Sukses


Wawancara Rizky Pellu: Tekad Kembalikan Nama Besar PSM

Bola.com, Makassar - Setelah melewati proses negosiasi yang panjang, Rizky Pellu akhirnya resmi bergabung di PSM Makassar. Mantan gelandang Pelita Bandung Raya dan Mitra Kukar ini tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (11/3/2016) pagi. Ia langsung menuju Menara Bosowa bertemu dengan CEO PSM, Munafri Arifuddin.

Rizky mengaku tidak mudah bagi dirinya meninggalkan Mitra Kukar yang ia antar menjadi juara Piala Jenderal Sudirman. Namun, sebagai pemain profesional, Pellu mengaku harus menentukan sikap untuk menjawab tawaran manajemen PSM yang terus menggodanya sejak tahun lalu.

Mengapa Rizky akhirnya mau menerima tawaran PSM? Apa saja targetnya bersama Juku Eja di Indonesia Soccer Championsip 2016. Berikut penuturannya kepada bola.com:

Apa alasan utama Anda sehingga mau bergabung di PSM?

Saya bersyukur bisa bergabung di PSM, klub kebanggaan kawasan Indonesia Timur. Sebenarnya manajemen PSM sudah menghubungi saya sejak tahun lalu. Saat itu, saya belum menanggapinya karena masih terikat kontrak di Mitra Kukar.

Tapi, manajemen PSM ternyata tidak berhenti menghubungi saya meski saya masih memperkuat Mitra Kukar di Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman dan terakhir Piala Gubernur Kaltim. Akhirnya, setelah berdiskusi dengan keluarga, saya putuskan menerima tawaran PSM.

Siapa yang berperan penting dibalik keputusan Anda?

Saya termasuk orang yang tidak gampang mengambil keputusan. Sebelum berdiskusi dengan keluarga, saya mencari tahu kondisi terkini PSM dari teman-teman yang sudah bergabung di sini. Jawaban mereka positif. Apalagi, sepupu saya, Irsal Ohorella (Direktur Operasional PSM) juga terus menghubungi saya dan memberikan gambaran kondisi tim. Setelah mendapat banyak masukan, saya makin yakin dengan PSM.

Luciano Leandro berencana menduetkan Anda dengan Syamsul Chaeruddin sebagai gelandang jangkar. Tanggapan Anda?

Sebagai pemain yang lebih junior, saya senang dan bangga bisa bermain bersama Syamsul, salah satu gelandang terbaik yang pernah memperkuat timnas. Bagi saya, Syamsul adalah inspirator saya dalam bermain. Tidak banyak pemain di Indonesia yang berkarakter pantang menyerah dan selalu tampil dengan mobilitas tinggi di lapangan hijau seperti dia.

Syamsul adalah orang pertama yang mengajak saya bermain di PSM. Ajakan itu datang saat kami memperkuat tim yang berbeda di Liga Ramadhan 2015. Usai pertandingan antara tim saya, Nahusam FC dan Putra Banca, dia mendekati saya. Sambil menepuk bahu saya, dia bilang amat berharap saya bisa bermain bersamanya di PSM.

Suporter PSM dikenal kritis dan haus gelar. Anda merasa terbebani?

Bagi saya, itu hal yang normal. Saya malah termotivasi untuk tampil baik kala mendapat teriakan dari suporter. Saya tahu suporter PSM sudah lama merindukan gelar. Saya optimistis dengan dukungan suporter dan kerja keras semua pihak, PSM kembali bisa berjaya.

Anda yakin bisa beradaptasi cepat dengan tim ini?

Tentu saja. Di PSM juga sudah ada Basri Lohy, Valentino Telaubun, dan Ridwan Tawainella yang sekampung dengan saya. Saya juga pernah satu tim dengan Rasyid Bakri dan Ferdinand Sinaga di Asian Games 2014. Terpenting, karakter permainan PSM yang mengandalkan permainan keras dan cepat sesuai dengan tipikal permainan saya.

Video Populer

Foto Populer