Sukses


Liga Spanyol: Karier Diego Maradona di Barcelona, Minim Prestasi dan Penuh Kontroversi

Bola.com, Jakarta - Diego Maradona merupakan satu dari deretan pesepak bola top dunia yang pernah berseragam Barcelona. Akan tetapi, karier Maradona bersama El Barca justru lebih banyak diwarnai kontroversi ketimbang prestasi.

Legenda Timnas Argentina itu bergabung dengan Los Cules pada bursa transfer musim panas 1982. Barcelona harus mengeluarkan dana hingga 7,2 juta euro demi menebus Maradona dari Boca Juniors.

Nominal tersebut membuat Diego Maradona berstatus sebagai pemain dengan nilai transfer termahal di dunia kala itu. Selain mengucurkan uang yang tak sedikit, Barcelona juga harus berjuang keras mendapatkan sang megabintang.

Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) melakukan segala daya dan upaya untuk menggagalkan transfer Maradona ke Barca. Hingga akhirnya, upaya yang dilakukan AFA gagal dan saga transfer Maradona ke Barcelona berhasil terealisasi.

Bersama Barca, prestasi Diego Maradona tak terlalu mengilap. Dia mencetak 38 gol dari 58 pertandingan di seluruh ajang. Maradona gagal membawa skuad Catalan merengkuh trofi La Liga ataupun Liga Champions.

Selama dua musim membela Barcelona, Diego Maradona hanya meraih tiga gelar juara, satu di antaranya adalah Copa del Rey.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Narkoba, Pesta, dan Perkelahian

Pada musim kedua membela Barcelona, yakni 1983/1984, Maradona jarang tampil. Sepanjang musim tersebut, dia hanya bermain dalam 23 pertandingan di seluruh ajang dan mencetak 15 gol.

Diego Maradona harus absen akibat mengidap penyakit hepatitis. Namun, banyak yang menduga Maradona menepi bukan akibat hepatitis, melainkan penyakit kelamin.

Selain itu, dia absen panjang karena dibekap cedera serius, setelah mendapatkan tekel keras dari pemain Athletic Bilbao, Andoni Goikoetxea. Ketika itu, Maradona ditekel Goikoetxea dalam laga Barcelona versus Bilbao di Camp Nou pada 1983.

Ketika berseragam Barca, Diego Maradona yang masih berusia 23 tahun juga mulai mengenal narkoba dan pesta. Dia diketahui kerap menggunakan narkoba, satu di antaranya adalah kokain. Kecanduan Narkoba itu pun terus membayangi Maradona hingga pensiun.

Maradona yang gemar berpesta juga acap kali pulang hingga subuh. Bahkan, pelatih El Barca pada musim 1983/1984, Cesar Luis Menotti, sampai memindahkan sesi latihan pagi ke sore hari. Perubahan tersebut dilakukan Menotti agar Maradona yang berpesta pada malam sebelumnya, bisa kembali pulih dan ikut berlatih.

Tak hanya narkoba dan pesta, Diego Maradona juga kerap terlibat perkelahian ketika membela Barcelona. Saat Blaugrana menghadapi Atheltic Bilbao pada final Copa del Rey 1984 terjadi keributan antarpemain.

Diego Maradona berada di baris terdepan ketika perkelahian terjadi. Rentetan kontroversi itu membuat manajemen Barcelona memutuskan menjual Maradona ke Napoli pada 5 Juli 1984.

"Saya mendapat keluhan dari polisi, yang datang dan mengatakan kepada saya untuk sangat berhati-hati dengan masalah (Maradona menggunakan narkoba)," ujar Presiden Barcelona periode 1978 sampai 2000, Josep Lluis Nunez.

"Saya berbicara dengan Maradona, yang mengatakan tidak, itu tidak benar. Setidaknya itulah yang dia katakan kepada saya. Barcelona harus memiliki pemain dengan citra yang bagus, yang tidak mencari konflik dan menguntungkan citra klub," lanjut Nunez dalam wawancara kepada TV3 beberapa tahun lalu.

 

3 dari 3 halaman

Sang Legenda Wafat

Terlepas dari segala kontroversi yang pernah diperbuatnya di dalam dan luar lapangan, Diego Maradona tetaplah legenda sepak bola dunia. Kini, pemain yang juga dikenal dengan gol tangan Tuhan itu telah meninggal dunia.

Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. Sang legenda wafat dalam usia 60 tahun akibat serangan jantung.

"Hari yang sangat sedih untuk semua orang Argentina dan untuk dunia sepak bola. Dia sudah meninggalkan kita, tapi tidak pernah benar-benar pergi karena Diego abadi," tulis kapten Barcelona, Lionel Messi di akun Instagram pribadinya.

"Saya menyimpan semua momen bersamanya dalam hati dan saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengirimkan belasungkawa ke seluruh keluarga dan teman-temannya. RIP," lanjut Messi.

Sumber: Marca, Football Espana

Video Populer

Foto Populer