Sukses


5 Pesepak Bola Legendaris yang Gagal Jadi Pelatih Hebat

Bola.com, Jakarta - Ketika seorang pemain mencapai tahap akhir dari kariernya, banyak yang bertanya-tanya apakah dia akan beralih menjadi pelatih. Ada beberapa contoh ketika seorang pemain sepak bola kemudian menjadi pelatih yang hebat.

Contoh terbaru adalah Zinedine Zidane. Legenda Prancis itu memenangkan Piala Dunia, Liga Champions, dan Ballon d'Or sebagai pemain dan kemudian memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut dengan Real Madrid sebagai pelatih.

Namun, tidak semua pelatih bisa bernasib bagus seperti Zidane. Ada banyak mantan pemain hebat yang gagal ketika meniti karier sebagai pelatih.

Berikut ini lima legenda sepakbola yang gagal sebagai pelatih seperti dilansir Fox Sports Asia.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 6 halaman

Tony Adams

Adams masih tetap menjadi sosok yang populer di kalangan penggemar Arsenal. Namun, dia lebih sukses sebagai pemain ketimbang pelatih dan selera berpakaiannya pernah menjadi bahan olokan Isco saat Granada bertemu Real Madrid.

Adams pernah menangani empat tim - Wycombe Wanderers, Portsmouth, Gabala dan Granada - tetapi tidak pernah berhasil memenangkan trofi. Rekor kemenangan terbaiknya adalah dengan Wanderers, di mana ia memiliki persentase kemenangan 22,6%.

3 dari 6 halaman

Clarence Seedorf

AC Milan berharap bisa bangkit ketika mereka menunjuk Clarence Seedorf yang legendaris sebagai pelatih di San Siro. Seedorf adalah pemain hebat pada masanya dan mereka berharap bahwa dia akan menjadi Zinedine Zidane-nya Milan.

Namun, meski memiliki rasio kemenangan 50% dengan Rossoneri, dia dipecat setelah empat bulan. Setelah itu, dia pergi ke China dan menangani Shenzen selama 14 pertandingan sebelum digantikan oleh Sven-Goran Eriksson.

Seedorf kemudian ditunjuk menjadi pelatih Deportivo dan hanya memenangkan dua pertandingan dalam 16 pertandingan. Saat ini, Seedorf bersama Kamerun dan baru saja meraih satu kemenangan dari enam pertandingan.

4 dari 6 halaman

Gary Neville

Gary Neville memulai karier setelah pensiun dari lapangan hijau dengan menjadi pandit. Dalam semua analisisnya, dia selalu brilian secara taktis dan menjelaskan kepada para penonton tentang bagaimana kedua tim bermain dengan sangat mendalam.

Akibatnya, banyak yang berpikir bahwa Neville bisa menjadi manajer yang hebat. Namun, Neville hanya bertahan dengan Valencia selama 28 pertandingan dan cuma memenangkan 10 pertandingan.

Pada akhir masa jabatannya, para penggemar meneriakinya untuk pergi dan ada juga cerita bahwa para pemain berpesta setelah mantan pemain Manchester United itu dipecat.

5 dari 6 halaman

Diego Maradona

Legenda Argentina ini mungkin adalah pelatih terburuk di antara mantan pemain top. Maradona sudah menangani enam tim dalam kariernya dan tidak pernah mempersembahkan trofi.

Maradona gagal membuat timnya tampil mengesankan dan pada akhirnya dipecat. Rasio kemenangan terbaiknya adalah ketika dia menjadi pelatih Argentina, di mana dia memenangkan 18 dari 24 pertandingan yang dipimpinnya.

6 dari 6 halaman

Thierry Henry

Monaco memecat Leonardo Jardim dan menggantikannya dengan mantan pemain mereka Thierry Henry. Monaco berharap Henry bisa membawa angin perubahan yang lebih baik tetapi yang terjadi adalah bencana.

Henry memimpin tim Ligue 1 tersebut selama 20 pertandingan dan hanya menang empat kali. Setelah itu, Henry dipecat dan Leonardo Jardim dipanggil kembali untuk membereskan semua kekacauan yang ditinggalkan mantan striker Arsenal tersebut.

Sumber: Bola.net

  

Video Populer

Foto Populer