Bola.com, Jakarta - Simone dan Filippo Inzaghi bicara bagaimana rasanya menjadi saudara yang sama-sama berhasil mencapai klub Serie A, skuad Timnas Italia, dan sekarang berhadapan di papan atas sebagai pelatih.
“Saya sangat beruntung, karena memiliki saudara lelaki yang menjadi teladan bagi tidak hanya di lapangan,” kata Simone saat diwawancarai bersama di acara Festival dello Sport, yang diselenggarakan oleh La Gazzetta dello Sport.
Baca Juga
Timnas Indonesia U-23 Tendang Korsel dari Piala Asia U-23 2023, Beda Nasib Pratama Arhan dengan Duo Rekannya di Suwon FC
Mengukur Kekuatan Uzbekistan, Calon Lawan Timnas Indonesia U-23 di Semifinal Piala Asia U-23 2024:
Hasil BRI Liga 1: PSIS Buka Peluang ke Championship Series, Persita Masih Bisa Selamat dari Degradasi
Advertisement
“Pippo juga seorang pemenang dalam hidup, tapi mungkin dia tidak selalu mendapatkan pujian yang pantas dia dapatkan. Jika ada gol yang saya harap saya cetak, itu akan terjadi di Final Liga Champions," kata pelatih Lazio itu.
Sementara Pippo, yang kini melatih Benevento, memuji ayah mereka karena telah meneruskan kecintaan pada sepak bola dan bahkan berbohong tentang usia mereka sehingga mereka bisa masuk akademi.
“Simone lebih tidak beruntung daripada saya dalam hal cedera yang sangat membatasi kemampuannya untuk berlatih. Jika dia dalam kondisi yang baik secara fisik, dia akan mencetak lebih banyak gol dari saya. Dalam hal teknik dan keterampilan, dia benar-benar lebih baik. ”
Simone Inzaghi membuat rekor dengan mencetak empat gol dalam satu pertandingan Liga Champions untuk Lazio.
“Saya hampir saja, tapi bola membentur mistar dan kemudian memantul ke luar garis. Saya punya banyak hattrick, tapi tidak pernah empat," kata Pippo.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Main Bareng Cuma 11 Menit
Hanya ada satu pertandingan ketika Simone Inzaghi bersaudara bermain bersama untuk Timnas Italia, yakni ketika menang 1-0 atas Inggris berkat gol Gennaro Gattuso, pada November 2000. Namun, mereka hanya bermain bersama 11 menit.
Simone hanya mendapatkan tiga caps timnas senior. Sedangkan Pippo memiliki 57 caps dan memenangkan Piala Dunia 2006.
Advertisement
“Memori kami bertemu bersama di kamp pelatihan Italia akan tetap tak terhapuskan dalam ingatan,” kata Pippo tersenyum.
"Saya ingin kembali ke masa lalu sehingga kita setidaknya bisa bermain setengah penuh bersama. Itu juga sangat memuaskan bagi orang tua kami."
Sumber: Football Italia
Advertisement