Sukses


Kisruh Internal, PSSI DIY Dibekukan

Bola.com, Yogyakarta - Langkah tegas dilakukan PSSI pusat dengan membekukan Asprov PSSI DIY. Pembekuan itu berdasarkan surat tertanggal 26 Juni 2018 bernomor 2832/PGD/286/VI-2018 itu berisi perihal mengenai klarifikasi yang ditanda-tangani Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.

Dalam surat tersebut dikatakan bahwa PSSI menerima notulen hasil Rapat Forum Anggota Asprov PSSI DIY yang diselenggarakan pada 24 Juni 2018. Atas dasar itu, masih tertulis dalam surat klarifikasi itu dikatakan bahwa ada dua item sebagai sikap dari PSSI.

Pertama, PSSI meminta klarifikasi tertulis dari Asprov PSSI DIY perihal sebagaimana yang dimaksud dalam Notulen Hasil Rapat Forum Asprov PSSI DIY dan dapat disampaikan segera kepada PSSI pada 1x24 jam.

"PSSI meminta kepada Asprov PSSI DIY untuk menghentikan sementara seluruh program kegiatan sampai dengan permasalahan dengan para anggota dapat terselesaikan dengan baik," tulis surat PSSI tersebut pada poin kedua.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asprov PSSI DIY Bambang Dwi Kuncoro mengaku prihatin dengan keluarnya surat tersebut. Pasalnya, PSSI mengeluarkan surat itu karena mengakomodir beberapa orang yang mengatasnamakan Forum Anggota Asprov PSSI DIY.

"Surat kami terima tanpa klarifikasi dahulu langsung membukan seluruh program kegiatan. Sementara kegiatan pembinaan ada yang sedang bergulir seperti liga sepak bola pelajar, kursus pelatih. Sepertinya (PSSI) buru-buru tanpa data lengkap. Mereka (forum anggota asprov) itu saat sosialisasim technical meeting dan manager meeting Liga 3 serta Soeratin hadir serta mensuport juga padahal," kata Bambang saat dikonfirmasi.

Terkait langkah terdekat yang akan diambil Asprov, Bambang menyebut kalau pihaknya akan mendiskusikan terlebih dahulu isi surat tersebut sebagai bahan mengirimkan surat balasan ke PSSI pusat.

"Kami akan tempuh berbagai cara misalnya memanggil forum anggota asprov tadi. Serta mengirimkan surat balasan ke PSSI pusat. Apakah kegiatan kami akan berhenti atau tidak ini masih didiskusikan karena sifatnya normatif. Apa kegiatan seperti Piala Menpora, liga dan lainnya harus dikorbankan," tandas Bambang.

Video Populer

Foto Populer