Sukses


Napoli Juara Paruh Musim, Hamsik Dapat Hadiah dari Maradona

Jakarta Marek Hamsik menjadi pahlawan Napoli dalam dua pekan terakhir. Pria 30 tahun itu selalu mencetak satu gol dalam tiga pertandingan terakhir di Serie A yang dilakoni Napoli.

Bermula dari golnya saat melawan Sampdoria (3-2), yang membuatnya menyamai rekor legenda klub, Diego Maradona, Hamsik lantas mengantarkan Napoli juara paruh musim lewat gol tunggal yang ia ciptakan saat mengalahkan Crotone, Sabtu dini hari WIB (30/12/2017).

Sebelum laga kontra Crotone dini hari tadi, Hamsik mendapat hadiah dari Maradona. Hadiahnya itu tidak dipungkiri membuat semangatnya melambung.

“Maradona memberi saya hadiah. Saya tidak bisa memberitahu Anda apa hadiahnya!” ujar Hamsik, seperti dilansir Football Italia.

Yang menarik, Hamsik seakan mematahkan mitos bahwa nomor 17 adalah nomor sial di Italia. Buktinya, ia mampu menorehkan golnya yang ke-117 untuk Napoli dengan kostum nomor 17 dan di menit 17 pula.

“Semoga angka 17 bisa memberi keberuntungan buat Napoli. Semoga para striker bisa mencatatkan namanya kembali di papan skor,” ujar Hamsik.

 

 

2 dari 3 halaman

Juara Paruh Musim Kelima

Para pemain Napoli merayakan gol yang dicetak Marek Hamsik ke gawang Crotone pada laga Serie A Italia di Stadion Ezio Scida, Crotone, Jumat (29/12/2017). Crotone kalah 0-1 dari Napoli. (AFP/Carlo Hermann)

Napoli keluar sebagai juara paruh musim dengan catatan hanya menelan satu kekalahan (dari Juventus, 0-1). Mereka menorehkan 48 poin dari 19 laga.

Jika dirunut ke belakang, sepanjang tahun 2017, I Partenopei bahkan hanya menelan dua kekalahan di Serie A. Mereka mampu menang 31 kali dan seri enam kali.

Ini merupakan kali kedua Napoli sukses menjuarai paruh musim dalam empat tahun terakhir. Tiga musim yang lalu, atau pada musim 2014/2015, hal yang sama juga mampu mereka capai. Tapi sayang, di akhir musim justru Juventus yang keluar sebagai juara.

3 dari 3 halaman

Ingin Juara

Sedangkan dalam catatan sejarah klub, sudah lima kali Napoli menjadi juara paruh musim. Yang pertama dan yang ketiga mereka berhasil merebut Scudetto. Namun yang kedua yang keempat, mereka hanya finis di peringkat dua di akhir musim.

“Hal yang terpenting adalah kami membawa pulang tiga poin. Kami sudah berada di jalur yang benar sebagai juara musim dingin tiga tahun lalu, namun kami sadar itu tidak ada artinya. Kami maunya berada di puncak di akhir musim,” tandas Hamsik. (Abul Muamar)

Video Populer

Foto Populer