Sukses


Jelang Final Sepak Bola Olimpiade: Kecepatan Versus Determinasi

Bola.com, Rio de Janeiro - Pertempuran Brasil kontra Jerman pada babak final cabang sepak bola Olimpiade Rio 2016, menjadi pertarungan ideal. Kedua tim memiliki beberapa ciri berbeda, yang bakal memberi warna tersendiri di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Sabtu (20/8/2016) atau Minggu (21/8/2016) dini hari WIB.

Dua tim terbaik yang menjadi representasi Amerika Selatan dan Eropa tersebut punya gaya berbeda sejak awal turnamen. Brasil mempertahankan kultur bermain apik, sementara Jerman mengusung spirit tinggi saat berada di lapangan.

Penampilan Brasil sempat mendapat kritikan dari pelbagai kalangan setelah hanya menuai hasil imbang dalam dua partai awal di Grup A. Namun, saat bersua Afrika Selatan (Afsel) dan Irak tersebut, Neymar dkk tetap memegang teguh permainan dengan model kecepatan.

Menurut mantan bek kanan timnas Brasil, Maicon, apa yang dipikirkan orang sejak awal turnamen sangat mendasar. Unsur negatif menjadi dominan, dan itu menimbulkan kekhawatiran terhadap situasi yang pernah terjadi dua tahun silam pada gelaran Piala Dunia 2014.

"Saya menjadi bagian dari orang yang percaya Brasil akan tampil semakin membaik. Awalnya sangat menegangkan, tapi setelah menuai kemenangan kontra Denmark, saya semakin optimis. Brasil tampil ciamik dalam kecepatan, dan itu akan merepotkan Jerman pada babak final nanti," tutur Maicon, seperti dirilis O Globo, Jumat (19/8/2016).

Level kecepatan Brasil memang stabil. Data dari Castrol Index mengungkapkan, rata-rata kecepatan armada tuan rumah sejak babak grup ada di angka 15 kilometer per jam. Hasil tersebut berupa akumulasi dari keseluruhan gerak para penggawa yang bermain. Titik kecepatan tertinggi ada pada performa Luan dan Gabriel Jesus. Pergerakan keduanya berada di angka 12,5 detik untuk menempuh jarak 100 meter.

Menurut Maicon, faktor kecepatan akan menjadi momok bagi pertahanan Jerman. Sedangkan Jerman melaju ke babak final dengan ciri khas mereka, yakni determinasi tinggi di setiap fase. Mereka sempat ditahan imbang Korea Selatan, dan lolos sebagai runner-up grup, di bawah wakil Asia tersebut.

Kekuatan sesungguhnya terjadi pada fase knock-out. Permainan ngotot dan penuh variasi dari Julian Brandt dkk, membuat lawan kelimpungan. Nigeria, yang dianggap lawan terberat, bisa dibekap dengan skor 2-0, pada fase semi final.

Kapten Timnas Jerman, Lars Bender mengungkapkan, rekan-rekannya sudah siap berjuang lebih keras dan lebih ngotot untuk mendapatkan keping emas. Ia percaya, kolektivitas Jerman akan membungkam permainan tuan rumah.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer