Sukses


E-Sports Asia Pasifik Menggeliat karena Komitmen Anyar Para Raksasa Telekomunikasi

Bola.com, Jakarta Percaya atau tidak, ternyata Asian Games 2018 bukan hanya memberi dampak positif pada kiprah e-sports di lapangan saat dua atlet Indonesia mempersembahkan medali bagi Merah-Putih, tapi juga membawa sejumlah perusahaan besar telekomunikasi Asia Pasifik untuk terjun lebih serius ke ranah ini. 

Keberhasilah atlet asal Tondano (Sulawesi Utara), Ridel "Benzer" Sumarandak, merebut emas Asian Games 2018 di nomor Clash Royale membuat namanya masuk dalam elektronik billboard yang terlihat oleh pengguna App Clash Royale di seluruh dunia.

Tingkat perbincangan soal dirinya dan e-sports secara umum pun meningkat pesat sejak Agustus silam karena dengan kehadiran cabang eksebisi ini di Asian Games 2018 maka potensi e-sports menyeruak ke level olimpiade pun kian terbuka.

Tidak mengherankan bila perusahaan telekomunikasi penyedia jasa bandwidth untuk olahraga elektronik ini sontak terhenyak dan kembali meneliti angka-angka pertumbuhan partisipan e-sports di kawasan Asia.

Alhasil, pada Senin (8/10/2018) dilakukan penandatanganan nota kesepahaman di antara enam perusahaan raksasa telekomunikasi Asia-Pasifik: Singtel, Optus, Airtel, AIS, Globe dan Telkomsel. Isinya pun sungguh menjanjikan karena dapat memicu pertumbuhan pembinaan atlet e-sports di Indonesia.  

Manuver ini dianggap penting setelah sebelumnya Telkomsel dkk. telah mengembangkan sejumlah layanan digital terkait e-sports seperti pengadaan dompet elektronik lokal untuk mempermudah pembelian fitur di dalam aplikasi serta pemberlakuan tarif khusus untuk konsumsi paket data e-sports dalam skala besar dan periode yang lebih panjang.

 

2 dari 2 halaman

Telkomsel Optimistis dengan Dunia Game

Kini mereka akan menyusun jadwal untuk mendorong pertumbuhan produksi konten e-sports dan distribusinya. Pada tahap berikutnya para perusahaan telekomunikasi tersebut akan membuat sebuah aliansi untuk menciptakan sistem lintas region yang memudahkan pengguna e-sports untuk mendapatkan akses ke kompetisi online di masing-masing negara, kawasan regional, dan global. 

"Kami berkomitmen untuk memainkan peranan lebih besar dan harapannya bisa memberdayakan para pelaku e-sports untuk secara kolektif  menumbuhkan ekosistem gaming dan memberikan mereka dukungan serta eksposure yang pantas mereka dapatkan," kata Athur Lang, CEO Singtel International Group kepada The Drum.

Pada kesempatan lain, General Manager Video Telkomsel, Adhi Putranto, menyebut Telkomsel optimistis masa depan e-sports semakin cerah dengan kesepakatan baru ini.

"Telkomsel telah memiliki platform khusus e-sports, Dunia Game, dan produksi konten yang meningkat dengan komitmen baru ini akan membuat konten-konten video yang edukatif di ranah tersebut akan membuat orang Indonesia mendapatkan gambaran lebih komprehensif soal e-sports. Untuk sementara konten live streaming e-sports di Dunia Game masih menggunakan YouTube, tapi kami punya proyeksi menggunakan platform milik kami sendiri, Maxstream," ujar Adhi kepada Bola.com.

Ya, dengan nota kesepahaman baru tersebut makin terbuka ruang bagi platform Dunia Game untuk mengintegrasikan akses para penggunanya ke dalam ekosistem e-sports di Asia-Pasifik yang bakal diramaikan lebih dari 700 juta partisipan pada 2021. Dari sisi penikmat e-sports pasif, data memperlihatkan trend bahwa audiens pelanggan live streaming dan koleksi video e-sports akan melebihi angka 40 juta di 2019, saat e-sports digelar sebagai cabang prestasi (bukan sekadar eksebisi) di SEA GAmes Filipina. Luar biasa!

 

Video Populer

Foto Populer