Sukses


Membedah Formasi dan Taktik Allegri di Juventus: Apakah Cocok di Real Madrid?

Bola.com, Jakarta - Nama Massimiliano Allegri menjadi perbincangan panas dalam beberapa waktu terakhir ini. Dia menjadi incaran sejumlah klub papan atas Eropa setelah dua musim menepi dari lapangan hijau, dan yang terkini, ia diisukan bakal menangani Real Madrid.

Allegri saat ini masih menganggur sejak putus hubungan kerja dengan Juventus. Dia meninggalkan klub asal Turin tersebut pada akhir musim 2019/2020 lalu.

Sebagai pelatih, Allegri punya prestasi yang cukup bagus. Dia berhasil mempersembahkan gelar untuk Juventus dan AC Milan.

Bersama Juventus, Allegri memenangkan lima gelar Serie A secara beruntun. Sebelumnya, dia juga merengkuh scudetto bersama Rossoneri.

Allegri adalah manajer kreatif yang percaya pada penguasaan bola mutlak. Dia adalah pelatih yang fleksibel yang dapat mengganti formasi yang berbeda.

Ia awalnya memulai dengan formasi 3-5-2 tetapi kemudian beralih ke empat bek. Dia memanfaatkan 4-2-3-1, 4-3-3, 4-1-3-2, dan 4-3-1-2 sepanjang kariernya sebagai pelatih.

Bola.com menganalisis kekuatan dan taktik yang diperagakan Massimiliano Allegri saat menangani Juventus. Berikut ini ulasannya:

 

Video

2 dari 3 halaman

Saat Menyerang

Seperti yang disebutkan sebelumnya, timnya mengadopsi format yang berbeda. Awalnya, ia menggunakan formasi 3-5-2 dengan Andrea Barzagli-Leonardo Bonucci-Giorgio Chiellini di lini belakang. Lini tengah terdiri dari Andre Pirlo, Claudio Marchisio dan Arturo Vidal dengan dua bek sayap Patrice Evra dan Stephan Lichtsteiner.

Lini depan terdiri dari Carlos Tevez dan Alvaro Morata. Tapi seluruh skuad berubah dalam satu atau dua musim. Juve kehilangan layanan dari Pirlo, Tevez, Vidal dll dan pemain baru masuk untuk mengisi kekosongan. Allegri juga terbiasa dengan empat bek.

Sami Khedira dan Miralem Pjanić yang biasa mendikte serangan dengan kemampuan luar biasa mereka dalam menggerakkan bola dan passing visioner. Paulo Dybala biasanya tetap di depan dan bermain sebagai striker kedua atau inverted winger. Dybala biasa bergerak secara terpusat dan berlari ke ruang yang tersedia. Dia adalah salah satu faktor kunci di balik serangan luar biasa Juve saat itu.

Mario Mandzukic juga memainkan peran kunci. Dia bertindak sebagai pemain sayap terbalik atau striker yang tepat (dalam sistem dua striker di samping Gonzalo Higuain).

Bagaimana dengan di Real Madrid?

Formasi empat bek tampaknya akan tetap jadi andalan Allegri saat menangani Real Madrid musim depan. Sosok Ferland Mendy dan Dani Carvajal bakal dioptimalkan betul di lini belakang.

Sementara di lini tengah, Allegri bisa memanfaatkan peran Eden Hazard, Gareth Bale, Vinicius Jr, Rodrygo Goes, dan Marco Asensio.

Dengan Hazard sebagai kreator serangan, tugas finisher akan ditumpu pada dua inverted winger, yakni Bale (sayap kanan) dan Vinicius (sayap kiri).

3 dari 3 halaman

Saat Bertahan

Massimiliano Allegri cenderung tidak menerapkan high-pressing atau man-to-man marking. Timnya bertahan dalam formasi 4-5-1 yang sempit dan memilih zonal-marking. Itu artinya, peralihan dari menyerang ke bertahan bakal lebih mengedepankan positioning, bukan langsung menekan ke pemain lawan.

Juventus di bawah asuhan Allegri membiarkan lawan menyerang dan melakukan serangan balik dengan kecepatan Dybala, Mandzukic dan Juan Cuadrado. Jadi, secara keseluruhan Juventus adalah tim dengan pertahanan yang kuat.

Cocok dengan Real Madrid?

Zidane, di sisi lain, menerapkan kombinasi taktik saat bertahan. Beberapa pemain diperintahkan untuk langsung menekan lawan saat menguasai bola, tapi pemain lain langsung kembali ke posisi bertahan. Dengan begini, Allegri memiliki banyak alternatif jika musim depan menangani Real Madrid.

Casemiro, Federico Valverde, dan Sergio Ramos mungkin harus terbiasa jika Allegri memaksakan pakem zonal-marking sebab ketiganya terbiasa langsung menekan lawan, bahkan melakukan pelanggaran jika perlu, saat lawan melakukan serangan balik cepat.

Sumber: Berbagai sumber

 

Video Populer

Foto Populer