Gelar RUPS Lagi, PT LIB Akan Tentukan Pengganti Cucu Somantri pada 13 Juni 2020

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 05 Jun 2020, 13:15 WIB
Direksi baru PT Liga Indonesia Baru (LIB). (PSSI).

Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) akan kembali menggelar Rapat Umut Pemegang Saham (RUPS). Jika tidak ada aral melintang, rapat tersebut rencananya bakal dilaksanakan pada 13 Juni 2020.

RUPS ini merupakan lanjutan dari RUPS Luar Biasa PT LIB sebelumnya yang diadakan pada 19 Mei lalu. Ketika itu, sejumlah direksi dan komisaris operator kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 ini mundur dari posisinya.

Advertisement

Mereka yang meletakkan jabatannya di PT LIB pada RUPS Luar Biasa 19 Mei lalu meliputi direktur utama, Cucu Somantri, komisaris utama, Sonhadji, dan dua komisaris, Hasani Abdulgani serta Hakim Putratama.

Setelah Cucu mundur, Sudjarno selaku direktur operasional merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT LIB dan posisi Plt Komisaris Utama pengganti Sonhadji diserahkan kepada komisaris lainnya, Ferry Paulus.

"Pada 13 Juni 2020 sudah meluncur undangan dengan agenda pemilihan pengurus PT LIB termasuk direktur utama dan komisaris utama," kata Haruna Soemitro, Direktur Madura United selaku klub pemegang saham PT LIB.

"Sebagian besar teman-teman sudah memberikan aspirasi agar pengurus PT LIB ke depan diisi oleh orang profesional yang bisa mengayomi kami, klub sebagai pemegang saham sekaligus peserta kompetisi," ujar pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.

Video

2 dari 2 halaman

Kriteria Direktur Utama dan Komisaris Utama PT LIB

Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Cucu Somantri, saat KLB PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (2/11/2019). Iwan akan memimpin PSSI selama empat tahun, dari 2019 hingga 2023. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Haruna emoh membocorkan siapa saja calon Direktur Utama dan Komisaris PT LIB. Mantan Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur ini berharap, proses pemilihan dapat berlangsung adil dan jujur.

"Kriteria profesional dan mengayomi tentu bisa dikerucutkan kepada individu siapa yang cocok dan memenuhi persyaratan itu melalui seleksi terbuka dan kredibel," ucap Haruna.

"Apakah tahapan itu sudah pernah dilakukan? Dan siapa-siapa yang lolos seleksi pernah kami share hasilnya? Apakah dalam bentuk ranking atau nilai masing-masing kandidat," tuturnya mengakhiri pembicaraan.