Sukses


Mengenal Junior Azevedo, Top Scorer Sementara TSC 2016

Bola.com, Jakarta - Luiz Carlos Caetano de Azevedo Junior, striker PS Barito Putera jadi pemain paling subur hingga pekan ke-11 Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. 

Junior telah mengoleksi 11 gol, ditempel ketat oleh Pablo Rodriguez dari Madura United dengan 9 gol. Ajang TSC merupakan momen pertama bagi Junior berkiprah di sepak bola Indonesia.

Pemain berusia 26 tahun itu mengaku masih butuh adaptasi dengan banyak hal. Kepada Bola.com seusai menjalani laga melawan PS TNI, Jumat (22/7/2016) di Bogor, Junior menceritakan perjalanan karier hingga cerita lucu beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.

Simak petikan wawancara berikut.

Halo, Junior. Apa kabar?

Baik, panggil saja nama saya Junior Azevedo supaya tidak terlalu panjang.

Tahun ini adalah pengalaman pertama Anda berkarier di Asia Tenggara. Mengapa pilih Indonesia?

Saya sama sekali tidak tahu tentang Indonesia. Tapi banyak kawan-kawan yang sudah main di Asia bicara soal Indonesia, terutama ketika mereka berlibur di Bali. Setelah ada tawaran dari agen, saya mencoba. Saya pikir akan mudah karena banyak pemain Brasil yang sudah berkarier di Indonesia.

Bagaimana dengan adaptasi, ada kesulitan?

Sampai sekarang saya sulit mencerna makanan Indonesia yang pedas. Cuma itu persoalan saya di Indonesia, selebihnya tidak ada walaupun empat pekan pertama di Barito saya masih bingung dengan gaya bermain klub Indonesia. 

Apakah perbedaannya terlalu jauh dengan klub Anda sebelumnya?

Junior Azevedo (jongkok paling kanan) saat berkostum Timnas U-20 Brasil. (Dok.pribadi)

Semua negara punya ciri masing-masing. Kalau di Indonesia lebih banyak punya pemain sayap tapi kurang playmaker. Tapi saya sudah terbiasa dengan kondisi itu.

Tapi Anda langsung bisa mencetak banyak gol di Indonesia. Apa yang membuat Anda cepat menyatu dengan tim?

Karena pemain-pemain di Barito Putera memberi dukungan kepada saya. Semua orang menerima kedatangan saya dengan baik. Di lapangan, semua pemain saling mendukung, saya pun selalu dapat umpan yang bagus.

2 dari 2 halaman

Berikutnya

Anda mengawali karier di Brasil dan pernah membela klub Yunani. Seperti apa perjalanan karier Anda? 

Setelah dari Botafogo Junior saya bertahan di klub itu sampai empat tahun. Lalu bermain di Yunani (Anagennisi Epanomi F.C.), tapi saat saya di Yunani berstatus pinjaman. Kontrak saya dengan Botafogo berakhir 2016 lalu ke Barito Putera.

Kalau masa kecil, tidak jauh berbeda dengan pemain asal Brasil lainnya. Sepak bola sudah jadi kehidupan kami sehari-hari. Di lingkungan saya memang banyak yang berprofesi jadi guru, tapi tetap mendukung karier saya sebagai pesepak bola profesional.

Soal karier di timnas U-17 bisa diceritakan?

Pada tahun 2007 saya ikut seleksi timnas dan lolos, memperkuat timnas U-17 hingga U-20. Rekan seangkatan saya di timnas Oscar (gelandang Chelsea) dan Alex Teixeira (Jiangsu Suning-China).

Seperti apa kampung halaman Anda di Rio de Janeiro?

Saya lahir di Niteroi, sekitar 20 menit perjalanan dari pusat Rio de Janeiro. Cuaca dan alamnya hampir sama dengan Indonesia yang banyak pantai. Dari rumah saya hanya 30 menit sampai di pantai Bara da Tijuca.

Anda sekarang jadi pencetak gol terbanyak di TSC hingga pekan ke-11. Harapan Anda selanjutnya?

Jujur saja saya tidak terlalu senang dengan mencetak banyak gol sementara tim yang saya bela belum banyak meraih kemenangan. Di tim kami sudah bekerja keras tapi mungkin persaingan sangat sulit. 

Harapan saya semoga Barito Putera meraih kemenangan sehingga posisi di klasemen membaik.

Video Populer

Foto Populer