Sukses


Persebaya Rumuskan Cara Baru Bonek Menjalani Laga Tandang

Bola.com, Surabaya - Meninggalnya satu di antara anggota Bonek, Micko Pratama (17), menjadi peringatan bagi manajemen tim Persebaya Surabaya. Semua pihak berkumpul untuk mencari solusi atas permasalahan ini.

Micko meninggal dunia akibat luka-luka yang dialami buntut pengeroyokan yang terjadi di wilayah Solo seusai mendukung tim Bajul Ijo pada pertandingan tandang melawan PS Tira di Bantul dengan cara estafet. Cara estafet itulah, yang selama ini kurang aman, bakal mulai diubah.

Selain manajemen Persebaya, pihak Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya, hingga beberapa perwakilan Bonek turut andil merumuskan solusi. Mereka terlibat dalam diskusi yang diselenggarakan di kantor Polrestabes Surabaya, Kamis (19/4/2018).

"Sudah waktunya Bonek naik level dan lebih berkualitas lagi saat mendukung Persebaya. Karena esensi sepak bola itu adalah pesta, jangan sampai diakhiri dengan cerita kesedihan dan duka. Bonek menjadi korban saat mendukung Persebaya, sudah seharusnya tidak lagi terjadi," kata Azrul Ananda, Presiden Klub Persebaya.

Dalam diskusi tersebut juga tercetus keputusan di mana semua pihak bersedia menyaring estafet. Dari pihak Bonek atau komunitas, menyaring siapa yang ingin estafet untuk nonton atau tidak, dan siap menindak kalau ada Bonek atau oknum yang melakukan pelanggaran.

Tradisi estafet Bonek dengan menumpang kendaraan terbuka harus dihentikan. Manajemen Persebaya akan terlibat aktif untuk mengawal keberangkatan away secara bersama-sama itu.

Sebagai ganti, Bonek punya tradisi tret-tret-tret yang diberlakukan melalui koordinasi. Azrul juga berencana untuk membuat kartu anggota Bonek supaya dapat dikoordinasi dengan mudah.

"Masing-masing tokoh dan pentolan menyediakan armada bus atau truk dan kami manajemen bersama pemkot dan pihak kepolisian akan mengawal semua armada itu mulai keberangkatan begitu juga dalam perjalanan pulang," imbuh Azrul.

 

2 dari 2 halaman

Kartu Anggota Bonek

Mendengar usulan Azrul tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, yang juga hadir dalam rapat kordinasi tersebut langsung menyambut positif. Satu di antaranya terkait penyediaan kartu anggota Bonek.

"Tambahan jaminan kesehatan ini kami berikan secara gratis karena program manajemen Persebaya ini selaras dengan program pemerintah kota Surabaya. Intinya, mendukung Persebaya dengan cara estafet ini sebaiknya dihentikan, karena gampang disusupi mereka yang tak bertanggung jawab," ucap Whisnu.

Bonek estafet saat mendukung Persebaya ke babak 8 besar Piala Presiden 2018. (Bola.com/Aditya Wany)

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Pratomo Satriawan, menyatakan siap bekerja sama dengan setiap wilayah kepolisian di daerah lain untuk memaksimalkan pengawalan terhadap Bonek saat mendukung Persebaya dalam pertandingan tandang. "Saya optimistis Bonek saat ini lebih tertib dan mau berubah," ujarnya.

Hal ini juga mendapat sambutan positif dari satu di antara pentolan Bonek, Andie Kristianto. Pria yang akrab disapa Andie Peci itu menilai budaya estafet tidak bisa diubah dengan mudah karena sudah menjadi kebiasaan lama.

"Tapi, kalau semua elemen mau memulai dan berani move on, tidak ada yang tidak mungkin. Dan, satu lagi, kami sangat sepakat dengan adanya kartu anggota Bonek. Sudah waktunya setiap pribadi yang cinta dengan tim ini, harus terkoneksi dengan Persebaya," ujarnya.

Video Populer

Foto Populer