Pengaruh Zlatan Ibrahimovic di Liga Italia Lebih Besar Ketimbang Cristiano Ronaldo

oleh Rizki Hidayat diperbarui 20 Okt 2020, 23:15 WIB
Ekspresi striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, setelah menjebol gawang Inter Milan pada laga Liga Italia di Giuseppe Meazza, Sabtu (17/10/2020). (AFP/Miguel Medina)

Bola.com, Milan - Mantan pelatih AC Milan dan Juventus, Alberto Zaccheroni, menyebut Zlatan Ibrahimovic memiliki pangaruh yang lebih besar ketimbang Cristiano Ronaldo di Serie A.

Ibrahimovic memutuskan pulang ke AC Milan pada bursa transfer Januari 2020. Kehadiran mantan kapten Timnas Swedia itu mampu mendongkrak performa I Rossoneri.

Advertisement

Zlatan Ibrahimovic turut membantu Milan tak terkalahkan dalam 12 laga terakhir di Serie A musim lalu, dengan perincian sembilan kemenangan dan tiga hasil imbang.

Torehan itu membuat AC Milan berhasil finis di peringkat keenam klasemen akhir Liga Italia 2019/2020 dengan nilai 66. Berkat penampilan gemilang tersebut, manajemen Milan memperpanjang kontrak Ibrahimovic hingga 30 Juni 2021.

Keputusan AC Milan tersebut terbilang tepat. Ibra berkontribusi membantu Milan menyapu bersih kemenangan dalam tujuh laga perdana pada musim ini.

Teranyar, Zlatan Ibrahimovic berhasil mencetak dua gol sekaligus membantu AC Milan meraih kemenangan 2-1 atas Inter Milan pada laga pekan keempat Serie A, di Giuseppe Meazza, Sabtu (17/10/2020) dini hari WIB.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lebih Berpengaruh

Pemain AC Milan merayakan merayakan kemenangan atas Inter Milan pada laga lanjutan Liga Italia di Stadion San Siro, Sabtu (17/10/2020) malam WIB. Dalam laga Derby Della Madonnina ini, AC Milan menang 2-1 atas Inter Milan. (AFP/Miguel Medina)

Sama seperti Zlatan Ibrahimovic, Cristiano Ronaldo juga memiliki pengaruh besar di Juventus. Kapten Timnas Portugal itu berkontribusi membantu Juve meraih tiga trofi juara dalam dua musim terakhir.

Akan tetapi, pengaruh Ibrahimovic dianggap lebih besar ketimbang Ronaldo. Zlatan Ibrahimovic tak hanya mampu memberikan efek positif buat AC Milan, namun juga membantu pemain muda untuk berkembang, satu di antaranya adalah Rafael Leao yang masih berusia 21 tahun.

"Saya telah melatih para pemain juara hebat dalam karier saya, dari (Oliver) Bierhoff, (George) Weah hingga Adriano, tetapi satu-satunya penyesalan yang saya miliki adalah saya tidak pernah melatih Ibrahimovic," kata Zaccheroni.

"Dia pemain yang abadi dan saya masih tidak mengerti mengapa dia tidak pernah memenangkan Ballon d'Or. Di Italia, dia telah mengubah keseimbangan lebih dibandingkan Ronaldo. Bukan kebetulan jika banyak pemain muda yang berkembang secara eksponensial sejak kedatangannya," lanjutnya.

"Dia tidak hanya mencetak gol. Dia mengirimkan kepercayaan kepada semua rekan satu timnya, membawa tim di pundaknya pada saat-saat sulit," tutur Alberto Zaccheroni.

Sumber: Goal International

Berita Terkait