Sukses


Perang Terbuka Chiellini Vs Balotelli dan Felipe Melo, Saling Serang Komentar Pedas

Bola.com, Jakarta - Kapten Juventus, Giorgio Chiellini, sedang terlibat perang panas dengan mantan rekan satu tim di Nyonya Tua, Felipe Melo, serta dengan bad boy Italia, Mario Balottelli.

Cerita berawal saat Giorgio Chiellini hendak merilis buku otobiografi terbarunya berjudul "Io, Giorgio" yang bisa diperoleh mulai Selasa (12/5/2020).

Sebagai awalan, Chiellini mempromosikan buku tersebut melalui akun media sosialnya dengan menyajikan sekelumit kecil isi bukunya. Dalam satu di antara bab bukunya tersebut, bek Timnas Italia itu mengatakan hal yang membuat panas Balotelli dan Melo.

"Balotelli sungguh sangat mengecewakan saya. Dia sungguh orang yang buruk, yang tidak menghargai tim. Pada 2013, ketika Piala Konfederasi menghadapi Brasil, dia sama sekali tidak membantu, dia pantas menerima tamparan. Bagi beberapa, dia dianggap lima besar di dunia, tapi bagi saya, masuk 20 besar pun tidak," demikian kata pedas Chiellini kepada Balotelli.

Chiellini juga menyasar Felipe Melo, pemain yang bekerja bersamanya di Juventus pada durasi 2009-2011.

"Satu lagi pemain yang lebih buruk, adalah Felipe Melo. Dia itu terburuk dari yang paling buruk. Saya tak bisa bersama orang yang kurang hormat, orang yang selalu ingin melawan orang lain. Bersamanya, terasa seperti selalu pecah perkelahian. Saya bilang ke direktur, dia itu apel busuk (untuk menggambarkan orang-orang yang banyak menimbulkan persoalan dalam satu tim)," begitu penyataan pedas Chiellini kepada pemain asal Brasil tersebut.

Mengetahui dirinya jadi subjek omongan buruk Giorgio Chiellini, Mario Balotelli dan Felipe Melo tidak tinggal diam. Keduanya bereaksi tak lama setelah pernyataan itu beredar luas.

2 dari 3 halaman

Lebih Bernyali

Mario Balotelli dan Felipo Melo menyerang balik Giorgio Chiellini dengan kata-kata tak kalah pedas.

"Paling tidak saya punya nyali buat bilang di depan seseorang secara langsung. Sejak 2013, Anda punya banyak kesempatan untuk bertindak seperti laki-laki jantan dan bilang langsung ke saya, tapi tidak," balas Balotteli

"Siapa yang tahu, apa yang akan Anda katakan suatu hari tentang rekan setim Anda saat ini," imbuh pemain Brescia ini.

"Kapten yang aneh. Jika itu artinya menjadi juara, saya lebih suka tidak menjadi juara, dan saya tidak pernah tidak menghargai jersey biru itu," lanjut Balotteli mengacu pada Timnas Italia.

3 dari 3 halaman

Karena Interista?

Melo lantas menimpali. Dia menyerang Chiellini panjang lebar.

"Pertama-tama, sangat menarik untuk mengetahui periode yang mana yang dia maksudkan itu," balas Melo.

"Kala saya di Turin, saya tak pernah tidak menghargai sesama; rekan satu tim, manajer, dan Juventus secara umum. Pada titik ini, bagaimanapun, saya tidak menghormati dia dan tak akan pernah," ujarnya.

"Dia bilang Balotteli layak ditampar dan saya terburuk dari yang paling buruk karena dia merasa selalu terlibat pertengkaran dengan saya? Well, dia selalu membuat dirinya takut. Maaf, tapi terlalu mudah bicara buruk tentang orang lain dengan sebuah buku."

"Mungkin, bek ini masih marah dengan saya karena saat saya hengkang ke Galatasaray, kami menendang mereka keluar dari Liga Champions," lanjut gelandang yang kini memperkuat Palmeiras tersebut.

"Mungkin, itu karena Inter memenangi segalanya dan saya adalah seorang Interista. Dan hal lain yang terlintas dalam pikiran saya: kami mengalahkan Italia 3-0 pada Piala Konfederasi 2009 dan kami memenangi turnamen itu. Mungkin, itulah mengapa ia menyiksa diri sendiri. Lebih lanjut, di level internasional, dia tidak memenangi sesuatu pun."

"Kesimpulannya, mengatakan hal-hal tertentu itu tidak profesional. Ini tidak hormat. Saya akan berhenti di sini dan tak akan menambahkan apa pun. Hal-hal tertentu harus tetap ada di ruang ganti," tutur Melo.

Di sisi lain, belum ada reaksi lagi dari Chiellini setelah dua pemain yang jadi subjek dalam satu di antara bagian bukunya itu balas menyerangnya.

Sumber: Forbes

Video Populer

Foto Populer