Sukses


Keterpurukan Arema dan Kenangan Pahit Enam Tahun Silam

Bola.com, Malang - Klub asal Kota Malang, Arema FC, masih terseok-seok dengan menempati posisi juru kunci di klasemen sementara Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Kondisi tersebut memunculkan kenangan pahit yang pernah dialami tim berjuluk Singo Edan.  

Dari lima pertandingan yang sudah dilakoni musim ini, Arema hanya bisa mendulang dua poin. Hasil buruk tersebut membuat publik Malang dan Aremania merasa kecewa. 

Melihat ke belakang, enam tahun lalu Arema FC pernah mengalami keterpurukan serupa, tepatnya pada musim 2011/2012. Bahkan, saat itu kondisinya lebih buruk. Waktu itu tim Arema malah mengalami perpecahan. Bahkan, saat itu mereka disebut sebagai Arema ISL karena berkompetisi di Indonesia Super League. Tim yang saat itu ditangani Wolfgang Pikal baru memetik kemenangan pada pekan ke delapan.

“Waktu itu kami mengalami masa yang lebih sulit dari sekarang. Saya juga baru kembali mengelola tim ini. Sebuah perjuangan yang memang tidak mudah,” kata CEO Arema, Iwan Budianto, Senin (23/4/2018). 

Pada periode itu, Arema sampai melakukan tiga kali perubahan pelatih kepala. Pertama posisi pelatih ditempati Wolfgang Pikal, kemundian beralih ke Joko Susilo dan terakhir Suharno. Mereka baru bangkit setelah merekrut beberapa pemain kunci dari Arema Indonesia yang bermain di IPL, Seperti Dendi Santoso, Sunarto, Ahmad Alfarizi, M. Ridhuan, Kurnia Meiga.

Setelah itu, komposisi pemain asing juga diubah. Hasilnya, Arema FC mengakhiri kompetisi di urutan ke-12, taoi hanya selisih dua poin dari tim zona degradasi.

 

2 dari 2 halaman

Solusi Terbaik

Langkah Arema sekarang hampir sama dengan enam tahun silam. Setelah start kurang mulus dalam dua pertandingan awal, Singo Edan merekrut asisten pelatih tambahan asal Slovenia, Milan Petrovic.

Melihat komposisi pemain, sebenarnya skuat Arema cukup mumpumi jika dibandingkan pada musim 2012. Singo Edan masih memiliki sejumlah pemain sekelas Ahmad Alfarizi, Dendi Santoso, Purwaka Yudi, Hendro Siswanto, dan Arthur Cunha.

Apa solusi terbaik supaya  Arema FC bangkit dari keterpurukan?  “Seperti disampaikan pelatih (Joko Susilo) obatnya butuh sekali memang saja dulu. Setelah itu akan lebih ringan. Tapi sampai sekarang kami masih berusaha untuk itu,” kata asisten pelatih Arema, Kuncoro.

Jika memang Arema FC masih sulit keluar dari tren negatif, tentu solusi lainnya adalah penambahan pemain berpengalaman pada paruh musim. Pemain baru Singo Edan musim ini mayoritas adalah berusia muda yang musim lalu bukan pilar di klub lamanya, seperti Ridwan Tawainella, Ricky Ohorella, Israel Wamiau dan beberapa nama lain.

Namun, untuk waktu dekat ini Arema FC hanya bisa melakukan pembenahan internal, baik taktik maupun memperbaiki semangat tim, mengingat penambahan pemain belum dibuka. 

 

Video Populer

Foto Populer