5 Wasit Nyentrik dan Disegani di Seluruh Dunia: Ada Pemilik Mode Gundul sampai Rapi

Ia pernah menjadi wasit termuda di Bundesliga pada 1988. Kala itu usianya baru 25 tahun. Tidak hanya itu, Markus juga mendapatkan rekor sebagai wasit terbaik di Jerman sebanyak enam kali dan memenangkan tiga gelar wasit terbaik di dunia.

Markus merupakan satu di antara wasit terkenal dalam sejarah sepak bola. Ia pernah mempin pertandingan final Piala Winners 1997, final Liga Champions 2003, final Piala Eropa 2004 dan beberapa laga krusial lain.

Pria berkebangsaan Jerman ini tidak hanya berprofesi sebagai wasit. Ia juga menjadi seorang dokter gigi dan pensiun pada 2005.

Wasit asal Hungaria ini pernah memenangkan gelar terbaik di dunia sebanyak empat kali, dari 1994 - 1997. Status tersebut membuatnya layak sejajar dengan nama-nama pengadil lain di jagad ini.

Sandor Puhl adalah wasit di Liga Sepak Bola Profesional Hungaria dari tahun 1984 hingga 2000 dan terdaftar menjadi wasit FIFA di tahun 1988. Laga besar yang pernah ia pimpin adalah final Piala Dunia 1994 yang mempertemukan Brazil dengan Italia dan final Liga Champions 1997.

Setelah pensiun dari status wasit pada 2000, ia melanjutkan karier menjadi wakil ketua Asosiasi Sepak Bola Hungaria selama enam tahun. Sandor juga berada di urutan kelima dalam daftar 10 wasit terbaik di dunia.

Namanya mendunia dalam rentang '90-an sampai awal 2000. yang cukup dikenal di kalangan sepak bola, khususnya di era 90an dan awal 2000. Milton merupakan warga negara Denmark yang juga bekerja sebagai Manajer perusahaan teknologi informasi.

Kim Milton sudah menjadi wasit pada usia 15 tahun, dan baru pensiun ketika berumur 45 tahun. Ia memimpin pertandingan internasional sebanyak 154 laga, termasuk 63 duel Liga Champions.

Pertandingan-pertandingan besar yang pernah ia pimpin adalah semifinal Piala Dunia 2002 dan final Liga Champions 2004. Kim gantung sepatu menjadi seorang wasit di tahun 2006 setelah memimpin pertandingan terakhirnya di Liga Denmark.

Si kepala gundul alias pelontos. Itulah yang dikenal publik dari seorang Webb. Ia adalah wasit terbaik dunia asal Inggris, dan menjadi pengadil di lapangan dalam rentang 2005-2014.

Ayah Howard Webb juga adalah seorang wasit selama 35 tahun, hal inilah yang mungkin menginspirasinya menekuni dunia pengadil lapangan hijau. Sebelum menjadi wasit, Howard berkarier sebagai perwira polisi.

Howard Webb pernah memimpin dua pertandingan besar dalam setahun, yaitu final Liga Champions dan final Piala Dunia 2010. Ia merupakan wasit pertama yang mencapai prestasi tersebut.

Howard pensiun pada 2014 dan melanjutkan karier sebagai manajer operasi asisten video.

Wasit seolah menjadi pioner berkepala pelontos. Wajah istimewa dan perangai yang khusus di lapangan, membuat Collina bak selebritas. Tak jarang para pemain dan penonton ingin berfoto bareng dengannya.

Collina telah memenangkan penghargaan wasit terbaik di dunia sebanyak enam kali berturut-turut dari tahun 1998-2003. Selain prestasi di internasional, ia juga meraih penghargaan wasit terbaik Seria A sebanyak tujuh kali.

Wasit asal Italia ini sudah cukup banyak menjalankan pertandingan besar seperti final sepak bola Olimpiade 1996 dan final Piala Dunia tahun 2002. Saat ini, Pierluigi Collina menjadi anggota komite wasit UEFA. (Fabio Nainggolan)

Sumber : Transfermarkt