Sukses


Parade Pemain dengan Label Pemegang Rekor Transfer 10 Klub Elite Eropa

Bola.com, Jakarta - Tidak terlalu banyak hal yang mengejutkan dalam bursa transfer musim panas 2021. Krisis keuangan klub karena pandemi COVID-19 masih terasa. Namun, kejutan tetap ada, seperti halnya kepindahan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain (PSG) dan kembalinya Romelu Lukaku ke Chelsea setelah musim lalu bersinar bersama Inter Milan, yang menjadikan striker Belgia itu memecahkan rekor transfer klub.

Romelu Lukaku memutuskan kembali ke Chelsea setelah The Blues menggelontorkan dana sebesar 98 juta pound yang membuatnya memecahkan rekor transfer klub. Selain itu, Manchester City menghabiskan 100 juta untuk mendapatkan Jack Grealish.

Sementara kepindahan fenomenal Lionel Messi dari Barcelona ke PSG justru tanpa sepeser uang pun. Barcelona harus kehilangan Lionel Messi yang kontraknya berakhir pada musim panas ini dan gagal memperpanjang kontraknya di Camp Nou.

Sejauh ini memang hanya klub-klub Premier League yang melakukan pengeluaran besar. Boleh dibilang kompetisi teratas Inggris itu menghabiskan sekitar 1,02 miliar euro untuk bursa transfer musim panas ini.

Bundesliga dan Serie A masing-masing menghabiskan 340,3 juta euro dan 446,6 juta euro hingga sejauh ini. Sementara La Liga Spanyol menjadi yang paling sedikit, yaitu 152,3 juta euro.

Hanya Atletico Madrid yang mengeluarkan uang untuk mendapatkan Rodrigo de Paul. Sementara Barcelona dan Real Madrid mendapatkan transfer gratis.

Dengan tidak adanya klub selain Manchester City dan Chelsea yang memecahkan rekor transfer mereka pada musim ini, berikut rekor perekrutan 10 klub paling populer di Eropa seperti dilansir dari Sportskeeda.

 

2 dari 11 halaman

Manchester City - Jack Grealish

Mengingat begitu banyak dana yang dihabiskan Manchester City dalam beberapa tahun terakhir, menjadi sebuah kejutan mereka kembali membuat rekor dalam perekrutan pemain baru pada musim panas ini.

Jack Grealish kini menjadi bagian dari The Citizens dan masih dilihat bagaimana ia memenuhi harapan dan cocok dengan permainan Pep Guardiola.

Pemain berusia 25 tahun itu direkrut dari Aston Villa dengan dana 100 juta pound. Ia telah tampil sebagai gelandang kiri maupun seorang penyerang sayap kiri Manchester City.

Ia tampil mengesankan dalam dua posisi tersebut, di mana ketika bermain sebagai pemain sayap kiri ia mampu mencetak gol pertamanya bersama City.

Manchester City kini punya pesepak bola berbakat dan Grealish pasti akan membuat tim Biru Langit itu makin berkembang. The Citizens mungkin tidak membutuhkannya, di mana masih ada seorang striker yang sangat dibutuhkan setelah kepergian Sergio Aguero. Namun, hanya ada sedikit keraguan mengenai kualitas Grealish ketika dimainkan di posisi apa pun.

 

3 dari 11 halaman

Chelsea - Romelu Lukaku

Romelu Lukaku kembali ke Chelsea sebagai satu di antara striker terbaik yang pernah ada. Pemain asal Belgia yang direrkrut dengan dana sebesar 98 juta pound dari Inter Milan itu sukses mengantarkan Nerazzurri meraih Scudetto pada musim lalu dan menghentikan dominasi Juventus di Italia.

Chelsea mengalami kesulitan di lini serang pada musim lalu, di mana Timo Werner dan Kai Havertz kesulitan untuk menyelesaikan setiap peluang yang didapatkan. Apalagi Olivier Giroud memutuskan pergi ke AC Milan, Romelu Lukaku pun akan memikul tanggung jawab untuk menjadi mesin gol Chelsea.

Pemain berusia 28 tahun itu kembali ke Stamford Bridge setelah mencetak 64 gol dalam 95 penampilan untuk Inter Milan. Lukaku juga memiliki catatan 64 gol dalam 98 pertandingan untuk Timnas Belgia yang membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak bagi negaranya.

Dengan pengalamannya memperkuat empat klub berbeda di Premier League, Romelu Lukaku merupakan pembelian yang cerdas oleh Chelsea pada musim panas ini.

4 dari 11 halaman

Real Madrid - Eden Hazard

Eden Hazard berjuang keras sejak bergabung bersama Real Madrid pada 2019. Ia didatangkan dari Chelsea dengan harga 89 juta pound. Pemain asal Belgia itu hanya tampil sebanyak 44 kali untuk Los Blancos dalam dua tahun.

Tak hanya itu, Eden Hazard pun hanya mencetak lima gol dan sembilan assist yang membuat kepindahan impiannya tampak seperti mimpi buruk bagi klub Spanyol itu.

