Sukses


3 Pemain Paling Berkilau pada Pekan Perdana Piala Presiden 2018

Bola.com, Jakarta - Turnamen pramusim Piala Presiden 2018 jadi ajang pemanasan bagi 20 klub kontestan sebelum memasuki kompetisi sebenarnya Liga 1 da Liga 2. Jangan heran jika melihat pelatih melakukan eksperimen taktik. Mereka tengah mencari bentuk permainan terbaik, agar nanti saat berlaga di pentas kompetisi tim asuhannya bisa on fire.

Regulasi Piala Presiden 2018 dibuat lentur. Pergantian pemain dalam setiap laga boleh melibatkan enam pemain.

Setiap klub boleh mendaftarkan maksimal 36 pemain. Mereka boleh menyertakan enam pemain sekaligus, dengan catatan hanya empat saja yang boleh merumput dalam sebuah pertandingan. Satu di antaranya harus pemain asal Benua Asia.

Selain itu, tiap klub wajib mendaftarkan tujuh pemain U-23. Tujuan utamanya untuk kepentingan pembinaan, di mana pesepak bola belia mendapat ruang besar untuk mempertontonkan kebolehannya.

Walau, hanya sebatas ajang pemanasan Piala Presiden 2018 tetap menyajikan laga-laga berkualitas. Para pemain yang berlaga punya motivasi tinggi. Selain ingin mempersembahkan prestasi buat tim yang dibelanya, mereka juga ingin mengamankan posisi inti di klubnya masing-masing.

Pertandingan-pertandingan bermutu tinggi tersaji pada pekan perdana turnamen. Sebanyak 10 laga digelar di lima grup penyisihan yang digelar di Bandung, Surabaya, Tenggarong, Malang, dan Bali.

Pada periode 16-20 Januari 2018 tercatat 28 gol tercipta. Produktivitas tinggi tersebut menunjukkan bahwa klub-klub yang berlaga tidak main-main menjalani pertandingan. Mereka bersaing sengit satu sama lain buat menjaga gengsi dan memuaskan para pendukungnya.

Dari deretan 10 laga penyisihan pekan pembuka Piala Presiden 2018, Bola.com memilih tiga pemain yang paling terlihat berkilau. Rapor mereka di atas rata-rata pemain lainnya. 

Penilaian tidak hanya bersandar pada jumlah gol yang diciptakan, akan tetapi juga peran mereka buat tim dan seberapa besar dampak yang diberikannya buat klub masing-masing. Siapa-siapa sosok paling on fire pekan lalu?

 

 

2 dari 4 halaman

Stefano Lilipaly (Bali United)

Bali United menang secara dramatis pada pertandingan perdana Grup D Piala Presiden 2018 yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (19/1/2017). Tim Serdadu Tridatu mengungguli Borneo FC dengan skor tipis 3-2.

Gelandang serang naturalisasi berdarah Belanda, Stefano Lilipaly, punya peran besar pada pencapaian itu. Pesepak bola pelanggan Timnas Indonesia itu mencetak hattrick pada laga yang berlangsung dalam tempo tinggi sepanjang 90 menit.

Stefano Lilipaly masuk pada paruh kedua pertandingan. Saat tim tengah tertinggal 0-1 lewat gol Steven Markovic di masa injury time babak pertama. Bali United menurunkan tim lapis kedua karena konsentrasi mereka terbelah dengan play-off Liga Champions Asia.

Begitu pemain kelahiran 10 Januari 1990 daya serang Bali United lebih menggigit. Ia pun membalik keadaan dengan dua golnya pada menit 66 dan 83.  Tim Pesut Etam yang dibesut eks pilar Timnas Indonesia, Ponaryo Astaman-Kurniawan Dwi Yulianto, tak mau menyerah begitu saja.

Dua menit jelang bubaran Borneo FC sempat memaksa hasıl imbang 2-2. Namun, mimpi mereka meraih sebiji poin dari duel ini siren. Stefano Lilipaly kembali unjuk ketajaman di masa injury time. Gol ini mengaransi kemenangan Bali United.

Sejak bergabung di Bali United pada paruh kedua Liga 1 2017, Lilipaly membuat kekuatan tim asuhan Widodo Cahyono Putro lebih mengkilap. Sebagai pengatur serangan, Stefano jadi figur sentral mendukung skema ofensif di klubnya. Bali United jadi penantang utama Bhayangkara FC yang akhirnya jadi jawara kompetisi kasta elite.

Musim ini performa Stefano Lilipaly diyakini bakal kian menggila, mengingat ia sudah benar-benar nyetel dengan pemain Bali United lainnya. Akan tetapi kita tak usah bicara terlalu kejauhan, mari nikmati suguhan aksi ciamik sang pemain di sepanjang Piala Presiden 2018 ini. Akankah ia membawa klubnya jadi kampiun?

3 dari 4 halaman

Greg Nwokolo (Madura United)

Greg Nwokolo jadi bintang saat Madura United menghancurkan Perseru Serui dengan skor telak 5-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (18/1/2018). Penyerang naturalisasi kelahiran Nigeria itu menyumbang dua gol dan dua assist buat Bayu Gatra serta Cristian Gonzales.

