Sukses


9 Kali Bobol Persib, Puasa Gol 465 Hari Bepe Usai di Bandung?

Bola.com, Jakarta - Aksi Bambang Pamungkas dalam laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, pada Sabtu (16/7/2016) layak menjadi perhatian. Di antara deretan pemain yang berlaga di lapangan, Bepe jadi pemain yang paling tampil dalam Big Match Tim Maung Bandung versus Persija Jakarta.

Sejak bergabung di Persija pada tahun 1999, Bepe hanya absen pada musim 2005, 2006, 2007, serta 2014 silam.

Pada interval 2005-2007 Bambang Pamungkas tengah berkelana ke Malaysia dengan memperkuat Selangor FA. Pada musim 2014 silam, ia memutuskan pindah klub dari Persija ke Pelita Bandung Raya. Jika ditotal penyerang bernomor punggung 20 tersebut menjebol gawang Persib sebanyak sembilan kali.

Gol terakhir ke gawang Tim Pangeran Biru dicetak saat Persija menyatroni Stadion Siliwangi, Bandung, pada 18 Maret 2011. Ketika itu, Bepe mencetak dua gol. Macan Kemayoran menang dengan skor 3-2. Yang patut diketahui juga setiap Bambang mencetak gol Persija selalu menang atas Persib.

Hanya saja belakangan ketajamannya tengah menjadi sorotan. Bepe, yang kini berusia 36 tahun sedang memasuki masa paceklik gol. Ia belum mencetak sebiji gol pun di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Bepe mencicipi turun ke lapangan pada pekan keempat kompetisi, saat Persija bertandang ke markas Perseru Serui. Sudah lima laga sang striker dipercaya pelatih Macan Kemayoran, Paulo Camargo turun, ia belum juga menunjukkan kapasitasnya sebagai predator ulung.

Gol terakhir yang dipersembahkan Bepe adalah ke gawang Arema Cronus di awal ISL 2015. Kala itu ia mencetak hat-trick dalam pertandingan yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 4 April 2015. Kedua tim berbagi skor imbang 4-4. Sudah 465 hari striker bernomor punggung 20 tersebut mandul.

Laga Persija melawan PS TNI pada Torabika Soccer Championship 2016 yang berlangsung di SUGBK pada Jumat (10/6/2016), terasa spesial bagi Bambang Pamungkas karena bertepatan dengan hari jadinya yang ke-36 tahun. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sejak pertama kali bergabung, Paulo Camargo, secara terang-terangan menyebut kondisi kebugaran fisik Bambang di bawah rata-rata. "Ia sudah terlalu lama tidak bermain dalam sebuah laga kompetitif. Butuh waktu baginya untuk kembali memiliki fisik prima," kata mentor asal Brasil tersebut.

Namun, apa mau dikata, Persija tidak punya banyak stok striker. Sebenarnya Camargo amat berharap pada sosok Jos Adolfo Guerra Argote. Namun apesnya bomber asal Kolombia mengalami cedera lutut. Ia terpaksa menepi dan terancam dicoret dari tim.

Tanpa Adolfo Persija hanya punya Rachmat Affandi dan Aldi Al Achya, stok striker tersisa. Rachmat yang kini berusia 32 tahun sempat dicoba kemampuannya. Sayangnya penampilannya kurang nendang. Sementara, Camargo enggan berjudi memainkan Aldi yang baru berusia 22 tahun. Ia minim pengalaman berlaga di kompetisi sarat tekanan macam TSC 2016.

Jadilah Bambang Pamungkas pilihan utama. Sayangnya performanya juga di bawah ekspetasi. Harus diakui kalau faktor usia juga jadi pengaruh penurunan performa sang pemain.

Tapi, Bepe yang dikenal amat profesional sejak usia muda, tak patah arang. Ia terlihat terus berjuang meningkatkan kondisi kebugaran yang menjadi pekerjaan rumah terbesarnya. Ia memilih cuek ketika kritikan mulai bermunculan dari sejumlah elemen The Jakmania.

Tapi tentu saja Persija tidak bisa terus bersabar menanti kebangkitan sang superstar. Posisi klasemen Macan Kemayoran yang mulai terlempar ke papan tengah (Persija kini berada di peringkat 12), mulai membuat manajemen klub gelisah. Bisa jadi waktu kesabaran petinggi dan tim pelatih Persija akan habis juga. Bursa transfer tengah musim TSC 20167 bakal mulai dibuka akhir Agustus.

