Sukses


Jafri Sastra, Tempat Curhat Bintang Persib Rudolof Yanto Basna

Bola.com, Jakarta - Sebagai pemain muda, bintang muda Persib Bandung, Rudolof Yanto Basna tentu saja memerlukan tempat curhat entah itu urusan cinta atau urusan permainan serta karirnya sebagai pesepakbola.

Dari sekian orang yang sering menjadi tempat curhat Yanto Basna, Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra adalah sosok yang sering diminta pendapatnya oleh bek Timnas Indonesia.

Yanto Basna pernah menjadi anak asuh Jafri Sastra menukangi Naga Mekes tahun 2015, sebelum keduanya berpisah karena berbeda pilihan. Yanto Basna memilih berlabuh ke Persib dan Jafri Sastra hijrah ke Persipura, meski akhirnya kembali ke Tenggarong.

"Ya, saya selalu menempatkan diri sebagai ayah angkat bagi para pemain muda tak terkecuali Yanto Basna. Yanto Basna memang sering berbincang dengan saya, karena memang pernah saya asuh di Mitra Kukar," kata Jafri Sastra kepada Bola.com, Sabtu (15/10/2016).

Menurut pelatih asal Sumatra Barat, komunikasi dengan Yanto Basna tidak pernah putus meski sekarang berbeda tim. Yanto Basna sering menemuinya apalagi kalau Naga Mekes atau Persipura bertandang ke tim-tim di Jawa, terutama Persib Bandung dan PS TNI.

Yang paling diingat Jafri adalah saat Yanto Basna curhat soal posisinya yang dipindahkan ke bek kanan. Menurut Jafri, Yanto Basna saat itu curhat tidak nyaman dipasang pelatih Dejan Antonic di posisi itu.

"Pada saat Persib Bandung melawan Arema Cronus di final Piala Bhayangkara, saya sempat melihat permainan Yanto Basna. Saat itu saya sedang di Bandara Soekarno-Hatta. Saya bilang sama pelatih fisik Persipura, Yanto Basna di posisi itu (bek kanan) pasti tidak lama lagi dapat kartu merah. Apalagi dia duel dengan Esteban Vizcarra. Dan kenyataan, Yanto dikartu merah menit ke-77," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Tetap Dukung Walau Berbeda Tim

"Setelah itu, saat saya berada di Bogor, Yanto Basna datang dan curhat kalau dia tidak nyaman di posisi itu. Kemudian saya sampaikan, kamu harus bicara sama pelatih kamu, kalau kamu tidak nyaman biar pelatih tahu. Sesekali ditempatkan di posisi itu tidak masalah untuk pengalaman juga. Tapi, kalau Yanto Basna memang spesialis stoper," tambahnya.

Beruntung setelah penggantian pelatih ke Djadjang Nurdjaman, Yanto Basna dikembalikan ke posisi semula. Jafri Sastra menilai jika Yanto Basna adalah pemain yang bertalenta dan memiliki kecerdikan jika menempati posisi stoper.

Jafri mencontohkan penampilan Yanto Basna bersama Timnas Indonesia pada dua laga uji coba melawan Malaysia dan Vietnam di mana penampilan pemain kelahiran Papua itu hampir tidak ada cacat.

"Di timnas dia sangat berkualitas. Dia sebenarnya pemain yang rendah hati, cerdas dan tahu kapan ia harus melakukan sesuatu. Dia tahu kapan memotong bola dan sangat cerdas untuk melihat arah bola serta pergerakan lawan. Akan sangat sulit bagi pemain lawan untuk melewatinya," ungkapnya.

Meski tidak lagi bersama dalam satu tim, Jafri Sastra berharap Yanto Basna terus meningkatkan kemampuan dan tidak cepat puas dengan apa yang sudah dicapai.

"Ingat, jangan cepat puas karena dengan cepat puas biasanya diikuti rasa sombong. Terus tingkatkan kemampuan individu terttama skill agar bisa memberikan kontribusi bagi tim di manapun bernaung," kata Jafri Sastra mengakhiri pembicaraan.

Video Populer

Foto Populer