Sukses


5 Pesepak Bola Beken yang Umumkan Pensiun, Eh Tiba-tiba Main Lagi

Bola.com, Jakarta - Bagi seorang pemain sepak bola, usia yang sudah uzur menjadi saat-saat menjelang pensiun. Gantung sepatu menjadi istilah dan kesempatan terakhir pesepakbola mencicipi lapangan hijau.

Usia yang tidak lagi muda ikut mempengaruhi kondisi fisik dan kebugaran pemain. Rata-rata usia emas seorang pesepakbola ada di kepala dua atau tiga, kemudian masuk di usia 40 tahun mendekati pensiun.

Namu nada pula pemain sepak bola dengan nama besar yang punya cerita menarik seputar pensiun yang dipilihnya. Yaitu dengan kembali bermain di atas lapangan, meski sebelumnya telah memutuskan gantung sepatu.

Pesepakbola sering mengatakan bahwa tubuh mereka memberi tahu mereka kapan saatnya untuk pensiun, tetapi mantan pemain Arsenal dan Manchester United termasuk di antara kelompok terpilih yang tubuhnya salah.

Beberapa nama besar pesepakbola dunia ternyata pernah melakukan hal tersebut. Rasa rindu merumput di lapangan menjadi alasan utama, untuk menarik keputusan pensiun, meski akhirnya tetap berhenti sebagai pemain.

Bola.com merangkum lima pesepakbola dunia yang pernah melakukan hal tersebut. Yakni tiba-tiba kembali bermain, padahal telah memutuskan gantung sepatu. Berikut ulasannya yang dihimpun dari Football Italia:

 

2 dari 6 halaman

1. Paul Scholes

Seorang gelandang legendaris Manchester United yang pada 8 Januari 2012, atau lebih dari enam bulan setelah mengumumkan pengunduran dirinya. Paul Scholes dimasukkan ke bangku cadangan untuk derby Manchester.

Bahkan rekan satu timnya tidak tahu dia akan kembali sebelum mereka masuk ke ruang ganti hari itu, apalagi fans United yang terkejut maupun awak media di dalam stadion.

Paul Scholes akhirnya membuat 21 penampilan di paruh kedua musim dan kemudian bertahan selama satu tahun lagi saat United memenangkan kembali gelar Premier League sebelum Sir Alex Ferguson dan Scholes benar-benar rehat dari sepak bola.

3 dari 6 halaman

2. Jens Lehmann

Ia merupakan penjaga gawang legendaris Jerman selain Oliver Kahn. Setelah meninggalkan Arsenal pada 2008, Jens Lehmann mengakhirinya pada tahun 2010 tetapi kembali setahun kemudian ketika tiga penjaga gawang Arsene Wenger cedera.

Jens Lehmann mengesampingkan perseteruannya dengan Manuel Almunia untuk direkrut sebagai kiper cadangan. Tetapi setelah pemain Spanyol itu cedera dalam pemanasan menjelang bentrokan dengan Blackpool, pemain berusia 42 tahun itu masuk dan memainkan perannya dalam skor 3-1. menang.

4 dari 6 halaman

3. Johan Cruyff

Setelah pensiun awal pada tahun 1978, Johan Cruyff mengutip alasan keuangan untuk kembalinya yang cepat ke sepak bola dengan Los Angeles Aztecs. Krisis keuangan menjadi alasan sang legenda Belanda kembali merumput.

“Saya telah kehilangan jutaan dalam peternakan babi dan itulah alasan saya memutuskan untuk menjadi pesepakbola lagi,” katanya pada saat itu.

Johan Cruyff terus bermain selama enam tahun lagi, termasuk keberhasilan kembali ke Belanda dengan klub masa kecil Ajax dan Feyenoord.

5 dari 6 halaman

4. Arjen Robben

Pemain sayap lincah Belanda, Arjen Robben menikmati karir yang luar biasa di PSV Eindhoven, Chelsea, Real Madrid dan Bayern Munchen. Ia mengumumkan pengunduran dirinya pada 2019 setelah berjuang melawan cedera.

Tetapi pemain sayap itu tampaknya menyesali keputusannya. Robben mencoba kembali bermain dengan klub masa kecilnya FC Groningen pada 2020/2021.

“Saya berusia 12 tahun ketika saya mulai bermain di akademi muda FC Groningen,” katanya dalam sebuah video yang diposting di akun Twitter Groningen.

“Saya melakukan debut kandang melawan Feyenoord ketika saya berusia 16 tahun. Setelah dua tahun saya melakukan transfer ke PSV Eindhoven. Setelah petualangan indah selama 18 tahun, kami akan pulang,” kata Robben.

6 dari 6 halaman

5. Roger Milla

Seorang pemain legendaris Kamerun, saat banyak orang tidak akan pernah lupa menyaksikan bendera sudut yang terkenal itu bergoyang di Piala Dunia 1990. Roger Milla berusaha untuk pensiun setahun sebelum aksi heroiknya di Italia ketika itu.

Mengakhiri karir bermainnya pada tahun 1989, Milla pindah ke pulau Reunion di Samudra Hindia tetapi dipanggil kembali untuk bertugas oleh presiden Kamerun Paul Biya.

Tidak puas dengan satu Piala Dunia, penyerang terus bermain sampai yang berikutnya, dan pada usia 42 ia adalah pemain tertua yang tampil di kompetisi sampai rekornya dipecahkan oleh Faryd Mondragon pada tahun tahun 2014.

Sumber: Planet Football

Video Populer

Foto Populer