Sukses


25 Klub dengan Poin Terbanyak di Liga Champions: Manchester United Ke-4 dan Keanehan Arsenal

Bola.com, Jakarta - Liga Champions 2019/2020 akan berakhir bulan ini dan memunculkan juara berikutnya. Namun, tim manakah yang terbaik jika dibuatkan tabel klasemen sejak musim 1992/1993 atau sejak berganti nama dari Piala Champions?

Ya, pada 1992/1993, Piala Champions berganti nama menjadi Liga Champions. Sejak itu pula, kompetisi tertinggi antarklub benua Eropa ini terus menghadirkan sejarah, drama, dan menjadi satu di antara event olahraga paling digemari di dunia.

Sebanyak 13 klub berbeda telah mengangkat trofi Liga Champions. Real Madrid, dari 13 trofi yang dimenanginya, tujuh di antaranya didapat ketika telah berganti format.

Tim Serie A Italia, AC Milan, menguntit dengan tiga trofi Liga Champions (total tujuh trofi), terpaut satu trofi saja dengan Barcelona yang mengumpulkan empat piala.

Manchester United telah menjuarai Liga Champions sebanyak dua kali (total tiga trofi). Sama dengan Liverpool yang meraihnya pada 2004/2005 dan 2018/2019.

Jika ditotal berdasarkan poin sebagaimana aturan umum, yakni tiga poin jika menang dan satu poin jika kalah, Real Madrid masih yang tertinggi. Manchester United di posisi keempat, sedangkan Arsenal menjadi satu-satunya tim di 10 besar yang belum memenangi Liga Champions.

 

Video

2 dari 26 halaman

25. Dynamo Kiev

Dynamo Kiev sebenarnya merupakan tim langganan Liga Champions dan memiliki catatan apik di kompetisi tersebut. Hanya saja, dalam beberapa musim ke belakang, prestasinya memang agak seret, di mana wakil Ukraina urung tampil sejak 2016/2017.

110 penampilan

117 poin

Selisih gol: -30

 

3 dari 26 halaman

24. Shakhtar Donetsk

View this post on Instagram

УЄФА і «Шахтар» дякують усім, хто бореться з пандемією ⠀ Цього тижня поновилися міжнародні клубні турніри УЄФА. ⠀ Спеціально до цього присвячено спільну акцію організації та всіх клубів-учасників під назвою #ThankYou. ⠀ «Шахтар» грає з «Вольфсбургом» у спеціальних футболках зі словом «Дякую». Так європейський футбол дякує тим, хто працює на передовій битви з пандемією COVID-19. Матч розпочався з хвилини мовчання в пам’ять про всіх жертв пандемії. ⠀ UEFA and Shakhtar say ‘Thank You’ to everyone fighting the pandemic ⠀ UEFA’s international club cup competitions have resumed this week. ⠀ A joint campaign of the organization and all participating club called #ThankYou is dedicated to this. ⠀ Shakhtar are playing Wolfsburg in special shirts carrying the words ‘Thank You’ in Ukrainian. This way, European football recognizes the key workers for their tireless contributions on the front lines of the COVID-19 pandemic. The match began with a minute’s silence to honour all victims of the pandemic. ⠀ УЕФА и «Шахтер» говорят спасибо всем, кто борется с пандемией ⠀ На этой неделе возобновились международные клубные турниры УЕФА. ⠀ Специально к этому приурочена совместная акция организации и всех клубов-участников под названием #ThankYou. ⠀ «Шахтер» играет с «Вольфсбургом» в специальных футболках со словом «Дякую». Так европейский футбол благодарит тех, кто трудится на передовой битвы с пандемией COVID-19. Матч начался с минуты молчания в память обо всех жертвах пандемии. ⠀ #Шахтар #Shakhtar #Шахтер #FCShakhtar #FCSD #Україна #Ukraine #Украина #UKR #football #футбол #Донецьк #Donetsk #Донецк #Киев #Kyiv #Київ #Харків #Kharkiv #Харьков #Львів #Lviv #Portugal #Brazil #ЛигаЕвропы #ЛЕ #UEL

A post shared by FC Shakhtar Donetsk (@fcshakhtar) on

Satu lagi tim asal Ukraina yang menembus 25 tim dengan poin tertinggi di Liga Champions sejak 1992/1993, yakni Shakhtar Donetsk. Prestasi terbaik mereka adalah menembus perempat final.

