Neymar dan 4 Pemain asal Brasil yang Paling Ditunggu di Lapangan

Roberto Firmino telah terbukti menjadi pilihan yang sangat serbaguna sejak kedatangannya di Liverpool pada tahun 2015. Dia nyaris bisa dimainkan pada semua posisi di lini depan.

Dengan kedatangan bintang Mesir, Mohamed Salah, Firmino akan diberikan kebebasan beroperasi di posisi favoritnya, sebagai penyerang utama. Belum lagi dukungan dari Sadio Mane dan rekan senegaranya, Philippe Coutinho.

Juergen Klopp jelas akan menjadikannya pilihan pertama. Firmino jua tampaknya diatur untuk memasuki musim ini dengan maksud yang jelas, yakni untuk memperbaiki statistik golnya.

Brasil telah mencari kiper yang hebat selama beberapa tahun. Tapi, kini mereka telah menemukannya, dan Ederson Moraes jadi sosok itu.

Pep Guardiola adalah penggemar berat pemain asal Brasil tersebut, terutama karena kemampuan dan ketenangannya di bawah tekanan. Sistem Guardiola selalu mengandalkan permainan yang dibangun dari belakang, dan untuk itu, kiper yang bisa bermain bola secara tenang sangat penting.

Ederson jauh lebih dari sekadar seseorang yang bisa menahan bola dengan baik. Ketika sampai pada refleks yang cepat dan penyelamatan yang spektakuler, dia tampil bak roket. Makanya, City mau menebus klausulnya dengan rekor transfer kiper.

Gabriel Jesus menyelesaikan kepindahannya dari Palmeiras ke Manchester City pada bulan Januari. Meski tiba di pertengahan musim, pemain berusia 20 tahun itu masih berhasil mencetak tujuh gol dalam hampir sepuluh penampilan di liga.

Musim depan, jelas dia akan sangat dinantikan aksinya. Tantangannya adalah untuk mempertahankan performa danmenambahkan beberapa assist ke penghitungannya.

Ada hal yang membuat Jesus istimewa, yakni kemampuannya untuk mbikle, atau bahkan melebar untuk menerima bola, daripada pasif di kotak penalti. Dengan Piala Dunia beberapa bulan lagi, Gabriel Jesus dan Roberto Firmino akan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan tingkat tertinggi mereka dalam sepak bola Inggris.

Meski Liverpool mempersiapkan diri untuk membuat comeback di Liga Champions, masa depan Coutinho tetap tidak pasti. Jelas Liverpool tak akan mau melepas Coutinho.

Pemain 25 tahun itu jadi subjek spekulasi dalam pers Catalunya. Sport dan Mundo Deportivo bahkan mengonfirmasikan bahwa FC Barcelona akan melakukan segalanya untuk dapat servis Coutinho.

Tapi satu hal yang pasti, di manapun akan bermain, Coutinho akan terus bersinar dan menghibur jutaan penggemar di seluruh dunia, dengan triknya yang terampil dan gol sensasional. Tampaknya Barca ingin dia untuk beroperasi sebagai playmaker di sisi kiri.

Berbeda dengan Klopp yang jadikan dia sebagai gelandang sentral yang bertanggung jawab untuk mengatur permainan. Dua klub yang berbeda, dengan dua pendekatan berbeda, dari dua manajer berbeda. Coutinho harus berpikir sangat hati-hati sebelum membuat keputusan akhir.

Ya, Neymar sudah jelas jadi pemain Brasil yang patut dinantikan aksinya. Setiap musim, tanpa keraguan, dia selalu tampil memukau.

Kepergian Neymar sendiri bak dua sisi mata pisau bagi Barcelona. Satu sisi, El Barca akan kehilangan talenta emasnya yang mungkin akan sulit didapatkan lagi pada pemain lain. Tapi, pada sisi lainnya, mereka bisa mendatangkan pemain bintang lainnya yang selama ini jadi incaran.

Secara statistik, Neymar musim lalu memang cuma mencetak 20 gol saja. Tapi, andilnya sangat besar. Jangan salah, dia merupakan pemain dengan catatan assists terbanyak dari semua pemain di Spanyol, yakni 21 kali.

Kontribusi Neymar dalam tiga musim terakhir juga sangat penting buat Blaugrana. Menurut catatan Squawka, pemain Brasil itu rata-rata menghasilkan 30 gol dalam satu musim sejak 2014/15. Ketika trio MSN cetak 122 gol dan 66 assist kala itu, Neymar sukses kemas 39 gol dan 11 assist di semua kompetisi.

Kini, dengan PSG, Neymar jelas diharapkan bisa lebih bermain bebas. Apalagi dia kini lepas dari bayangan Lionel Messi. (I. Eka Setiawan)