Sukses


Persis Memperjuangkan Kebebasan Widyantoro

Bola.com, Solo - Persis Solo membawa misi penting dalam hajatan besar Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar di Jakarta, 13 Januari 2018. Satu di antara misi utama adalah penghapusan sanksi mantan pelatih tim Laskar Sambernyawa, Widyantoro, yang dihukum larangan beraktivitas di persepakbolaan nasional selama 12 bulan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Wakil CEO Persis Solo, Dedy M. Lawe, menjelaskan ada empat poin penting yang akan dibawa Persis saat kongres. Namun, memperjuangkan status bebas Widyantoro jadi yang utama.

"Soal Widyantoro, itu bentuk upaya menjegal Persis. Tapi, ternyata dampaknya melanggar hak asasi bagi pelatih Widyantoro, karena kehilangan pekerjaan," kata Dedy M. Lawe.

Dedy juga cukup kecewa dengan keputusan Komdis PSSI yang menjatuhkan hukuman tersebut. Menurutnya, Komdis tidak memiliki dasar yang kuat untuk memberikan sanksi larangan mendampingi tim selama 12 bulan. Itulah mengapa, pihaknya terus berjuang agar pelatih asal Magelang itu bebas dari hukuman.

"Bayangkan pekerjaan pelatih sepak bola, tapi tidak boleh melatih. Ini namanya melanggar hak asasi manusia. Padahal, melatih adalah pekerjaan satu-satunya," ujarnya.

Seperti diketahui, Widyantoro harus menerima kenyataan tak boleh beraktivitas atau melatih di kompetisi resmi selama 18 bulan.

Hukuman berat itu benar-benar memukul pelatih yang akrab disapa Wiwid itu. Apalagi dirinya harus terlepas dari tim Laskar Sambernyawa, tim yang dia bawa melaju cukup jauh hingga akan bertarung di babak 8 besar Liga 2 2017.

Hukuman itu diterima terkait pertandingan Persis melawan Cilegon United baik di Stadion Manahan, Solo, maupun di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, saat babak 16 besar Liga 2 2017.

Manajemen Persis sudah menyampaikan sejumlah kebijakan terkait adanya putusan tersebut, termasuk mengajukan banding ke Komisi Banding. Namun, hukuman hanya diturunkan menjadi 12 bulan larangan beraktivitas.

 

Video Populer

Foto Populer