Besar kemungkinan Persija bakal berburu striker baru untuk meningkatkan daya gedor pada putaran kedua kompetisi.

Situasi bisa berubah kalau Bambang Pamungkas bisa bangkit dari keterpurukan. Duel tandang kontra Persib Bandung bisa menjadi momentum titik balik pemain asal Getas, Jawa Tengah itu. Jika menilik perjalanan kariernya di Persija Bepe pun reputasi mentereng untuk urusan mencetak gol. 

2 dari 4 halaman

Cetak 182 Gol buat Persija

Sosok Bambang Pamungkas , sejak kali pertama bermain di Persija Jakarta pada tahun 1999, seakan tak tergantikan. Penyerang bernomor punggung 20 tersebut jadi pemain paling produktif di Tim Macan Kemayoran dengan torehan 182 gol!

Belum ada penyerang Persija lainnya yang bisa menandingi kehebatan Bepe dalam urusan menjebol gawang. Sejumlah striker top Tanah Air singgah pada periode Bambang bermain di Persija. Sebut saja Widodo C. Putro, Rochy Putiray, Budi Sudarsono, Kurniawan Dwi Yulianto, Zainal Ichwan, hingga Greg Nwokolo. Tak satu pun di antara mereka bisa menandingi ketajaman Bepe.

Demikian pula dengan bomber-bomber asing yang pernah singgah ke Jakarta. Emanuel de Porras, Pedro Javier, Agu Chasmir.

Penyerang yang sempat jadi top scorer Liga Indonesia 2000 tersebut terhitung stabil menjaga produktivitasnya di tim ibu kota. Bahkan pada saat ia terpinggirkan sebagai pemain utama di Persija pada musim 2004, karena kalah bersaing dengan duet Emanuel de Porras-Budi Sudarsono, Bepe masih bisa menyumbang 12 gol buat tim yang amat dicintainya.

Torehan gol terendah Bambang hanya terjadi di Liga Indonesia musim 2002, yakni lima gol. Kala itu Persija yang musim sebelumnya jadi juara kompetisi kasta elite performanya tengah melempem.

Lesakan 24 gol semusim (2000 dan 2003) jadi persembahan tertinggi pemain kelahiran Getas, Jawa Tengah, 10 Juni 1980 itu, buat Persija. Bepe bak imortal, ia tetap konsisten tajam di kala usianya mulai senja.

Saat kompetisi Liga Indonesia berubah nama menjadi Indonesia Super League (ISL), dengan tingkat persaingan lebih ketat, Bambang Pamungkas yang pernah merantau ke Malaysia membela Selangor FA, tetap jadi yang terbaik di Tim Oranye.

Statistik performa Bambang Pamungkas selama di Indonesia Super League (ISL). (Labbola)

Selama penyelenggaraan ISL sejak musim 2008-2009 hingga 2015, Bepe mengoleksi sebanyak 74 gol. Catatan tersebut berada di urutan ke-5 daftar pencetak gol terbanyak ISL, di bawah Boaz Solossa (111), Cristian Gonzales (107), Beto Goncalves (97), dan Greg Nwokolo (79). Rekor 74 gol ditorehkan Bambang untuk 2 klub: Persija dan Pelita Bandung Raya (PBR).

Kepindahan Bambang ke PBR pada ISL 2014, karena berseteru dengan manajemen Persija Jakarta, menyisakan luka bagi suporter Persija, The Jakmania. Di klub tersebut Bepe mengoleksi 10 gol. Klub yang dibela sang pemain dengan materi skuat semenjana bak menampar Persija. PBR yang diasuh Dejan Antonic melaju ke babak 8 besar di wilayah persaingan Grup Barat, menyalip Persija yang lebih diunggulkan para pengamat.

3 dari 4 halaman

Hat-trick ke Gawang Arema

Jangan heran jika kembalinya Sang Maestro ke Persija pada menjelang ISL musim 2015 memunculkan suka cita bagi The Jakmania. Benar saja, di usia yang tidak lagi muda (kala itu 35 tahun), Bepe tetap sosok mesin gol utama bagi Persija.

