Bola.com, Jakarta - Presiden FIGC (PSSI-nya Italia), Gabriele Gravina, menegaskan bahwa tim manapun yang tergabung, atau berencana apalagi mewacanakan untuk mengikuti turnamen di luar FIFA dan UEFA, dipersilahkan meninggalkan federasi dan seluruh kompetisi Liga Italia.
FIGC dan Dewan Federal baru saja melakukan rapat penting mengenai Liga Super Eropa dan sikap mereka terhadap tim-tim Liga Italia yang terlibat. Dalam rapat tersebut, Gravina akan menerapkan aturan baru mulau Juni alias musim depan.
Baca Juga
Momen Justin Hubner Jadi Pemain Siaga Timnas Indonesia U-23: Dari Bandara Qatar Langsung Gas ke Stadion
Pekan Krusial bagi Arsenal dan Liverpool untuk Hidupkan Kans Juara Liga Inggris: Mumpung Man City Lagi Goyah
Bikin Australia Merana di Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 Dapat Julukan dari Media Korsel
Advertisement
Aturan tersebut sangatlah tegas, di mana FIGC berhak menendang siapapun tim yang ngeyel, dan dalam konteks ini, ikut serta pada Liga Super Eropa, atau kompetisi di luar UEFA dan FIFA, dari Liga Italia.
"Mereka yang berencana untuk berpartisipasi dalam kompetisi di luar FIFA atau UEFA akan kehilangan afiliasi dan harus meninggalkan kejuaraan kami," kata Gravina kepada SportItalia.
"Kami tidak memiliki berita tentang siapa yang pergi dan siapa yang tidak, ada aturan yang sekarang harus dimasukkan dalam reformasi nasional."
"Jika, pada akhir Juni, seseorang berpartisipasi dalam kompetisi yang bersifat pribadi, mereka harus meninggalkan liga kami (Liga Italia)," katanya lagi.
Video
Inter Milan, Juventus, dan AC Milan
Seperti diketahui, ada tiga tim Liga Italia yang terlibat wacana Liga Super Eropa. Mereka adalah Inter Milan, AC Milan, dan Juventus.
Andrea Agnelli, petinggi Juve, diketahui memiliki peran penting di balik Liga Super Eropa yang pertama kali diwacanakan oleh Florentino Perez.
Advertisement
Agnelli juga dilaporkan telah mengundurkan diri dari keterlibatannya dalam struktur UEFA.
Sumber: Football Italia
Advertisement