Sukses


Membedah Performa Gavin Kwan Adsit dari Eropa ke Borneo FC

Bola.com, Jakarta - Gavin Kwan Adsit merupakan salah satu pemain muda Indonesia yang beruntung bisa menimba ilmu di sepak bola Eropa. Pemain kelahiran Bali ini sudah dua kali bergabung dengan klub asing. Pertama, ia menuntut ilmu ke Rumania bersama tim cadangan CFR Cluj. Setelah itu, mantan pemain Tim Nasional junior ini bergabung dengan salah satu tim Jerman, TSV Niendorfer.

Setelah hampir dua tahun di Eropa, Gavin pun tertarik memutuskan untuk mencoba iklim persepakbolaan di negara kelahirannya. Adalah Dejan Antonic bersama Persipasi Bandung Raya (kini jadi Madura United) yang membawa Gavin untuk bermain di turnamen Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman (PJS).

Berikut Labbola menyajikan ulasan performa Gavin Kwan Adsit saat berkosum PBR dan Pusamania Borneo FC.

Pada dua pertandingan pertama Piala Presiden, Gavin masih belum mendapat kepercayaan dari pelatih asal Serbia itu untuk menjadi starter. Total di dua pertandingan tersebut, ia bermain hanya 36 menit. Baru pada pertandingan melawan Gresik United, Dejan memainkannya sebagai starter.

Baca Juga

Selama di Piala Presiden, Gavin masih kagok. Ia tercatat hanya sekali menciptakan peluang tanpa sekalipun melakukan percobaan tembakan, meski berposisi sebagai penyerang sayap. Ia juga tercatat hanya sekali melepaskan umpan silang sukses dari enam percobaan.

Gavin Kwan Adsit saat berkostum Persipasi Bandung Raya (kini Madura United) pada Piala Presiden 2015. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pada turnamen Piala Jenderal Sudirman, PBR berganti pelatih, dari Dejan Antonic ke Pieter Huistra. Pelatih asal Belanda tersebut terlihat lebih percaya kepada Gavin. Dari empat pertandingan, Gavin mendapat kesempatan starter tiga kali, meski tidak sekalipun ia bermain penuh.

Di bawah arahan Pieter, Gavin dimainkan lebih mundur ketimbang saat bersama Dejan. Tercatat pemain kelahiran 5 April 1996 ini sukses menciptakan satu gol hasil dari satu-satunya tembakan yang ia lepaskan pada turnamen itu. Selain itu, ia juga terlihat lebih berani dalam melakukan percobaan melewati lawan.

Tercatat, sepanjang PJS, ia sukses dua kali melewati lawan, dengan rataan 1,75 dribble per pertandingan. Angka itu meningkat ketimbang saat di Piala Presiden, di mana Gavin Kwan Adsit rata-rata hanya mencatatkan satu dribble per pertandingan. 

2 dari 2 halaman

Bermain sebagai bek kanan

Bermain sebagai bek kanan

Pasca PJS berakhir, PBR yang sebelumnya bermarkas di Bekasi kini pindah lagi dan berganti wujud dalam bentuk Madura United. Di saat itu pula kebersamaan Gavin bersama The Boys Are Back berakhir. Ia pun hijrah ke Pusamania Borneo FC di turnamen Piala Gubernur Kaltim (PGK) bersama pelatih Iwan Setiawan.

Iwan melakukan mutasi posisi kepada Gavin, yaitu sebagai seorang bek kanan. Dari catatan statistik yang dihimpun Labbola rapor Gavin sebagai bek kanan lebih mencolok ketimbang di posisinya sebagai sayap.

Dari enam pertandingannya di Borneo FC, Gavin tercatat lima kali bermain sebagai bek kanan dan hanya sekali dia bermain sebagai sayap saat pelatih Basri Badrussalam menjadikannya sebagai pemain pengganti saat bersua Sriwijaya FC.

Di posisi barunya, Gavin terlihat lebih baik. Ia tercatat melakukan 3,2 tekel sukses per pertandingan dengan persentase sukses mencapai 75%. Selain itu, dari catatan bertahan lainnya, Gavin melakukan rata-rata 1,2 intersepsi per pertandingan dan rata-rata dua kali sapuan per pertandingan.

Uji Coba Pusamania Borneo FC v Persela Lamongan, Sabtu (6/2) kickoff jam 19.30 WITA di Stadion Segiri, Samarinda. (sumber: PBFC Media/Liputan6.com/Istimewa)

Meski berperan sebagai pemain bertahan, catatan umpan silang yang dilakukan Gavin juga mengalami perbaikan. Selama di PBFC, ia rata-rata melakukan 1,8 percobaan umpan silang setiap pertandingannya, dengan rasio sukses 11%, sedangkan di PBR, sebagai pemain sayap, ia hanya melakukan rata-rata 1,5 umpan silang per pertandingan, dengan rasio sukses 11%.

Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan Gavin Kwan Adsit cukup berpotensi bermain sebagai bek kanan. Catatan statistik yang ia kumpulkan saat bermain sebagai bek kanan lebih baik ketimbang sayap.

Video Populer

Foto Populer