Sukses


Selain Ricardo Kaka, 5 Pemain Ini Miliki Masa Keemasan Singkat

Bola.com, Jakarta - Ricardo Kaka merupakan pemain sepak bola terakhir yang meraih Ballon d'Or sebelum dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Ia meraih prestasi itu pada 2007 setelah membawa AC Milan menjuarai Liga Champions.

Setelah 2007, performa Ricardo Kaka menurun. Pemain berpaspor Brasil itu juga gagal menunjukkan performa bagus saat pindah ke Real Madrid pada 2009.

Padahal Real Madrid mengeluarkan dana hingga 67 juta euro (Rp1,07 triliun) untuk memboyong Kaka. Meski ikut membantu menyabet satu gelar La Liga, Copa Del Rey, dan Piala Super Spanyol, Kaka bukan pilihan utama dalam skuat El Real.

Kaka kerap memulai pertandingan dari bangku cadangan. Ia kemudian kembali ke AC Milan pada 2013. Setelah satu musim, Kaka memutuskan pindah ke MLS untuk memperkuat Orlando City dan pensiun di sana pada 2017.

Dari kronologi tersebut, periode emas Ricardo Kaka hanya berlangsung selama empat tahun dari 2003-2007.

Selain Ricardo Kaka juga ada beberapa pemain yang memiliki periode keemasan singkat. Berikut Bola.com merangkum lima pemain yang memiliki masa keemasan singkat yang dilansir dari berbagai sumber, Kamis (9/1/2019).

2 dari 6 halaman

1. Wesley Sneijder

Wesley Sneijder merupakan sosok kunci Inter Milan meraih treble winners musim 2009-2010. Sebelumnya ia tampil biasa-bisa saja saat berseragam Real Madrid.

Pada 2010, Sneijder juga berhasil membawa Timnas Belanda lolos ke final Piala Dunia di Afrika Selatan. Sayang langkah mereka terhenti oleh Spanyol.

Setelah 2010, performa Sneijder mengalami penurunan. Bahkan, dia pindah berkarier ke Turki pada 2013 setelah meninggalkan Inter Milan.

Sneijder memilih pensiun pada 2019 setelah membela Al Gharafa di Liga Qatar. Jadi, Snejder hanya memiliki masa keemasan sampai usia 25 tahun.

3 dari 6 halaman

2. Ronaldinho

Ronaldinho merupakan pemain bintang yang hanya merasakan masa keemasan dari 2003-2006. Dalam kurun waktu tersebut ia tampil luar biasa saat berseragam Barcelona.

Saat itu, Ronaldinho berhasil meraih dua gelar La Liga, dua Piala Super Spanyol serta satu trofi Liga Champions. Ia juga berhasil meraih penghargaan Ballon d'Or dan Pemain Terbaik FIFA.

Namun, kemunculan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi membuat sinar kebintangan Ronaldinho meredup. Ia kemudian pindah ke AC Milan pada 2008 dan kembali ke Brasil pada 2011.

4 dari 6 halaman

3. Michael Owen

Michael Owen memiliki masa keemasan saat berseragam Liverpool pada 1998-2004. Saat itu ia mencetak 158 gol dari 297 pertandingan bersama The Reds.

Sayang Karier Owen mulai meredup setelah pindah ke Real Madrid dan didekap cedera parah. Sejak saat itu, performa pemain Inggris itu bak rollercoaster.

5 dari 6 halaman

4. Fernando Torres

Fernando Torres berada di puncak masa keemasan saat berseragam Liverpool pada 2007-2011. Saat itu dia mencetak 81 gol dari 142 penampilan.

Bahkan, Torres membukukan 33 gol pada musim pertamanya berseragam The Reds. Namun, ambisi meraih juara membuatnya pindah ke Chelsea pada 2011.

Sayang jumlah produktivitas golnya menurun drastis dan kerap menjadi cadangan. Meskipun begitu, Torres ikut mempersembahkan trofi Liga Champions dan Liga Europa kepada The Blues.

6 dari 6 halaman

5. Andrei Arshavin

Setelah perhelatan Piala Eropa 2008, nama Andrey Arshavin muncul menjadi komoditi panas di bursa transfer. Arsenal mengamankan tanda tangan pemain berpaspor Rusia tersebut pada Januari 2009.

Arshavin kemudian menjadi pemain kunci klub Meriam London. Ia menyedot perhatian media setelah membobol gawang Liverpool sebanyak empat kali dalam satu pertandingan.

Namun, sayang masa keemasan Arshavin memudar pada musim 2012-2013. Setelah tersingkir dari skuat Arsenal, Arshavin kembali ke Rusia satu tahun kemudian. Arshavin memilih pensiun pada 2019 di klub Kazakhstan, Kairat Almaty.

Video Populer

Foto Populer