VIDEO: Kisah Jim Beglin, Komentator Kenamaan Game PES

VIDEO: Kisah Jim Beglin, Komentator Kenamaan Game PES

Nama Jim Beglin mungkin sudah tidak asing bagi penikmat gim Pro Evolution Soccer (PES). Beglin di gim tersebut sebagai co-commentator bersama dengan Jon Champions atau Peter Drury.

Suara Jim Beglin sudah terdengar sejak PES 2011. Suara khasnya terkadang melontarkan komentar-komentar bisa membuat pemain gim kesal. Akan tetapi, apakah kamu akan kesal bila mendengar beberapa kisah sedihnya?

Berbeda dengan Jon Champion atau Peter Drury, Beglin mengawali karier di dunia sepak bola sebagai pemain. Posisinya bek atau gelandang dan klub besar yang pernah dibelanya yaitu Liverpool.

Beglin memperkuat The Reds pada 1983 setelah digaet dengan harga 20 ribu pound dari Shamrock Rovers. Pria kelahiran Waterford, Republik Irlandia ini berkarier selama 6 musim di Liverpool. Namun, ceritanya yang diawali indah dengan mengangkat trofi liga Divisi Utama Inggris, Piala FA dan Charity Shield, berakhir dengan tragis.

Sekitar 5 bulan setelah Beglin meraih kesuksesan tersebut bersama Liverpool, ia mengalami patah kaki dan tidak bisa bermain hingga musim 1986/1987 berakhir. Beglin mengalami patah kaki setelah berebut bola dengan pemain Everton, Gary Stevens, pada babak kelima Piala Liga, 21 Januari 1987. Saat itu usia Beglin 23 tahun.

Kaki kiri Beglin patah. Tekel Stevens bahkan disebut parah. Menurut rekan setim, Alan Hansen, tekel Stevens tinggi dan sangat telat. Setelah itu, Beglin mengalami perjuangan berat di Liverpool.

"Saya mendapat banyak simpati. Saya menerima 1.000 kartu dan surat ucapan. Rekan-rekan setim juga luar biasa kepada saya. Namun, hal yang sulit adalah menuju ruang ganti dengan tongkat kruk dan hidup tetap berjalan. Saya mengalami beragam emosi lalu mengasihani diri sendiri. 'kenapa saya?," kata Beglin seperti dilansir Buzz.

Beglin lalu mengalami cedera lutut saat bermain untuk tim cadangan The Reds pada Oktober 1988. Di posisi full back, Beglin akhirnya harus bersaing dengan sejumlah nama, yaitu Steve Nicol, Barry Venison, David Burrows, dan Gary Ablett.

Sebenarnya kisah sedih Beglin sudah hadir sebelum momen tragisnya di Liverpool. Beglin pernah punya peluang berseragam Arsenal. Namun, hal itu sepertinya hanya kabar burung belaka. Arsenal dikabarkan mengundang Beglin trial selama sebulan saat dirinya sudah bersama Shamrock Rovers.

"Saya telah mempersiapkan tas dan siap untuk pergi. Lalu, Louis Kilcoyne (petinggi Rovers), mengatakan 'saya tidak tahu kenapa tetapi hal itu tidak akan terjadi," kata Beglin.

"Saya juga pernah bertemu Terry Neill (Manajer Arsenal saat itu) di sebuah acara golf dan bertanya kepadanya soal trial dan ia mengatakan 'tidak'," ujar Beglin.

Kisah sedihnya juga masih berlanjut. Beglin direkrut Liverpool tetapi tidak lama kemudian sang ayah meninggal dunia. "Ayah saya penggemar Liverpool tetapi ia akhirnya tidak pernah melihat saya dengan seragam The Reds," ucap Beglin.

"Saya menangis untuknya setelah kami menang liga di Stamford Bridge," kata Beglin

Dari semua momen menyedihkan tersebut, terdapat satu penyesalan terbesar Beglin sebagai pemain. Ia tidak bisa menjadi bagian dari tim Republik Irlandia saat menang 1-0 atas Skotlandia di Kualifikasi European Championship pada 18 Februari 1987. Kakinya yang patah sebulan sebelum pertandingan membuat Beglin tidak pernah mendapatkan caps yang ke-16.

"Sejujurnya, itu kekecewaan dan penyesalan terbesar. Saya sangat sedih tidak bisa menjadi bagian dari tim Irlandia. Saya tidak tenggelam dalam kesedihan tetapi saya merasa sulit untuk melaluinya," kata Beglin.

Ringkasan

Oleh Okie Prabhowo pada 05 January 2019, 11:32 WIB

Tag Terkait


Video Terkait

Spotlights