93 penampilan

118 poin

Selisih gol: -23

 

4 dari 26 halaman

23. PSV Eindhoven

Pengoleksi satu gelar Piala Champions pada 1987/1988 ini merupakan tim Belanda pertama yang tampil di Liga Champions. Setelah itu, prestasi terbaiknya terjadi pada 2004/2005, yakni menembus semifinal sebelum dikandaskan AC Milan

110 penampilan

123 poin

Selisih gol: -51

 

5 dari 26 halaman

22. Manchester City

Manchester City terbilang 'anak kemarin sore' jika bicara penampilan di kompetisi kasta tertinggi antarklub Eropa. Mereka baru beredar di Liga Champions pada 2011 setelah terakhir kali tampil pada Piala Champions 1968.

74 penampilan

123 poin

Selisih gol: 47

 

6 dari 26 halaman

21. Bayer Leverkusen

Pada masa keemasannya, Bayer Leverkusen adalah tim yang sangat disegani. Pertandingan final Liga Champions pada 2002 melawan Real Madrid merupakan satu di antara pertandingan paling berkesan sepanjang sejarah.

101 penampilan

131 poin

Selisih gol: -23

 

7 dari 26 halaman

20. AS Roma

Meski prestasi AS Roma naik turun, tim dari Serie A Italia ini pernah menciptakan magis di Liga Champions. Itu terjadi dua tahun lalu, tatkala Kostas Manolas dkk. sukses menjungkalkan Barcelona meski kalah 0-3 pada leg pertama perempat final.

100 penampilan

133 poin

Selisih gol: -15

 

8 dari 26 halaman

19. Benfica

View this post on Instagram

📸 #SLBSCP #PeloBenfica

A post shared by Sport Lisboa e Benfica (@slbenfica) on

Setelah memenangi Piala Champions dua kali beruntun, yakni pada 1961 dan 1962, Benfica memecat manajernya, Bela Guttmann. Ia mengutus bahwa Benfica "Tak akan bisa mereka juara Eropa lagi selama 100 tahun ke depan!"

106 penampilan

136 poin

Selisih gol: -25

 

9 dari 26 halaman

18. Olympiacos

Siapa sangka, Olympiacos sebenarnya tampil reguler di Liga Champions sejak 1997/1998. Wakil Yunani itu empat kali lolos dari babak grup.

122 penampilan

139 poin

Selisih gol: -63

 

10 dari 26 halaman

17. Atletico Madrid

Sebelum 2008, Atletico Madrid baru sekali lolos ke fase grup Liga Champions. Namun performanya setelah itu selalu menuai pujian, termasuk ketika menembus semifinal Liga Champions 2016/2017.

92 penampilan

165 poin

Selisih gol: 52

 

11 dari 26 halaman

16. Valencia

Apes. Satu kata itu menggambarkan Valencia. Bagaimana tidak, dua kali lolos ke partai final Liga Champions pada 2000 dan 2001, dua kali pula mereka kandas.

111 penampilan

173 poin

Selisih gol: 45

 

12 dari 26 halaman

15. Ajax Amsterdam

Ajax Amsterdam adalah satu di antara klub Eropa yang paling ikonis dan menghasilkan bintang sepak bola dunia. Hanya saja, di Liga Champions baru sekali wakil Belanda ini meraih juara, yakni pada 1995.

119 penampilan

174 poin

Selisih gol: 28

 

13 dari 26 halaman

14. Inter Milan

Musim 2009/2010 bisa dibilang momen terbaik Inter Milan sepanjang keikutsertaan mereka di Liga Champions. Jose Mourinho sebagai pelatih sukses meraih treble winners.

117 penampilan

191 poin

Selisih gol: 32

 

14 dari 26 halaman

13. PSG

Dominan di Ligue 1 Prancis, PSG masih harus berusaha lebih keras lagi untuk meraih titel Liga Champions. Prestasi terbaik PSG di Liga Champions adalah menembus semifinal pada 1994/1995.

