Sukses


Jelang Brasil Vs Jerman: 3 Hal yang Membuat Tuan Rumah Tertekan

Bola.com, Rio de Janeiro - Status tuan rumah tak selalu menguntungkan saat partai final. Suasana penuh tekanan, dengan ekspektasi tinggi para fan, menjadi handycap tersendiri bagi para pemain untuk berlaga secara maksimal.

Kondisi itu pula yang disadari Brasil, jelang laga kontra Jerman, pada final cabang sepak bola Olimpiade Rio 2016, di Stadion Maracana, Sabtu (20/8/2016) atau Minggu (21/8/2016) dini hari WIB. Seperti dirilis Sambafoot, Pelatih Tim Samba, Rogério Micale mengakui adanya 3 hal yang memberi tekanan besar untuk meraih medali emas.

"Wajar masyarakat berharap tinggi pada kami, karena inilah kesempatan untuk menorehkan sejarah. Tapi saya selalu jelaskan, tak mudah untuk merealisasikan itu, dan butuh kerja keras. Karena itu, dukung kami untuk bisa menaklukkan Jerman," kata Micale.

Pemain sayap, Luan sepakat dengan sang entrenador. Baginya, hal terpenting adalah mendapatkan dukungan positif dari fans. "Tentu saja seluruh tim berharap meraih medali emas, karena event ini sangat bergengsi. Tapi tentu tak bisa semudah itu, dan tim telah berjalan baik, sukses menjawab keraguan publik," tegasnya.

Level tekanan yang tinggi cukup beralasan. Bersua Jerman, bayangan buruk dua tahun silam langsung mengemuka. Saat itu, pada babak semi final, Brasil mendapat luka sangat dalam, kala 'dibantai' dengan skor 7-1.

Tekanan berikutnya ada pada tradisi Maracana. Bukan rahasia lagi, kandang timnas Brasil tersebut justru terkadang mendatangkan aura tak menyenangkan bagi si empunya venue. Hal lainnya yang akan membuat permainan Neymar dkk tak nyaman adalah harapan dari sebuah tim yang berada di peringkat unggulan tertinggi.Brasil pernah merasakan itu, dan justru gagal, tepatnya empat tahun silam pada Olimpiade 2012 di London.

Kala itu, pada laga final di Stadion Wembley (11/8/2012), Brasil dianggap bakal menang kala bersua Meksiko. Maklum, komposisi pemain Tim Samba dianggap sangat ideal.

Brasil memiliki sederet penyerang ternama seperti Neymar, Hulk, Alexandre Pato, Lucas dan sang top skorer, Leandro Damiao. Pada area gelandang, berdiri Oscar, Sandro dan Alex Sandro. Lini pertahanan juga digawangi bek bagus, yakni Rafael, Thiago Silva, Juan Jesus dan Marcelo.

Sayang, harapan menguap ketika mereka sudah tertinggal 2-0 sampai menit ke-90. Meksiko unggul melalui dua gol striker Oribe Peralta pada menit pertama dan ke-75. Brasil baru bisa mencetak gol pada menit ke-91, melalui aksi Hulk.

Kini, komposisi Brasil juga tergolong istimewa. Atensi utama tertuju pada kuartet lini penggempur, yang diisi Luan, Gabriel Jesus, Gabriel Barbosa dan Neymar. Pada Olimpiade Rio 2016, kuartet tersebut sudah mengoleksi total sebelas gol.

Sumber: Sambafoot

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer