Imbas Kematian George Floyd, Eks Manchester City Ini Ketakutan Berada di Amerika Serikat

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 04 Jun 2020, 13:30 WIB
Selebrasi bek Inggris U-21, Nedum Onuoha (kanan) seusai mencetak gol ke gawang Swedia di babak semifinal Piala Euro U-21 yang berlangsung di Ullevi Arena, Gotenborg, 26 Juni 2009. AFP PHOTO / Bjorn Larsson Rosvall

Bola.com, Jakarta - Mantan bek Manchester City, Nedum Onuoha, mengaku takut dan menyuarakan ketidakpercayaannya terhadap polisi di Amerika Serikat. Ini menyusul kematian George Floyd yang memicu gelombang protes di Negeri Paman Sam.

Nedum Onuoha kini bermain di Real Salt Lake, tim MLS di Amerika Serikat sejak 2018 silam. Sebelumnya, ia pernah bermain untuk Manchester City, Sunderlnad, dan Queens Park Rangers.

Advertisement

Pada saat ia tengah menikmati kariernya di MLS, Nedum Onuoha kini justru merasa ketakutan. Karena berkulit hitam, ia bahkan takut dan waspada dalam berperilaku.

"Saya kini harus berwaspada tentang bagaimana saya berperilaku di luar sana. Agaknya, apapun yang saya lakukan dipantau oleh orang-orang yang memiliki kekuatan (kepolisian)," kata Nedum Onuoha kepada BBC.

"Saya tidak mau mengatakan hal ini, tetapi sekarang saya takut dan tidak percaya terhadap polisi," sambung mantan bek versatile Manchester City itu.

 

Video

2 dari 2 halaman

Tidak Nyaman

Aksi unjuk rasa oleh warga Minneapolis atas kematian George Floyd, pria kulit hitam yang meninggal akibat ulah polisi AS. (Twitter: @kmohanty99)

Nedum Onuoha cemas akan keamanan dirinya di Amerika Serikat. Ia membandingkannya dengan budaya di Inggris.

Dirinya menuturkan, banyak orang di Amerika Serikat yang memiliki senjata api. Selain itu, polisi juga samanya, selalu bersiaga dengan persenjataan lengkap.

"Di Inggris, saya merasa lebih nyaman, karena kalau ada sesuatu pun tidak akan sampai mematikan. Kalau di Amerika Serikat, pertengkaran bisa berujung kematian," sambung Nedum Onuoha.

Sumber: BBC

Berita Terkait