9 Pernyataan Menohok Mario Balotelli yang Bikin Syok, Termasuk soal Mourinho

Saat bermain di Italia, SIM nya pernah dicabut karena menggeber mobilnya terlalu kencang. Menurut laporan, batas kecepatan di Italia maksimal 50km/jam, sementara Balotelli mengendarai mobilnya dengan kecepatan 90km/jam.

Setelah melakukan tindakan tersebut Balotelli dengan polosnya hanya meminta maaf.

"Maaf, saya tidak memperhatikan," ujarnya.

Yang paling menggelitik, Balotelli pernah ditanya polisi, mengapa pergi ke penjara wanita?

Balotelli menjawab, "Hanya untuk melihat seperti apa kondisinya."

"Saya akan mengundang Shakira ke final, sehingga dia bisa melihat apa yang aku lakukan pada pacarnya (Gerard Pique)," kata Mario Balotelli.

"Jack siapa? Tidak, saya tidak mengenalnya, tetapi lain kali saya bermain melawan Arsenal, saya akan terus mengawasinya. Mungkin saya bisa menunjukkan kepadanya trofi Golden Boy dan mengingatkannya bahwa saya memenangkannya.''

''Saya tidak akan menerima tindakan rasialisme sama sekali. Itu tidak bisa diterima. Jika seseorang melempar pisang ke arah saya di jalan, saya akan masuk penjara, karena saya akan membunuh mereka."

"Saya tidak menentang Monyet karena benar-benar yakin bahwa monyet lebih pintar daripada seorang rasialis."

Balotelli pernah ditanya kenapa tidak suka melakukan selebrasi saat mencetak gol. 

Balotelli menjawab, "Saya tidak merayakan karena saya hanya melakukan pekerjaan saya. Ketika seorang tukang pos mengirim surat, apakah dia merayakan?"

Beberapa saat setelah menabrakkan mobilnya, Balotelli ditanya polisi kenapa membawa uang tunai 5 ribu pounds?

Balotelli hanya menjawab singkat. "Karena saya kaya."

"Mourinho adalah pelatih terbaik di dunia, tetapi sebagai seorang pria ia masih perlu belajar sopan santun dan rasa hormat."

"Hanya ada satu yang sedikit lebih kuat dari saya: Messi. Semua yang lain ada di belakang saya."

"Di dalam diri saya, saya orang Ghana, dan saya bangga menjadi orang Afrika. Tapi tentu saja saya orang Italia. Saya lahir di Italia. Saya belum pernah ke Afrika dalam hidup saya, tetapi suatu hari saya akan pergi."