Sukses


Romelu Lukaku Buka Suara Terkait Pemberitaan Rasialis Media Italia

Bola.com, Jakarta - Striker Inter Milan, Romelu Lukaku akhirnya angkat bicara menyoal headline rasilias yang ditulis oleh media kenamaan Italia, Corriere dello Sport. Menurutnya, itu menghilangkan keindahan sepak bola.

Kabar tak sedap menimpa Seria A Italia jelang giornata ke-15. Isu rasisme lagi-lagi menjadi sesuatu yang menyeruak.

Kali ini aktornya bukan pemain atau supprter, melainkan media kenamaan Italia, Corriere dello Sport. Mereka memang tidak dengan telanjang melakukan tindakan rasialis, tetapi ada gestur yang membuat Lukaku tidak terima.

Dalam edisi terbarunya yang menggarisbawahi bentrok Inter dan AS Roma, Corriere dello Sport menggunakan istilah Black Friday pada headline dengan Lukaku dan Smalling sebagai cover-nya.

Sontak, headline itu langsung disorot oleh banyak pihak, mulai dari klub sampai pemain. Lukaku yang merasa tersinggung akhirnya angkat bicara.

"Ketimbang fokus membahas pertarungan dua tim, Corriere dello Sport malah tampil dengan headline terburuk yang pernah saya lihat," kata Lukaku lewat twitter miliknya, @RomeluLukaku9.

"Anda terus mengisi hal-hal negatif dan isu rasialisme ketimbang membicarakan hal-hal indah dalam sepak bola yang akan berlangsung di San Siro antara dua klub hebat," tulisnya lagi.

Romelu Lukaku kemudian meminta seluruh pendukung Inter dan Roma, serta wartawan agar fokus pada pertandingannya saja dari pada membahas sesuatu yang tidak penting.

"Terima kasih buat semuanya, fans, wartawan, mari kita fokus ke pertandingan akhir pekan ini," katanya lagi memungkasi.

2 dari 2 halaman

Isu Rasialisme di Serie A

Rasialisme dianggap menjadi beban bagi pemain kulit hitam Serie A. Beberapa pemain seperti Romelu Lukaku dan Mario Balotelli sering mendapatkan perlakuan berbau rasialis musim ini. Bahan, kasus rasialisme pernah menyerang pemain Inter Milan, Romelu Lukaku, pada awal kariernya di Italia.

Jauh sebelumnya, ada banyak pemain yang pernah merasakan panasnya panggung Serie A. Kevin Prince Boateng dan Marco Zoro hanyalah sedikit dari lusinan pesepak bola yang sempat mengecap pahitnya perlakukan rasialisme dari penonton.

Video Populer

Foto Populer