Sukses


    Petembak Muda Indonesia Minta Maaf Gagal di Asian Games 2018

    Bola.com, Palembang - Petembak muda Indonesia, M. Naufal Mahardika, gagal memenuhi ekspektasi di Asian Games 2018. Padahal, bintang muda menembak Indonesia ini digadang-gadang bisa bicara banyak di pentas olahraga terbesar di Asia ini.

    Dari dua nomor yang diikutinya, yakni 10M Air Rifle Putra dan 10M Air Rifle Mixed team, Naufal terhenti di babak penyisihan dengan torehan skor yang jauh di bawah catatan terbaiknya selama ini.

    "Yang pertama, saya memohon maaf kepada masyarakat Indonesia dan semua pihak terkait kegagalan saya ini. Ini sebuah pelajaran berharga buat saya dan ke depan, tentu saya akan banyak belajar dari momen atau situasi di Asian Games ini," kata Naufal, Jumat (24/8/2018).

    Belajar dari kegagalan ini, Naufal berharap ke depan, petembak muda seperti dirinya bisa mendapatkan kesempatan berlomba lebih banyak di level internasional.

    "Sebelum Asian Games 2018, saya jauh lebih beruntung ketimbang rekan yang lain karena turun di dua kejuaraan internasional. Namun, tentu untuk bersaing, kami butuh jam terbang lebih banyak lagi agar kepercayaan diri lebih meningkat sehingga saat pertandingan tidak kaget lagi atau sudah menganggap lawan seperti teman biasa," jelasnya.

    Naufal baru merayakan ulang tahun ke-17 tahun pada 17 Agustus 2018. Ia menyebut olahraga menembak Indonesia sangat membutuhkan adanya psikolog khusus menembak.

    "Saat try out di Jerman saya berkesempatan mendapatkan dua kali pertemuan dengan psikolog menembak. Hasilnya memang saat terlihat dan skor terbaik saya di dapatkan saat disana," ungkap petembak asal Jawa Barat ini.

    Hal senada disampaikan manajer tim menembak Indonesia, Sarozawato Zai, yang menyatakan peran psikolog khusus menembak memang sangat vital dan menjadi satu di antara kelemahan tim Indonesia saat ini.

    "Psikolog menembak berbeda dengan psikolog umum. Rata-rata negara yang sudah maju telah memiliki sendiri psikolog. Peran mereka memang sangat penting, karena sebagus apapun teknik atletnya, kalau sektor mental tidak mumpuni, itu yang terjadi di Asian Games 2018 kali ini," ujar Sarozawato Zai.

    Video Populer

    Foto Populer