Pemandangan Unik di Piala Menpora, Satgas COVID-19 Beri Penanganan Pertama Cedera Bagas Kaffa

oleh Iwan Setiawan diperbarui 11 Apr 2021, 19:30 WIB
Anggota satgas COVID-19 itu adalah Nanang Tri Wahyudi ikut membantu penangangan cedera pemain Barito Putera, Bagas Kaffa di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (10/4/2021). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Ada pemandangan beda ketika pertandingan perempat final Piala Menpora 2021 yang mempertemukan Persija Jakarta melawan Barito Putera digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang kemarin (10/4/2021).

Pada awal pertandingan, ada sebuah benturan keras membuat bek sayap Barito Putera, Bagas Kaffa terlihat kesakitan. Pemain berusia 19 tahun ini tak mampu bangkit lagi. Dia sempat menangis. Itu jadi tanda jika dia mengalami cedera serius di bagian kaki kirinya.

Advertisement

Ketika ditandu tim medis, Bagas masih menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ketika sampai di belakang bench tim Barito Putera, dia masih menangis saat dapat perawatan lanjutan dari tim medis.

Beberapa saat kemudian, seorang anggota satgas COVID-19 mengenakan baju merah plus rompi yang bertugas di Stadion Kanjuruhan menghampiri.

Dengan tenang dia coba membuat situasi bisa terkendali. Setelah memberikan beberapa pertanyaan kepada Bagas, dia meminta sepatu kiri sang pemain dilepas. Bagas mulai berhenti menangis dan bisa lebih tenang berkomunikasi.

Setelah ditelusuri, ternyata anggota satgas COVID-19 itu adalah Nanang Tri Wahyudi. Dia mantan dokter Timnas Indonesia U-23 yang kini jadi dokter tim Arema FC. Sejak fase penyisihan Grup B Piala Menpora di Malang, dia jadi bagian tim satgas COVID-19.

 

Video

2 dari 3 halaman

Komentar Nanang

Dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Nanang sangat berpengalaman menghadapi situasi pemain yang panik karena cedera parah.

Sebenarnya, bukan tugasnya menangani pemain cedera malam itu. Nanang hanya bertugas mengawasi protokol kesehatan Piala Menpora bisa berjalan lancar di lapangan. Tapi nalurinya muncul ketika pemain cedera di dekatnya.

“Saya kemarin meminta izin dulu kepada tim medisnya (dari Barito Putera). Saya tawarkan apa boleh membantu karena dokter tim mereka harus kembali mengawasi jalannya pertandingan. Sedangkan Bagas menangis karena panik. Saya tetap ditemani 1 fisioterapi dari Barito Putera waktu itu,” jelasnya.

Meski bukan pemain dari klubnya, Nanang tetap memberikan perhatian yang sama. Dia melakukan pemeriksaan awal lalu memberikan masukan kepada tim medis Barito Putera.

“Bagas mengalami cedera ligament di engkel. Pemeriksaan awal sepertinya tidak terlalu serius. Tapi saya sarankan X-ray untuk memastikan,” lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Panik

Bek Barito Putera, Bagas Kaffa, menjaga pertahanan timnya dalam laga melawan PSIS Semarang di Piala Menpora 2021. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Nanang tampak tenang menghadapi Bagas yang sedang panik juga karena dia sering dapat kasus seperti itu.

“Ya, saya sudah sering menangani kasus-kasus seperti itu. Jadi lebih tenang,” sambungnya.

Bagas diduga panik dengan cederanya karena trauma akan nasib yang pernah dialami saudara kembarnya, Bagus Kahfi. Kembarannya itu pernah mengalami patah tulang. Tapi, kini dia sudah kembali dan bermain untuk klub Belanda, FC Utrecht. 

 

Berita Terkait