Sukses


Suporter Timnas Argentina Tak Lagi Menghormati Lionel Messi

Bola.com, Jakarta - Lionel Messi merupakan satu di antara pesepak bola terbaik yang dimiliki Argentina. Namun, minim prestasi membuat kapten Barcelona itu tak lagi dihormati suporter Tim Tango.

Mengawali karier profesional sejak musim 2004-2005, Messi berhasil mengukir berbagai pencapaian gemilang. Lionel Messi sukses merengkuh 34 trofi juara bersama Barcelona, beberapa di antaranya adalah 10 gelar La Liga dan empat titel juara Liga Champions.

Dia juga membantu Timnas Argentina U-20 menjuarai Piala Dunia 2005 dan Timnas U-23 merengkuh medali emas Olimpiade 2008. Untuk penghargaan individu, La Pulga mengoleksi enam trofi FIFA Ballon d'Or/Ballon d'Or.

Namun, ada celah besar di balik jejak gemilang Lionel Messi. Pemain jebolan akademi La Masia itu belum mampu memberi gelar juara untuk Timnas Argentina, baik itu di Copa America ataupun Piala Dunia.

Lionel Messi tercatat empat kali menelan kegagalan di final bersama Tim Tango, yakni di Copa America 2007, 2015, dan 2016, serta Piala Dunia 2014. Torehan tersebut membuat pemain berusia 32 tahun itu terus dihujani kritikan, terutama dari publik Argentina.

Lionel Messi bahkan sempat pensiun dari timnas menyusul derasnya kritik untuknya. Bahkan, Messi dua kali menyatakan mundur dari Timnas Argentina, sebelum akhirnya kembali dan belum juga meraih gelar juara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Tidak Dihormati

Mantan asisten manajer Timnas Argentina, Claudio Gugnali, menyebut Lionel Messi tak lagi dihormati suporter La Albiceleste. Padahal, Messi sudah memberikan kemampuan terbaiknya untuk Argentina.

"Saya tidak tahu apakah Messi lahir di negara yang tepat, karena saya tidak melihat orang-orang sepak bola menghormati Messi atau menikmatinya dengan cara yang seharusnya dilakukan," ujar Gugnali.

"Saya tidak tahu berapa kali lagi pemain dengan kualitas seperti ini akan muncul, yang tumbuh dan berlatih bersama. Itu semua sangat menyenangkan," lanjutnya.

"Kenangan tentang Messi menyenangkan, tidak ada banyak celaan karena final dicapai setelah 24 tahun. Itu dicapai dengan identitas, dengan dukungan total dari rakyat dan kebenarannya adalah bahwa kami akan menjadi juara dunia," tutur Claudio Gugnali.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer