Ungkit Masa Lalu, Rooney Sebut Ferguson Salah Strategi hingga Manchester United Kandas di 2 Final Liga Champions

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 03 Agu 2020, 13:45 WIB
Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, berbincang dengan Wayne Rooney usai melawan Swansea City pada laga Premier League di Stadion Old Trafford (12/5/2013). Pertandingan tersebut sekaligus menjadi momen perpisahan Sir Alex Ferguson bersama Setan Merah. (AFP/Andrew Yates)

Bola.com, Manchester - Mantan striker Manchester United, Wayne Rooney menyebut taktik Sir Alex Ferguson di dua edisi final Liga Champions, yakni 2008/2009 dan 2010/2011 salah.

Dalam dua edisi tersebut, Manchester United bersua Barcelona di partai puncak.

Advertisement

Manchester United tampil di final Liga Champions 2008/2009 di Roma dengan status sebagai juara bertahan. Mereka kalah 0-2 dari Barcelona, meski mendominasi permainan pada awal.

Dua tahun kemudian pada final di Wembley, Manchester United kalah lagi 1-3. Pada waktu itu, tim Setan Merah sudah tak diperkuat Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez yang meninggalkan klub pada 2009. Sementara, Barcelona bisa dibilang lebih kuat setelah kedatangan David Villa pada 2010.

Rooney mencetak gol penyeimbang Manchester United pada babak pertama. Mereka akhirnya menyerah setelah Barcelona menggelontor dua gol lewat aksi Lionel Messi dan Villa.

Rooney menyebut United seharusnya menggunakan strategi yang lebih pragmatis.

"Selalu sulit bagi klub seperti Real Madrid untuk memasuki permainan dengan mengatakan 'kami akan menyerahkan bola'," kata Rooney di kolom Sunday Times, dikutip dari Manchester Evening News.

"Itu sama untuk Manchester United. Tapi kami kehilangan dua final Liga Champions dengan Barcelona di bawah Pep Guardiola. Saya ingat Alex Ferguson mengatakan 'kami adalah Man. United dan kita akan menyerang, itu ada dalam kultur klub ini'. Saya tidak terlalu yakin dengan itu," imbuhnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pragmatis

4. Wayne Rooney - Selepas kepergian Cristiano Ronaldo, striker asal Inggris ini langsung menjadi andalan utama Sir Alex Ferguson di lini depan. Wazza bahkan tercatat sebagai top scorer sepanjang masa MU dengan 253 gol. (AFP/Ian Kington)

Rooney menyebut strategi Ferguson kalah cerdik dari Pep Guardiola kala itu.

"Saya pikir semua pemain tahu, jauh di lubuk hati, itu adalah pendekatan yang salah, bahwa kami meninggalkan cara yang membawa kami sukses di semifinal 2008 - dan tentu saja kami kalah," katanya.

Dalam dua edisi Liga Champions itu, Manchester United menghadapi Barcelona yang sedang bagus-bagusnya. Lionel Messi menggila dengan menjadi top scorer secara beruntun.

Menurut Rooney, untuk menghadapi Barcelona saat itu, butuh strategi yang pragmatis, ketimbang mengutamakan kultur sepak bola. Pasalnya, mau bermain seperti apapun, hasil akhir adalah tujuannya.

"Sebenarnya tidak masalah bagaimana Anda melakukannya di pertandingan Liga Champions, selama Anda menang - lihat bagaimana Liverpool melakukannya pada tahun lalu final - dan saya pikir Zidane memiliki pola pikir yang sama."

 

Sumber: Manchester Evening News

Berita Terkait