Sukses


Jelang Final Liga Champions: Sempat Dicekal, Polisi Cabut Larangan Pakai Jersey PSG di Kota Marseille

Bola.com, Jakarta - Atribut Paris Saint-Germain (PSG), termasuk jersey, kini kembali boleh menghiasi Kota Marseille. Kepolisian Prancis telah mencabut larangan tersebut.

Setelah PSG dipastikan lolos ke final Liga Champions 2019/2020, kepolisian bergerak cepat untuk melarang penggunaan atribut PSG di Kota Marseille.

Bahkan, polisi juga tidak memperbolehkan warga untuk memakai kaus dengan kombinasi putih, merah, dan biru karena mencerminkan ciri khas PSG. Demikian laporan BBC.

Kebijakan dari kepolisian tersebut bermula dari penangkapan terhadap pendukung Marseille yang menyerang pria dengan atribut PSG setelah semifinal Liga Champions. Ratusan pendukung tim berjulukan I'OM ini juga menyanyikan lagu-lagu kebencian untuk Neymar dan kawan-kawan dan juga menyalakan petasan.

Rivalitas PSG dan Marseille, yang bertajuk Le Classique, telah mengakar sejak era 1980-an. Bermula dari persaingan antarklub, lalu merembet ke permusuhan antarsuporter.

Dampak dari perseteruan kedua klub dan suporternya mengakibatkan seorang penggemar Marseille lumpuh seumur hidup setelah menjadi korban pelemparan kursi dari fans PSG pada Oktober 2000.

Video

2 dari 2 halaman

Dicekal lalu Dicabut

Larangan pemakaian pernak-pernik PSG di Marseille dicabut setelah mendapatkan kecaman publik Prancis.

"Ada permusuhan yang kuat dari sebagian warga Marseille, pendukung atau bukan, terhadap PSG, yang bertentangan dengan semangat olahraga apa pun," kata kepolisian Prancis dinukil dari BBC.

PSG akan berupaya untuk memenangkan trofi Liga Champions pertamanya dengan menghadapi Bayern Munchen di Estadio da Luz, Lisbon, Senin (24/8/2020) dini hari WIB.

Hanya beberapa hari setelah kebijakan tersebut berlaku, Kepolisian Bouches-du-Rhone mencabut larangan tersebut. Namun, petugas keamanan akan tetap bersiaga di Marseille selama final Liga Champions.

"Satu-satunya tujuan dari keputusan itu adalah untuk melindungi pendukung PSG dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk membatasi kebebasan bergerak," tulisnya di akun Twitter, @prefpolice13.

"Pada Minggu nanti, petugas keamanan akan ditempatkan di sekitar pelabuhan dan akan bersiaga untuk mencegah perbuatan onar, tanpa terkecuali," lanjut pernyataan tersebut.

Video Populer

Foto Populer