Ricky Yacobi dan 5 Pesepak Bola di Indonesia yang Meninggal Dunia di Lapangan

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 21 Nov 2020, 18:00 WIB
Ricky Yacobi (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Penyerang legendaris Timnas Indonesia, Ricky Yacobi, meninggal dunia pada Sabtu (21/11/2020). Ricky Yacobi meninggal dunia ketika sedang bermain sepak bola.

Ricky Yacobi ketika itu sedang bermain pada pertandingan Trofeo Medan Selection yang digelar di Lapangan A Senayan, Jakarta. Pada pertandingan yang baru berlangsung 15 menit itu, Ricky Yacobi berhasil membuka keunggulan buat timnya.

Advertisement

Namun, belum sempat melakukan selebrasi atas gol yang dicetaknya, tubuh Ricky Yacobi ambruk. Eks pemain PSMS Medan itu langsung tidak sadarkan diri.

Pemain lainnya langsung berupaya memberikan pertolongan pertama. Namun, usaha mereka nihil sehingga tubuh kaku Ricky Yacobi kemudian dibawa ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) Dr. Mintohardjo.

Sayangnya, nyawa Ricky Yacobi tidak tertolong. Pemain Timnas Indonesia era 1985-1990 itu dinyatakan meninggal dunia pada usia 57 tahun karena serangan jantung.

Ricky Yacobi menambah daftar panjang pesepak bola di Indonesia yang meninggal di lapangan. Bola.com mengumpulkan lima pemain yang meninggal dunia ketika sedang bermain sepak bola, siapa saja?

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Sekou Camara

Cama Sekou

Nasib tragis dialami pemain asal Mali, Sekou Camara. Ketika itu, Sekou Camara meninggal dunia saat sedang mengikuti latihan bersama Pelita Bandung Raya pada 27 Juli 2013.

Sekou Camara awalnya mengikut latihan seperti biasa. Namun, di tengah sesi latihan tiba-tiba Sekou Camara terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Sekou Camara sempat dilarikan ke Rumah Sakit Halmahera Bandung. Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung.

3 dari 6 halaman

Jumadi Abdi

Jumadi Abdi

Insiden kematian Jumadi Abdi menggemparkan dunia sepak bola Indonesia. Sang pemain dilarikan ke rumah sakit setelah perutnya terkena terjangan pemain Persela Lamongan, Deny Tarkas, pada 7 Maret 2009 pada ajang Indonesia Super League 2009/2010 yang dihelat di Stadion Mulawarman, Bontang.

Gelandang berambut gondrong yang saat itu membela PKT Bontang langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Luka yang ditinggalkan pul sepatu Tarkas amat parah.

Setelah mengalami kondisi kritis selama sepekan, pada 15 Maret 2009 sang pemain menghembuskan napas terakhir.

Ironisnya, saat kejadian wasit ternyata hanya memberi kartu kuning kepada Tarkas terkait insiden mengerikan tersebut. Padahal, Jumadi langsung tidak sadarkan diri seusai kejadian.

Hasil observasi tim dokter menemukan bagian usus halus pemain kelahiran Balikpapan, 14 Maret 1983 tersebut robek. Dampak nyatanya, kotoran hasil pencernaan makanan yang tersimpan di usus halus bocor keluar dan meracuni seluruh organ dalam.

4 dari 6 halaman

Akli Fairuz

Striker Persiraja, Akli Fairuz mengalami luka dalam. Setelah menjalani perawatan sepekan, dia menghembuskan napas terakhir.

Peristiwa mengenaskan terjadi pada laga Divisi Utama antara Persiraja Banda Aceh melawan PSAP Sigli (10/5/2015). Kiper PSAP Sigli, Agus Rohman, ketika itu berusaha menjaga gawangnya dengan cara melepaskan tendangan ke arah perut bagian bawah Akli Fairuz.

Akibat tendangan itu, Akli tumbang dan mengerang kesakitan di dekat gawang PSAP. Sang pemain akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Zainal Abidin untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Akli Fairuz sempat mendapatkan perawatan selama satu pekan di Rumah Sakit. Namun, nyawanya tidak terolong dan meninggal pada 15 Mei 2014 akibat luka pada bagian perut dan kantong kemih yang bocor.

5 dari 6 halaman

Eri Irianto

Eri Irianto (Istimewa)

Nasib nahas dialami gelandang Persebaya Surabaya, Eri Irianto. Sang pemain meninggal setelah sempat terpuruk dan jatuh di lapangan Stadion 10 November dalam laga melawan PSIM Yogyakarta, 3 April 2000.

Eri Irianto kolaps di lapangan diduga karena serangan jantung setelah berbenturan dengan Samson Noujine Kinge. Eri sempat dibawa ke RSUP Dr. Soetomo sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir pada usia 26 tahun.

Kematian Eri Irianto tentu sangat mengejutkan banyak pihak. Maklum, ketika itu Eri sedang berada di puncak kariernya sebagai pesepak bola setelah menjadi langganan di Timnas Indonesia dan menjadi bagian penting di skuad Persebaya.

6 dari 6 halaman

Chroirul Huda

Choirul Huda harus dibawa ke RSUD Dr Soegiri setelah tidak sadarkan diri karena berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, pada laga Persela melawan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Nasib tragis juga dialami kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Sang pemain meninggal dunia pada 15 Oktober 2017 setelah mengalami benturan saat bertanding.

Peristiwa itu bermula pada menit ke-44 laga antara Persela Lamongan kontra Semen Padang.

Choirul Huda berusaha mengamankan gawangnya dari ancaman pemain Semen Padang, Marcel Sacramento. Namun, kaki rekan setimnya, Ramos Rodrigues, sempat mengenai bagian dada dan rahang bawah Huda.

Sang kiper kemudian ambruk tak sadarkan diri. Huda sempat mendapatkan pertolongan pertama, tapi akhirnya dinyatakan meninggal dunia di RSUD dr Soegiri, Lamongan pada pukul 16:45 WIB.