Sukses


Persebaya Terpuruk, Ketergantungan pada David da Silva Terbukti

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya harus menerima kenyataan bakal menjalani liburan dengan kondisi menghuni zona degradasi. Klub berjulukan Bajul Ijo itu saat ini memang berada di peringkat 16 klasemen sementara.

Itu terjadi setelah mereka kalah 0-1 dari PSM Makassar dalam pekan ke-13 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Andi Mattalatta, Makassar (9/3/2018). Kekalahan ini berdampak sangat besar bagi posisi di klasemen.

Namun, ada beberapa hal yang membuat Persebaya seolah sudah lupa dengan cara menang. Pelatih Bajul Ijo, Angel Alfredo Vera sempat menjadikan absennya striker andalan, David da Silva sebagai dalih kekalahan.

Targetman kami, David (da Silva) sedang cedera dan itu berpengaruh buat kami,” ungkapnya setelah pertandingan.

Pernyataan serupa sempat diutarakan oleh Alfredo saat menjamu Persipura Jayapura (29/5/2018). Setelah laga yang dengan skor imbang 1-1 itu Alfredo pun menyebut nama Da Silva yang sedang absen karena cedera sebagai pemain yang berpengaruh.

Jika melihat catatan statistik, sebenarnya Da Silva bukanlah aktor tunggal Persebaya di atas lapangan hijau. Dia memang lihai mencetak gol ke gawang lawan. Namun, gol kemenangan terakhir Persebaya justru tidak lahir dari kreasinya. 

Persebaya terakhir mendapat tiga poin di Liga 1 saat menjamu Arema FC dalam laga bertajuk Derbi Jatim (6/5/2018). Laga itu berakhir dengan skor 1-0 dan Misbakus Solikin yang mencatatkan namanya di papan skor sebagai pencetak gol. 

Akan tetapi, Da Silva punya pengaruh besar dalam permainan Persebaya di dua penampilan terakhirnya. Itu terjadi masing-masing saat bermain seri 2-2 dan bertandang ke markas Borneo FC dan Madura United.

 

 

 

2 dari 3 halaman

1 Gol dan 1 Assist

Dalam dua laga itu, pemain asal Brasil tersebut menyumbang masing-masing satu gol dan assist. Setelah itu, jangankan menang, Persebaya bahkan seolah lupa dengan cara mencetak gol. 

Padahal, selama ini pelatih asal Argentina itu tidak pernah mau memuji salah satu pemainnya atau menyebut pemain tertentu memiliki pengaruh besar. Dia merupakan tipe pelatih yang yakin sepak bola bisa dimainkan secara bersama dan bisa meraih hasil yang sama meski pencetak gol andalan cedera. 

Laga terakhir melawan PSM Makassar sudah menjadi bukti akan hal tersebut. Rendi Irwan dkk juga hanya membuktukan 10 tembakan, dengan tiga di antaranya saja yang mengarah ke gawang.

Dalam sesi jumpa pers usai pertandingan, Alfredo malah menyalahkan kinerja wasit. Dia cukup menyebut secara spesifik beberapa hal mengenai keputusan wasit yang kurang berkenan buatnya. 

“Menurut saya ada setiap pertandingan terjadi berulang, seperti merusak momen. Ada beberapa kali pemain kami menyentuh sedikit langsung pelanggaran. Itu bikin tim capai dan mundur ke gawang,” imbuh Alfredo

3 dari 3 halaman

Kebiasaan Baru

Lagi-lagi, ini bukanlah kebiasaan dari Alfredo mengkritik kinerja sang pengadil usai menerima kekalahan. Sebelumnya, pelatih berusia 45 tahun itu selalu menerima dengan baik segala keputusan wasit. 

Namun, kebiasaan Alfredo melakukan protes sudah muncul sejak melawat ke markas Borneo FC. Setelah itu, dia selalu membicarakan keputusan wasit kepada awak media mengingat timnya tidak menang. 

Di luar cara Alfredo mengutak-atik strategi dan taktik, muncul beberapa perubahan yang dilakukannya. Mulai merasa bergantung pada satu pemain, memrotes wasit, dan lebih sering mengadalkan latihan tertutup.

“Sekarang pemain akan libur panjang. Nanti kami akan melihat ke depan seperti apa yang penting harus dimiliki oleh tim ini,” ungkap pelatih yang membawa Persebaya juara Liga 1 2017 itu. 

Persebaya saat ini menjadi kontestan Liga 1 dengan torehan kemenangan paling sedikit dengan tiga laga saja. Namun, perbedaan dengan konstestan lain juga disebabkan oleh jumlah laga yang dimainkan oleh Persebaya. 

Di antara tim yang menghuni peringkat 11 ke bawah, Persebaya menjadi satu-satunya tim yang baru melakoni 11 pertandingan. Dua laga lainnya masih berstatus tunda, masing-masing melawan dua klub eks perserikatan, Persib Bandung dan Persija Jakarta.

Video Populer

Foto Populer