Sukses


    Pipiet Kamelia: Emas Asian Games 2018 Bukan soal Bonus, tapi Kebanggaan

    Jakarta - Pemerintah lewat Kemenpora telah menjanjikan bonus Rp 1,5 miliar untuk para peraih medali emas Asian Games 2018. Namun, Pipiet Kamelia yang meraih emas Pencak Silat, pada Rabu 30 Agustus 2018, enggan terlalu memikirkan bonus.

    Pipiet adalah peraih emas ke-28 Indonesia dari total 30 keping yang sudah didapat di Asian Games 2018. Kepastian itu didapat usai ia memenangkan nomor tarung kelas D 60-65 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta.

    Melawan Nguyen Thi Cam Nhi, pesilat putri Indonesia berusia 23 tahun itu menang mutlak 5-0. Berkat kesuksesannya, secara otomatis Pipiet akan jadi salah satu atlet yang bakal menerima bonus Rp 1,5 miliar dari pemerintah.

    Bonus tersebut adalah bentuk apresiasi dari pemerintah atas para atlet yang sudah berjuang demi mengharumkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Terkait hal itu, Pipiet yang juga meraih emas SEA Games 2017 itu tak terlalu mempedulikannya.

    "Menurut saya mendapat medali ini bukan untuk bonusnya. Saya ingin mendapatkan kehormatan, ingin orang tahu ada Pipiet, dan menurut saya itu sesuatu yang tak ternilai. Dibandingkan uang Rp 1,5 miliar, kita pakai juga habis. Kalau kehormatan, sejarah, nama kita ditulis di Padepokan ini. Itu yang tak ternilai," ujar Pipiet dengan tegas.

     

    2 dari 2 halaman

    Fokus Kuliah

    Total Pencak Silat Indonesia menyumbang 14 medali emas di Asian Games 2018.

    Selain Pipiet, enam medali emas Pencak Silat Asian Games 2018 terkini didapat dari Sugiono (seni tunggal putra), Ayu Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti (seni ganda putri), seni beregu putri (Pramudita Yuristya, Lutfi Nurhasanah, dan Gina Tri Letari), Hanifan Yudani Kusumah (tarung kelas C 55-60 kg putra), dan Wewey Wita (tarung kelas 50-55 kg putri).

    Untuk Pipiet, setelah meraih emas Asian Games 2018, ia mengaku akan kembali fokus pada pendidikannya. Saat ini ia terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan Ilmu Keolahragaan angkatan 2013.

    "Yang pasti dari dulu pendidikan nomor satu. Tapi saya dituntut untuk fokus di sini, apalagi saya sudah semester akhir, jadi dari persiapan SEA Games Malaysia sampe sekarang cuti berturut-turut," Pipiet menjelaskan.

    "Sebenarnya saya sudah bisa menyelesaikan kuliah. Tapi berhubung pelaksanaan training camp di Solo, sementara dosen maunya ketemu di kampus, jadi agak susah juga mencari titik tengah. Ada yang via berhubungan va online, tapi ada juga dosen yang maunya bertemu face to face. Jadi saya minta saran pelatih bagaimana baiknya, dan akhirnya ambil keputusan buat cuti kuliah sekalian," ia menambahkan.

    Video Populer

    Foto Populer