Madura United jadi salah satu klub yang paling agresif di bursa transfer jelang Liga 1 2018. Klub yang diarsiteki Gomes de Oliviera itu mendatangkan banyak pemain top guna memuluskan langkah menjadi juara kompetisi kasta elite.

Di sektor depan Madura United menggaet Cristian Gonzales, Patrick N’Koyo, Marcel Sacramento. Kehadiran ketiga striker itu tak lantas membuat Greg terpinggirkan.

Pemain yang bisa bermain sebagai target man dan penyerang sayap itu tetap menujukkan kualitas permainan oke lewat ketajamannya. Greg yang menyumbang 14 gol di Liga 1 2017 disebut Gomes sebagai kepingan puzzle amat bernilai di tim asuhannya.

Dua gol di laga pembuka penyisihan Grup C, mempertegas kontribusi besar predator kelahiran 3 Januari 1986 tersebut di tim yang dibelanya. Tim pelatih berharap performa Greg bisa konsisten dan tentunya bisa menjaga hubungan harmonis dengan pemain-pemain depan lainnya.

Bukan rahasia lagi, Greg selama ini dikenal sebagai sosok bad boy, sering berseteru dengan pemain lain di tiap klub yang dibelanya. Namun, seakan ingin membuang jauh-jauh cerita negatif di masa lalu, Greg mempertegas komitmennya menjaga kekompakan dengan awak lain di MU.

"Saya senang kami menang telak. Semua pemain berkerja keras. Tidak ada yang malas. Kami pantas meraih hasil positif," ujar Greg.

Ia juga mengaku senang koleganya, Cristian Gonzales, yang mencetak gol di laga debut bersama Madura United. "Gonzales pemain bagus. Di usia yang tidak muda, ia masih amat tajam. Senang rasanya bisa bermain bareng kembali," papar Greg yang pernah berduet dengan El Loco di klub Arema.

4 dari 4 halaman

Oh In-kyun (Persib Bandung)

Gelandang sayap Persib Bandung asal Korea Selatan, Oh In-kyun, mampu membalikkan opini sebagian besar Bobotoh Persib yang meragukan kemampuannya. Ia dinilai tidak pantas membela Tim Maung Bandung

Oh In-Kyun, yang pada 29 Januari ini genap berusia 33 tahun, menggetarkan jala gawang Sriwijaya FC pada menit 55 saat Persib menjamu tim asal Palembang itu pada laga perdana penyisihan Grup A Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Selasa (16/1/2018).

Gol itu jadi satu-satunya yang tercipta dalam pertandingan yang disaksikan Presiden Joko Widodo dan pejabat tinggi negara lain. Alhasil, Persib meraup poin penuh dari laga yang berjalan ketat ini.

"Saya senang karena bisa mencetak gol dan membawa tim meraih kemenangan. Tapi, kami masih akan memainkan laga lainnya karena ini belum selesai. Kami masih punya dua laga lain di fase grup," ujar Oh In-kyun seusai pertandingan.

In-kyun menegaskan tidak terlalu memikirkan gol yang telah diciptakannya, namun yang lebih penting, kata dia, Persib menang."Kami harus siap untuk pertandingan berikutnya. Buat saya tidak penting bisa mencetak gol tetapi lebih penting tim ini menang," lanjut pemain bernomor punggung 33 ini.

Mantan pemain Mitra Kukar itu mempersembahkan gol tersebut untuk seluruh bobotoh yang mencintai Persib. "Ya gol saya untuk semua orang yang cinta Persib. Kami berharap di pertandingan selanjutnya, tim ini bisa menang dan menang terus," ujarnya.

Gelandang yang berkiprah di Indonesia sejak musim 2010 ini juga berujar tak mengambil hati dengan keraguan bobotoh terhadap dirinya, yang disebabnya usianya sudah tak muda lagi. Menurutnya, yang penting ia bekerja keras di lapangan.

"Biar orang-orang melihat kerja saya di lapangan. Saya tidak mau bicara banyak, saya mau kerja di lapangan dan saya cuma mau main maksimal untuk Persib," ucap In-kyun.

Pelatih Persib, Mario Gomez, mengaku bangga dengan performa Oh In-kyun di hari pertama laga Piala Presiden 2018. Namun, Gomez ingin lebih melihat secara keseluruhan, bukan per individu.

"Dia pemain bagus dan mencetak gol di pertandingan ini, tapi yang lebih penting adalah perkembangan tim. Memang ini hal yang bagus karena dia baru bergabung dengan Persib dan sudah bisa mencetak gol bagi kami. Semoga ke depan semakin bagus," timpal pelatih asal Argentina ini.

Terlepas dari usianya tak lagi muda, Oh In-kyun seperti kebanyakan pemain asal Negeri Gingseng lainnya merupakan sosok yang ulet. Ia figur yang tak mau kalah dalam duel satu lawan satu atau dalam upaya mempertahankan penguasaan bola.

Dalam skema 4-2-3-1, Oh In-kyun didapuk sebagai gelandang serang. Ia jadi sosok pemasok bola sekaligus pemain pemecah kebuntuan.

Video Populer

Foto Populer