Sukses


Indikasi PS Polri Merger dengan Surabaya United-Persebaya 1927

Bola.com, Surabaya - Rumor merger antara tiga klub, PS Polri, Persebaya 1927 dan Surabaya United saat ini semakin kuat. Meski berulang kali kubu Surabaya United dan Persebaya 1927 menampik kabar tersebut, tak sedikit yang meyakini bahwa proses ini sengaja disimpan hingga semua rencana ini selesai.

Konon, dileburnya PS Polri dengan Surabaya United dan Persebaya 1927 sebagai upaya untuk memuluskan jalan ISC 2016. Sebagai catatan, ISL 2015 dihentikan akibat izin kepolisian yang tidak keluar.

Seperti diketahui, PS Polri sangat berambisi jadi peserta kompetisi. Namun karena statusnya sebagai klub amatir, PS Polri dipastikan bakal terbentur aturan yang berlaku. Itulah mengapa mereka beberapa kali menyatakan niatnya untuk melebur dengan klub kasta tertinggi yang ada. 

Peluang itu terbuka ketika mereka dikabarkan membidik Surabaya United. Tim yang saham terbesarnya dimiliki I Gede Widiade ini mempunyai aspek legal seperti yang disyaratkan oleh operator kompetisi maupun Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk klub profesional. Surabaya United juga terdaftar sebagai klub anggota PSSI.

Kedekatan hubungan antara Gede dengan petinggi Polri di Mabes ditengarai sebagai indikasi kemungkinan terjadinya peleburan kedua klub tersebut.

Tanda-tanda itu diperkuat dengan kerelaan Surabaya United meminjamkan lima pemainnya, yakni Hargianto, M. Fatchu Rochman, Zulfiandi, Ilham Udin Armaiyn, dan I Putu Gede Juni Antara, ke PS Polri pada Torabika Bhayangkara Cup 2016.

Padahal sebelumnya, jangankan lima pemain, Surabaya united melepas dengan berat tiga pemainnya dengan status pinjaman. Setidaknya hal itu bisa dilihat ketika sejumlah pemain asuhan pelatih Ibnu Grahan itu dipinjam tim Pra PON Jatim, tim PraPON Maluku Utara, maupun sejumlah klub lain.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Kendati begitu, manajer operasional Surabaya United, Rahmad Sumanjaya, tetap menyangkal kemungkinan tersebut. Menurut Rahmad, merger dengan kedua tim itu sangat sulit terwujud. Apalagi beberapa kali I Gede Widiade menegaskan merger itu tak akan terjadi karena PS Polri tidak memiliki badan hukum. "Merger itu rasanya mustahil terwujud," kata Rahmad.

Sementara penggabungan Surabaya United dengan Persebaya 1927 tentu karena faktor dukungan suporter. Seperti diketahui, meski sudah berbagai upaya dilakukan untuk merebut hati Bonek Mania, sampai saat ini mereka tidak mendapat dukungan dari Bonek Mania karena mayoritas Bonek memilih loyal terhadap Persebaya 1927.

Hanya, lagi-lagi Rahmad membantah. "Utang gaji pemain Persebaya 1927 sangat besar. Kami tidak mau membayar utang yang bukan menjadi tanggungan kami," tutur Rahmad beberapa waktu lalu.

Meski tidak secara eksplisit, salah satu tanda-tanda Surabaya United tidak melakukan merger dengan Persebaya 1927 adalah upaya memindahkan markas mereka dari Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, ke Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Tidak hanya itu, sampai saat ini mereka juga menjalankan persiapan terpisah dengan destinasi kompetisi yang berbeda.

Bila Surabaya United memastikan tampil di ISC 2016, Persebaya 1927 memilih untuk bergabung dengan kompetisi garapan Tim Transisi yang dijadwalkan akan diputar pada Agustus 2016.

Saat ini, Surabaya United turun di turnamen segitiga di Ciamis, 6-8 April 2016, sementara Persebaya 1927 ambil bagian di turnamen segitiga Kapolresta Probolinggo Cup 8-10 April mendatang.

Dengan begitu, apabila dilihat dari indikasi itu, peluang merger paling terbuka terjadi pada Surabaya United dan PS Polri tanpa melibatkan Persebaya 1927.

Video Populer

Foto Populer