Sukses


5 Tim yang Diuntungkan dengan Format Dadakan Liga Champions

Jakarta Liga Champions akan kembali bergulir. Tapi, khusus sisa musim 2019-2020, kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa tersebut mengalami perubahan format.

Perubahan format Liga Champions disebabkan pandemi corona Covid-19 yang membuat tatanan sepak bola jadi kacau balau. Perlu diketahui nyaris semua kompetisi sepak bola berhenti total sejak Maret lalu akibat pandemi ini.

Semua liga domestik, terutama dari lima besar liga Eropa, hanya akan menggelar pertandingan sampai awal Agustus 2020. Sementara sisa pertandingan Liga Champions baru digelar pertengahan Agustus.

Perlu diketahui bahwa penyelenggara mengubah format Liga Champions jadi mini turnamen. Ini artinya setiap tim hanya bertemu sekali sampai babak final.

Lalu, tim mana saja yang bisa mendapatkan keuntungan dari perubahan format Liga Champions? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Sportskeeda.

 

 

Video

2 dari 6 halaman

1. RB Leipzig

RB Leipzig membuat kejutan di babak 16 besar. Ya, pasukan Julen Nagelsmann itu berhasil menyingkirkan Tottenham yang merupakan runner-up Liga Champions musim lalu.

Dengan perubahan format ini, RB Leipzig bisa menjadi tim underdog yang tidak memiliki beban apapun untuk meraih kemenangan. Mereka juga tidak perlu mengkhawatirkan sistem gol tandang yang kerap merugikan.

Lebih jauh lagi, fakta bahwa Bundesliga akan rampung satu bulan sebelum liga lainnya rampung bisa menguntungkan Leipzig. Mereka jadi memiliki waktu persiapan lebih panjang dan kondisi pemain yang lebih bugar.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Atalanta

Seperti halnya RB Leipzig, tim asal Italia ini juga tak dibebani target khusus di Liga Champions. Mencapai babak perempat final saja sudah menjadi pencapaian yang spesial untuk tim asuhan Gian Piero Gasperini tersebut.

Atalanta sudah membuat kejutan sejak fase grup. Mereka menjadi tim pertama yang berhasil lolos ke babak 16 besar kendati menelan kekalahan dalam tiga laga pertamanya.

Duel satu leg ini jelas menguntungkan buat Atalanta. Klub berjuluk La Dea tersebut tidak perlu khawatir akan terdepak dari Liga Champions karena kalah gol tandang.

 

4 dari 6 halaman

3. PSG

Dalam rekam jejaknya, PSG terbilang cukup sering dirugikan oleh sistem gol tandang. Mereka kerap tersingkir karena regulasi tersebut saat bertemu tim besar seperti Barcelona, Real Madrid, dan Manchester City.

Selama pemain seperti Neymar dan Kylian Mbappe bugar, PSG seharusnya tidak perlu khawatir dengan kans mereka untuk melaju ke babak final. Namun perlu diperhatikan kalau mereka takkan bermain lama karena Ligue 1 telah diberhentikan akibat pandemi virus Corona.

 

 

5 dari 6 halaman

4.Atletico Madrid

Diego Simeone pantas mendapatkan pujian atas apa yang ia lakukan terhadap Atletico Madrid beberapa tahun terakhir. Namun ada satu hal yang belum pernah ia dapatkan, yakni trofi Liga Champions.

Mereka pernah mencapai final sebanyak dua kali dalam enam tahun terakhir, semuanya berakhir dengan kekalahan.

Perlu diketahui bahwa Atletico Madrid hampir selalu meraih kemenangan dalam leg pertamanya. Sehingga, perubahan format ini diyakini akan menguntungkan buat tim berjuluk Los Rojiblancos tersebut.

 

6 dari 6 halaman

5. Bayern Munchen

Dengan ataupun tanpa perubahan format, Bayern Munchen selalu menjadi kandidat pemenang Liga Champions. Baru-baru ini mereka diumumkan sebagai pemenang Bundesliga musim 2019/20.

Seringkali, publik memandang Bundesliga sebelah mata. Namun perilaku yang sama tidak boleh diterapkan kepada Munchen yang sudah mengalahkan Chelsea dan Tottenham pada musim ini.

Munchen sudah mengamankan trofi Bundesliga, menyusul sebentar lagi DFB Pokal. Mereka pun jadi punya banyak waktu mempersiapkan timnya dengan lebih baik untuk menyambut kembalinya Liga Champions.

Sumber: Sportskeeda

Disadur dari Bola.net (Penulis Yaumil Azis, Published 18/6/2020)

Video Populer

Foto Populer