Namun, ada alasan untuk tetap positif. Dengan Hazard memperlihatkan beberapa penampilan apik, kembalinya Carlo Ancelotti ke kursi kepelatihan Los Blancos diharapkan bisa mengembalikan performa terbaik mantan winger Chelsea itu.

Eden Hazard bahkan baru saja mencatatkan assist yang bagus dalam jornada pertama La Liga musim ini. Mungkin ini bisa menjadi momen ketika Hazard memperlihatkan performa terbaik setelah dua tahun terakhir dirusak oleh badai cedera.

 

5 dari 11 halaman

Barcelona - Philippe Coutinho

Daftar kali ini mungkin menjadi tampak tidak masuk akal karena penurunan performa yang tajam dari Philippe Coutinho dalam beberapa tahun terakhir. Namun, angka dan fakta dia tidak selalu tampil buruk bersama Barcelona bisa membantu masalahnya.

Pemain asal Brasil itu didatangkan Barcelona dari Liverpool dengan dana 142 juta pound pada Januari 2018. Ketika itu, Barcelona benar-benar kehilangan logika dan beralasan menginvestasikan kembali dana yang mereka terima saat melepas Neymar.

Coutinho memulai kariernya di Barcelona dengan baik, mencatatkan sembilan gol dan tujuh assist dalam 22 pertandingan pada paruh kedua musim 2017/2018. Namun, musim berikutnya seakan menjadi malapetaka baginya ketika mencetak 11 gol dari 54 pertandingan.

Perginya Andres Iniesta dan keputusan Ernesto Valverde menempatkan Coutinho sebagai penyerang sayap kiri gagal ketika pemain asal Brasil itu terlihat tidak sehat setiap kali dimainkan.

Coutinho membuat dirinya terus berada di bangku cadangan setelah mengalami cedera serius yang mengharuskannya beristirahat cukup panjang pada awal musim 2020/2021.

 

6 dari 11 halaman

Arsenal - Nicolas Pepe

Nicolas Pepe direkrut oleh Arsenal pada 2019 sebagai pemain yang memecahkan rekor klub dengan nilai 72 juta pound. Adil untuk bisa mengatakan sang pemain belum membayar harga mahal tersebut dengan performanya, meski mungkin ada harapan di masa depan.

Pepe sangat mengesankan bagi The Gunners di Liga Europa musim lalu. Namun, sejauh ini ia terus berjuang di Inggris. Dalam 90 laga bersama Arsenal, pemain asal Pantai Gading itu mencetak 24 gol dan 15 assist, yang merupakan angka rata-rata terbaik.

Pepe telah memperlihatkan tanda-tanda menjadi penakluk dunia ketika berada di Prancis. Namun, cedera dan masalah konsistensi kerap mengganggunya.

Masih berusia 25 tahun, Pepe masih punya kesempatan untuk berkembang menjadi pesepak bola kelas dunia. Musim 2021/2022 bisa menjadi peluang terbaik bagi Pepe untuk mendapatkan performa terbaiknya yang konsisten setelah berhasil meningkatkan performa individunya pada musim lalu.

7 dari 11 halaman

Bayern Munchen - Lucas Hernandez

Lucas Hernandez tetap menjadi satu di antara bek paling berbakat di sepak bola Eropa pada saat ini. Mampu bermain sebagai bek kiri dan bek tengah, pemain asal Prancis itu sangat penting bagi Timnas Prancis yang menjuarai Piala Dunia 2018.

Lucas Hernandez bergabung bersama Bayern Munchen dari Atletico Madrid dengan harga 72 juta pound setahun kemudian, memecahkan rekor transfer klub. Pemain berusia 25 tahun itu hanya tampil 62 kali sejak saat itu, mencetak satu gol dan mencatatkan lima assist.

Hernandez tentu saja tidak memenuhi uang yang dihabiskan oleh The Bavaria untuknya. Namun, ia memainkan peran penting dalam kampanye ketika mereka meraih Treble pada musim 2019/2020.

Kabinet trofi pemain asal Prancis itu sejak bersama Bayern Munchen dan fakta ia masih berusia 25 tahun adalah yang menempatkannya lebih tinggi daripada pemain lain di dalam daftar ini.

8 dari 11 halaman

Manchester United - Paul Pogba

Masa-masa Paul Pogba di Manchester United tampaknya akan segera berakhir setiap musim panas. Namun, entah bagaimana dia masih ada di sana.

Pemain asal Prancis itu kembali dengan rekor klub setelah direkrut dari Juventus dengan nilai 89 juta pound pada 2016. Ia kembali ke Manchester United dengan status juara.

Namun, Pogba sejauh ini terus berjuang untuk mencapai level terbaik dari performanya lagi dan konsistensinya telah menjadi sumber kecemasan yang konstan untuk Manchester United.