105 penampilan

194 poin

Selisih gol: 92

 

15 dari 26 halaman

12. Borussia Dortmund

Sukses meraih Liga Champions 1996/1997 adalah kejutan. Bagaimana tidak, keberhasilan itu didapat pada musim keduanya di Liga Champions sejak berganti format musim 1992/1993.

122 penampilan

196 poin

Selisih gol: 45

 

16 dari 26 halaman

11. Lyon

Wakil Ligue 1 ini memang unik. Tidak adil menyebutnya kuda hitam, namun berlebihan menganggapnya tim raksasa. Padahal pada 2003 sampai 2012, Lyon berhasil lolos ke fase knock-out.

133 penampilan

207 poin

Selisih gol: 51

 

17 dari 26 halaman

10. Liverpool

Sebagai satu di antara tim 'tradisional' di Liga Champions, Liverpool ternyata hanya menduduki posisi ke-10. Sang juara bertahan ini juga telah kandas pada babak 16 besar.

122 penampilan

209 poin

Selisih gol: 87

 

18 dari 26 halaman

9. AC Milan

Menyusul di 10 besar, tepatnya di posisi ke-9, ada AC Milan, tim 'terbaik' dari Italia di Liga Champions. Tiga gelar Liga Champions sejak berganti format pada 1992/1993 menjadi bukti sahih.

165 penampilan

271 poin

Selisih gol: 73

 

19 dari 26 halaman

8. Porto

Bersama Porto lah nama Jose Mourinho melambung. Kejutan terbesarnya ketika menenangi Liga Champions pada 2004.

188 penampilan

286 poin

Selisih gol: 33

 

20 dari 26 halaman

7. Chelsea

Jika ada yang menganggap Chelsea tak punya sejarah dan tim kemarin sore, agaknya harus meralat pernyataan tersebut. Faktanya, The Blues telah tampil pada 163 penampilan sejak 1992/1993.

163 penampilan

287 poin

Selisih gol: 123

 

21 dari 26 halaman

6. Arsenal

View this post on Instagram

🔴 A L W A Y S F O R W A R D 🔴

A post shared by Arsenal Official (@arsenal) on

Anomali atau keanehan di Liga Champions ada pada Arsenal. The Gunners jadi satu-satunya tim yang tak pernah menjuarai Liga Champions sejak 1992/1993 yang masuk 10 besar peraih poin terbanyak.

177 penampilan

290 poin

Selisih gol: 76

 

22 dari 26 halaman

5. Juventus

Sama seperti PSG, Juventus bisa dibilang apes di Liga Champions. Terakhir kali menjuarai Liga Champions pada 1995/1996, The Old Lady tak pernah lagi mengangkat trofi setelahnya.

197 penampilan

343 poin

Selisih gol: 110

 

23 dari 26 halaman

4. Manchester United

Meski rajin tampil di Liga Champions, baru dua kali Manchester United meraih trofi. Namun demikian, pada 1999, Setan Merah menghadirkan satu laga final yang akan terus dikenang sepanjang masa.

223 penampilan

410 poin

Selisih gol: 164

 

24 dari 26 halaman

3. Bayern Munchen

Rasanya hampir tiap musim Bayern Munchen jadi kandidat juara Liga Champions. Musim ini pun demikian, di mana mereka menghajar Chelsea dengan aggregate 7-1 pada 16 besar.

248 penampilan

470 poin

Selisih gol: 226

 

25 dari 26 halaman

2. Barcelona

Taji Barcelona dimulai pada 2005, di mana mereka berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Arsenal di final. Gelar berikutnya didapat pada 2008, 2011, dan 2015.

255 penampilan

512 poin

Selisih gol: 266

 

26 dari 26 halaman

1. Real Madrid

Real Madrid = Trofi. Berlebihan? Tidak. Tengok saja koleksi gelar Liga Champions di lemari pialanya.

266 penampilan

528 poin

Selisih gol: 275

Sumber: FourFourTwo

Video Populer

Foto Populer