Sukses


Liverpool dan Ambisi untuk Kembali Jadi yang Terbaik di Eropa

Bola.com - Liverpool adalah klub terbaik asal Inggris yang berkompetisi di kejuaraan antaklub Eropa. Liverpool telah mengoleksi 11 gelar di kompetisi antarklub Eropa. Saat ini, The Reds sedang berburu untuk gelar ke-12.

Keberhasilan Liverpool menembus final Liga Champions dalam dua musim beruntun adalah sebuah prestasi yang gemilang. Hal itu membuktikan kalau nasib The Reds kembali berada di atas.

Keberhasilan Liverpool untuk menembus final Liga Champions selama dua musim beruntun adalah untuk kali kedua. Sebelumnya, The Reds melakukan hal serupa pada final 1977, 1978, 1984 dan 1985.

Pada era sepak bola modern, hal tersebut merupakan hal yang luar biasa. Sejak 2010, hanya daa dua klub yang berhasil menembus final Liga Champions secara beruntun, yaitu Bayern Munchen dan Real Madrid.

Fakta tersebut membenarkan kalau Liverpool siap untuk kembali menjadi raja Eropa, seperti yang mereka lakukan pada periode 1974 - 1983. Setelah lama tertidur, Liverpool kembali ingin menjadi wajah Inggris di kompetisi antarklub Eropa.

Pada 2018, Liverpool merasakan kekecewaan mendalam setelah takluk dari Real Madrid pada laga final. Saat itu, Liverpool kalah dengan skor 1-3.

Liverpool kalah dari Real Madrid pada laga final Liga Champions 2018. (AFP)

Pada 2019, Liverpool mendapat kesempatan untuk memperbaiki prestasinya. Setelah kalah dalam persaingan gelar Premier League musim 2018-19, gelar Liga Champions menjadi target utama Liverpool untuk mengakhiri puasa gelar yang telah mereka rasakan sejak 2012.

Bagi Jurgen Klopp, kesempatan kali ini akan menjadi kesempatan baginya untuk mempersembahkan gelar pertamanya untuk Liverpool. Setelah melewatkan empat kesempatan mempersembahkan gelar bagi The Reds.

Liverpool akan menghadapi Tottenham Hotspur pada laga final Liga Champions 2019. Laga tersebut akan berlangsung di Wanda Metropolitano, Madrid pada 1 Juni mendatang.

2 dari 3 halaman

Sejarah Kedigdayaan Liverpool di Eropa

Liverpool pernah mendominasi sepak bola Eropa pada periode 1974-1983, tepatnya ketika ditangani Bob Paisley. Ia menjadi suksesor Bill Shankly ketika itu.

Liverpool meraih gelar Liga Champions (saat itu masih dengan format Piala Eropa) untuk kali pertama pada 1977. Saat itu, Liverpool mengalahkan wakil Jerman, Borussia Monchengladbach dengan skor 3-1 pada laga final.

Kemenangan tersebut berlanjut pada musim berikutnya. Saat itu, The Reds mengalahkan Club Brugge dengan skor 1-0. Dua gelar Eropa dalam dua musim beruntun menjadi awal bagi kesuksesan Liverpool secara regional.

Secara total, Liverpool mendapatkan tiga gelar Liga Champions ketika berada di bawah asuhan Paisley. Pada tahun 1984, Liverpool meraih gelar keempat di Liga Champions, saat itu mereka ditangani suksesor Paisley, yaitu Joe Fagan.

Selain Liga Champions, Liverpool juga mengoleksi Piala Super Eropa dan Piala UEFA (sekarang menjadi Liga Europa) pada periode tersebut. Setelah menjadi juara Liga Champions pada 1984, Liverpool tertidur panjang di kompetisi antarklub Eropa, hingga kembali menjadi juara pada Piala UEFA pada 2001.

3 dari 3 halaman

Periode Kebangkitan

Memasuki abad ke-20, Liverpool kehilangan status sebagai klub papan atas Inggris dan klub top Eropa. Minimnya gelar di kompetisi domestik dan penampilan yang tak konsisten di level Eropa membuat nama mereka terbenam.

Baru pada 2005, Liverpol kembali mencuat setelah berhasil menjadi juara Liga Champions, 21 tahun setelah merasakan gelar Liga Champions terakhir mereka. Di bawah kendali Rafa Benitez, Liverpool menundukkan AC Milan melalui babak adu penalti, setelah melewati laga dramatis, karena sempat tertinggal tiga gol pada waktu normal pertandingan.

Gelar itu, menjadi harapan bagi suporter The Reds untuk melihatnya klubnya kembali berjaya. Namun, hanya di situ saja kemampuan Benitez untuk mengangkat kembali derajat Liveprool.

Kehadiran Jurgen Klopp menjadi pelepas dahaga bagi seluruh anggota Liverpool. Pemilik klub, Fenway Sports Group, akhirnya dianggap menunjukkan ambisi untuk mengangkat Liverpool setelah mengakuisisi klub pada 2010.

Klopp menjadi pengganti Brendan Rodgers pada Oktober 2014. Tidak memerlukan waktu yang lama, Klopp berhasil mencuri perhatian suporter Liveprool berkat gairah yang kerap ia tunjukkan dalam setiap pertandingan.

Jurgen Klopp dianggap sebagai manajer yang paling pas untuk Liverpool pada era modern. (Reuters/Phil Noble)

Sejak menangani Liverpool, Klopp mengantarkan klub tersebut ke dua laga final kejuaraan Eropa, satu laga final piala domestik dan berpeluang meraih gelar Premier League. Namun, Klopp masih belum bisa merealisasikan harapan dan melepaskan dahaga suporter Liverpool.

Laga final Liga Champions 2019 adalah momen emas dan wajib menang bagi Liverpool dan Klopp setelah melewat masa hampir juara pada lima kesempatan. Jika berhasil mengantarkan Liverpool, meraih gelar keenam di Liga Champions, Klopp sudah dipastikan akan menorehkan tinta emas dalam buku sejarah Liverpool.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

Video Populer

Foto Populer