Shopee Liga 1: Cerita Pelatih Kiper Persik Berjuang Pulih dari COVID-19

oleh Gatot Susetyo diperbarui 30 Sep 2020, 05:00 WIB
Pelatih kiper Persik Kediri, Wahyudi. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Kediri - Pelatih kiper Persik Kediri, Wahyudi menghadapi ujian berat. Selama sepekan terakhir, ia terpukul dan terombang-ambing menyusul hasil tes swab dari Dinkes Kota Kediri yang menyatakan dia positif terpapar COVID-19.

Namun, pada Selasa (29/9/2020) pagi, kiper legendaris Persik ini meluapkan kegembiraannya, setelah hasil tes swab kedua yang dilakukan PT LIB mengumumkan Wahyudi negatif virus corona.

Advertisement

Bahkan, saking gembiranya Wahyudi menangis keras saat dihubungi Bola.com via ponsel.

"Alhamdulillah mas. Hasil tes swab kedua negatif. Mental saya down setelah tes pertama dinyatakan positif," tutur Wahyudi diiringi suara tangisnya di balik telepon.

Sosok yang pernah memberikan dua gelar juara kepada Persik 2003 dan 2006 ini mengakui tekanan mental dan sosial sangat berat dirasakannya.

"Saya pribadi drop. Ini sudah berat. Ditambah lagi istri dan anak-anak dikucilkan oleh warga. Padahal saya yang positif, tapi keluarga kena dampaknya. Anak saya keluar rumah sama tetangga langsung disuruh masuk lagi. Mereka takut ketularan. Padahal anak saya sehat," katanya.

Kini Wahyudi merasakan sendiri betapa beratnya beban orang yang dinyatakan positif COVID-19. Kronologinya, Senin pekan lalu, Wahyudi menjalani tes swab bersama seluruh pemain dan ofisial Persik.

Tiga hari kemudian, staf Dinkes Kota Kediri menelpon dan memberitahu jika Wahyudi positif COVID-19.

"Saya langsung isolasi mandiri, setelah dapat kabar itu. Saya hidup sendirian dalam kamar. Kalau makan, saya gunakan alat-alat yang sekali pakai langsung dibuang. Ketika makan, tangan saya bungkus plastik. Pokoknya tidak nyaman sama sekali. Saya tak ingin menulari istri dan anak," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Isolasi Mandiri

ilustrasi virus corona covid-19 copyright by diy13 (Shutterstock)

 

Pada Senin (28/9/2020), Persik kembali menggelar tes swab kedua yang ditangani PT LIB.

"Habis tes kedua itu, saya terus berdoa semoga hasilnya negatif. Makanya saya sampai menangis ketika dikabari manajemen, saya sudah bebas COVID-19," ucapnya.

Namun Wahyudi dapat pelajaran berharga dari pengalaman ini.

"Saat tes pertama, saya kurang tidur dan makan tak teratur. Itu mungkin yang membuat imun saya turun ketika dites swab. Tapi saat isolasi mandiri, saya jaga betul istirahat dan gizi makanan. Alhamdulillah, hasil swab kedua negatif. Artinya, siapa pun bisa terkena COVID-19. Padahal saya atlet dengan kondisi tubuh sehat. Jadi, nasihat saya, kita semua harus jaga kesehatan agar tak kena virus," jelasnya.

Berita Terkait