Ada hari-hari seperti kemenangan atas Leeds United baru-baru ini atau comeback yang dilakukan Manchester United saat menghadapi Manchester City di Etihad pada 2018, yang membuat Pogba tampak tidak tertandingi sebagai pemain terbaik di dunia.

Sebagian besar waktunya di Manchester United membuatnya terpaksa melakukan segalanya di lini tengah dengan sedikit dukungan. Kehadiran Bruno Fernandes di Old Trafford mengubah hal itu. Pogba tampak lebih banyak bermain di lini tengah dan mengatur beberapa irama mengesankan untuk tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu.

 

Paul Pogba telah mencetak 38 gol dan 46 assist dalam 207 penampilannya bersama Manchester United, di mana catatan itu tidak buruk jika melihat macam-macam formasi yang harus diadaptasinya di Old Trafford. Ia baru mendapatkan trofi Piala Liga dan Liga Europa di Manchester United, dan mungkin musim ini bisa menjadi momen di mana ia menambahkan trofi ke dalam kabinetnya.

 

9 dari 11 halaman

Juventus - Cristiano Ronaldo

Momen Cristiano Ronaldo di Juventus telah diperdebatkan berulang kali dalam tiga tahun terakhir. Meski legenda Portugal itu telah meraih dua gelar juara Serie A dan mencetak 101 gol dalam 133 penampilan, kegagalannya mendapatkan trofi Liga Champions bersama Juventus membuatnya dipertimbangkan untuk pergi.

Cristiano Ronaldo telah menjadi pemain termahal yang direkrut Juventus dengan harga 105 juta pound setelah memenangi tiga trofi Liga Champions secara beruntun bersama Real Madrid.

Bahkan ketika direkrut, banyak yang menganggapnya bisa mematahkan kutukan bagi Juventus di Liga Champions. Namun, kenyataannya pemain asal Portugal itu harus berjuang keras untuk bisa memenuhi harapan itu.

Namun, Ronaldo telah menjadi andalan Juventus di Serie A dan telah memenangkan setiap gelar domestik yang bisa dimenangkan di Italia.

Tim asuhan Massimiliano Allegri itu belum terbantu oleh aktivitas di bursa transfer musim panas ini. Namun, mereka terus menantang semua lini dan ini alasan utama untuk membuat Cristiano Ronaldo makin tajam di depan gawang.

 

10 dari 11 halaman

PSG - Neymar

Transfer Neymar dari Barcelona ke PSG memicu sejumlah transfer uang besar di bursa transfer yang terus menugat meski pandemi COVID-19 menyerang. Pemain yang direkrut dengan nilai 198 juta pound itu telah memberikan hiburan nyata untuk menyaksikan permainan PSG meski kerap terganggu cedera.

Apa pun itu, Neymar telah menjadi bintang bagi Paris. Dalam 116 penampilannya bersama PSG, ia mencetak 87 gol dan 52 assist yang luar biasa.

Neymar telah memenangkan begitu banyak gelar juara dalam empat tahun bersama klub ibu kota Prancis itu, dan sempat membawa PSG mencapai final pertama mereka di Liga Champions.

Namun, masih ada aura yang kurang baik dalam hal prestasi. PSG telah menggelontorkan uang banyak untuknya, Kylian Mbappe, dan banyak pemain lain. Namun, mereka belum mendapatkan trofi Liga Champions.

Ini akan terus menjadi pengingat bahwa Neymar masih punya urusan yang belum selesai di PSG. Namun, kedatangan Lionel Messi dan Sergio Ramos pada musim panas ini mungkin bisa membantu kutukan tersebut berakhir.

 

11 dari 11 halaman

Liverpool - Virgil van Dijk

Virgil van Dijk telah identik dengan semua kesuksesan yang diraih Liverpool beberapa tahun terakhir. Ia bahkan dengan cepat mampu bertransformasi menjadi seorang bek tengah modern terbaik di sepak bola dunia.

Pemain asal Belanda itu tiba di Anfield dengan harga sekitar 75 juta pound pada Januari 2018. Ia tidak berdaya ketika Liverpool kalah 1-3 dari Real Madrid di final Liga Champions tahun itu.

Namun, kekalahan itu tampaknya makin memacu Van Dijk dan Liverpool ketika mereka melakukan perjalanan fenomenal untuk merebut gelar juara Liga Champions 2019. Bek tengah itu selalu hadir dan menjadi kapten tanpa ban kapten ketika dia mengatur timnya dengan sangat baik.

Van Dijk kemudian terus membantu Liverpool dan berhasil menjuarai Premier League 2019/2020 yang mengakhiri penantian mereka untuk menjadi juara selama 30 tahun. Namun, cedera pada akhir musim menggagalkan keinginannya menyambut musim 2020/2021.

The Reds sangat terdampak karena absennya Van Dijk dan kesulitan untuk akhirnya finis di posisi ketiga dan gagal menambah trofi. Kini Van Dijk sudah fit dan tampil apik lagi di lini pertahanan The Reds, yang artinya tim asuhan Jurgen Klopp akan kembali bersaing lagi pada musim ini.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer