Sukses


Kabar 5 Pemain Bintang pada Era Kegelapan Juventus, Ada yang Terdampar di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Prestasi Juventus sebelum pada musim 2011-2012 tidak begitu gemilang. Meski demikian, mereka punya beberapa pemain yang tampil cemerlang dan berhasil mendapatkan hati para fans setianya.

Seperti yang diketahui, Juventus meraih scudetto pertama pasca tergusur ke Serie B pada musim 2011-12, Sebelum itu, mereka hanya menjadi 'penggembira' di Serie A dan kerap berakhir di luar posisi empat besar.

Bahkan dua musim sebelum meraih scudetto, Juventus hanya mampu duduk di peringkat ke-7 dalam klasemen akhir Serie A. Imbasnya, pergantian pelatih pun jadi sering dilakukan.

Kendati prestasinya buruk, namun ada beberapa nama yang berhasil mencuri hati fans Juventus pada masa 'kegelapan' itu.

Berikut adalah beberapa pemain yang tampil cemerlang kala Juventus sedang terpuruk.

Video

2 dari 6 halaman

Diego Ribas

Publik bersorak saat Juventus berhasil mendatangkan Diego Ribas pada musim 2009-10. Gelandang asal Brasil tersebut direkrut dari Werder Bremen dengan mahar 24,5 juta euro serta dikontrak selama lima tahun.

Penampilan Diego sebenarnya tidak begitu buruk, namun formasi yang digunakan oleh Ciro Ferrara selaku pelatih tak cocok dengannya. Pada musim berikutnya, ia memutuskan untuk pindah ke Wolfsburg.

Sampai sekarang, Diego masih aktif bermain dan sedang memperkuat klub asal Brasil yakni Flamengo. Pria berusia 35 tahun tersebut sudah mengantongi total 38 gol dari 168 kali penampilan di semua ajang selama empat musim terakhir.

  

3 dari 6 halaman

Amauri

Harapan fans sempat meninggi setelah Juventus berhasil mengamankan jasa Amauri dari Palermo di musim 2008-2009. Perlu diketahui bahwa Amauri memiliki catatan 15 gol dari 38 penampilan bersama Palermo di musim sebelumnya.

Pada musim perdananya bersama Juventus, Amauri sukses mengantongi 14 gol dari 44 penampilan. Tetapi, cedera telah merenggut segalanya dari Amauri, termasuk ketajaman dan kecintaan fans terhadap dirinya.

Performanya tak kunjung membaik sewaktu memperkuat Parma dan Fiorentina sebagai pemain pinjaman. Namun Parma masih cukup berbaik hati karena mau merekrutnya secara permanen di tahun 2012.

Namanya sudah tidak terdengar lagi pasca dilepas oleh New York Cosmos pada tahun 2017.

4 dari 6 halaman

Alessandro Matri

Alessandro Matri menjadi angin segar bagi sektor serang Juventus yang dikenal mandul pada musim 2010-2011. Pada waktu itu, Juventus merekrutnya di bursa transfer musim dingin dengan status pinjaman dari Cagliari.

Matri tampil impresif dengan catatan sembilan gol dari 16 penampilan di Serie A. Juventus pun mempermanenkan statusnya sehingga Matri bisa ikut berpartisipasi dalam kesuksesan scudetto pada musim berikutnya.

Sekarang, Matri masih aktif sebagai pemain dan sedang memperkuat Brescia dengan status pinjaman dari Sassuolo. Penyerang berusia 35 tahun itu telah dimainkan sebanyak delapan kali namun belum membukukan gol sama sekali.

5 dari 6 halaman

Mohamed Sissoko

Bisa dikatakan, Mohamed Sissoko adalah salah satu rekrutan terbaik Juventus pada masa 'kegelapan'. Gelandang berdarah Mali tersebut direkrut dari Liverpool pada tahun 2007 dengan harga 11 juta euro.

Performanya cukup impresif sampai-sampai Juventus mau mempertahankannya selama empat musim. Ia dimainkan sebanyak 100 kali di semua kompetisi dengan catatan tiga gol.

Sissoko sempat berlabuh di Indonesia untuk memperkuat Mitra Kukar pada tahun 2017. Pada Januari 2020 kemarin, ia menyatakan pensiun usai menuntaskan kontrak berdurasi enam bulan bersama klub Ligue 2, Sochaux.

Menariknya, Sissoko pernah 'terdampar' di Indonesia. Sissoko bergabung dengan Mitra Kukar pada musim 2017. 

6 dari 6 halaman

Milos Krasic

Berambut pirang dan selalu beroperasi dari sektor sayap penyerangan Juventus. Milos Krasic membuat penggemar Bianconeri teringat akan sosok legenda yang dijuluki 'The Czech Cannon', yakni Pavel Nedved.

Krasic menjadi andalan Juventus selama 2010-2011, musim perdananya. Kala itu, ia memproduksi total sembilan gol dari 41 penampilan di semua ajang. Sayang, keberuntungan Krasic habis di musim berikutnya.

Ia gagal merebut hati sang pelatih anyar, Antonio Conte. Krasic pun hengkang pada akhir musim 2011-2012. Menurut transfermarkt, pria berdarah Serbia itu sudah pensiun sejak tahun 2018 pasca meninggalkan Lechia Gdansk.

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 9/6/2020)

Video Populer

Foto Populer