Pada laga pembuka ISL 2015, Bepe mencetak hat-trick gol ke gawang Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan, Malang. Pertandingan yang digelar Sabtu, 4 April 2015, berkesudahan 4-4. Persija yang saat itu dilatih Rahmad Darmawan jadi salah satu klub unggulan juara kompetisi kasta utama.

Bambang Pamungkas, pemain senior yang diyakini bakal meningkatkan kepercayaan diri pemain muda Persija di TSC 2016. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Persija dihuni banyak pemain berstatus bintang, semacam Stefano Lilipaly, Ramdani Lestaluhu, Greg Nwololo, Martin Vunk, Yevgeni Kabayev. Nama terakhir disebut striker asal Rusia yang datang ke Indonesia dengan status pemain paling tajam di Eropa dengan lesakan 36 gol di klub Liga Estonia, Sillamae Kalev.

Ironisnya Kabayev, yang digadang-gadang jadi andalan utama di sektor depan, malah kalah kinclong dibanding Bepe.

Selepas persembahan golnya ke gawang Arema, Bambang Pamungkas puasa panjang mencetak gol bagi Persija. Konflik berkepanjangan antara PSSI dengan Menpora, Imam Nahrawi, yang berimbas terhentinya kompetisi ISL 2015, membuat Bepe memilih menepi dari lapangan hijau.

Ia dibuat kecewa oleh manajemen Persija, yang tersandung persoalan utang gaji ke pemain, imbas terhentinya kompetisi secara mendadak.

4 dari 4 halaman

Kembali karena Cinta

Kecintaan Bambang Pamungkas pada tim ibu kota tak hilang. Setelah sempat menghilang, secara tiba-tiba ia bersedia kembali ke Persija untuk tampil di turnamen Piala Presiden 2015, ajang pengisi waktu kosong ketiadaan kompetisi.

Bepe yang kembali berkostum Persija pada ajang Piala Presiden 2015 yang dihelat bulan Agustus silam, paceklik gol. Tim Macan Kemayoran jadi penghuni juru kunci penyisihan di Gianyar Bali. Persija ditekuk Bali United 0-3 dan hanya bermain imbang melawan Persita Tangerang 1-1 dan Mitra Kukar 0-0.

Kemandulan Bepe rasanya wajar mengingat Persija berlaga di turnamen tersebut dalam kondisi compang-camping. Pemain-pemain terbaik memutuskan hengkang, persiapan yang dilakukan juga ala kadarnya.

Selepas Piala Presiden, Bepe memilih menganggur. Keputusannya itu diambil sebagai bentuk kekecewaan sang pemain terhadap konflik sepak bola nasional. Persija berlaga di Piala Jenderal Sudirman dan Torabika Bhayangkara Cup tanpa sang striker kharismatik.

Antusias The Jakmania menggelora kala Bepe secara tiba-tiba memutuskan bergabung kembali ke Persija pada Senin (25/4/2015). Pasalnya, manajemen Macan Kemayoran sudah frustrasi mengajak penyerang yang dikenal kuat dalam duel udara ini kembali. Bepe, tak pernah menolak ajakan tersebut tapi tak juga memberi jawaban tegas apakah ia mau kembali berkostum Persija.

"Kembalinya Bambang Pamungkas jadi kabar baik buat kami. Ia pemain bagus dan dia juga sosok yang dihormati pemain muda dan semua pemain di Indonesia. Sosoknya membuat pemain lain lebih percaya diri," komentar Paulo Camargo, pelatih Persija.

Pertanyaannya di usia yang tak lagi muda, menginjak 36 tahun, masihkah Bambang Pamungkas tetap tajam? Ia sudah begitu lama tidak tampil di sebuah laga kompetitif. Akan tetapi, jangan pernah meremehkan Bepe.

Pemain yang tercatat sebagai pemain paling banyak membela Timnas Indonesia dengan koleksi cap 77 penampilan dan sumbangsih 36 gol, tetaplah sosok "ajaib" dengan jam terbang tinggi serta tingkat kematangan level maksimal. Jika kembali mencapai level kebugaran 100 persen, ia berpotensi kembali unjuk kebuasan mencetak gol.

 

Video Populer

Foto Populer