Sukses


Cerita Mantan Striker Arema Mengasah Ketajaman Pemain Muda Persik

Bola.com, Kediri - Di balik kesuksesan seseorang pasti ada sosok penting yang berperan besar di belakangnya. Begitu pula yang dialami Septian Satria Bagaskara di Persik Kediri.

Dua musim kariernya di skuat Macan Putih, baru tahun ini ketajaman Satria Bagaskara mulai tampak. Dia saat ini jadi top scorer Persik yang berkiprah di Liga 3 2018.

Keganasan penyerang jangkung ini, satu di antaranya berkat bimbingan dan polesan Johan Prasetyo Wibowo. Johan, mantan pemain Timnas U19 dan Arema 2001-2003 ini membagi teknik dan cara menjadi striker menakutkan bagi tim lawan.

"Jadi striker itu harus pintar dan cerdik. Seorang penyerang harus punya naluri 'membunuh' dengan memanfaatkan momentum yang hitungannya hanya sekian detik di permainan menjadi sebuah gol," tutur Johan.

Saat pertama melihat sosok Bagaskara, jebolan Diklat Salatiga ini menilai sang pemain punya potensi besar. Bagaskara selain memiliki teknik, keberanian, juga didukung postur tinggi.

"Bagaskara memiliki semua syarat jadi penyerang andal. Awalnya, saya lihat nyalinya masih kurang dan takut bermanuver di pertahanan lawan. Tapi, sekarang dia jadi petarung sejati," beber Johan.

Pemain yang dua kali ikut mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia kepada Persik itu lantas memberikan kiat kepada Satria Bagaskara bagaimana jadi striker tajam.

"Banyak ilmu yang saya berikan. Sekarang Bagaskara banyak berubah. Kaki dan kepalanya bisa jadi senjata mematikan. Dia berani duel udara, apalagi didukung posturnya yang tinggi," ujarnya.

Sejak perhelatan Liga 3 musim ini, Satria Bagaskara telah mencetak 16 gol buat Persik. Delapan gol pada fase awal penyisihan Nasional Zona Jatim. Sisanya dikoleksi di babak 32 dan 16 besar. "Saya bersyukur ada pelatih yang mengarahkan dan memotivasi untuk jadi penyerang haus gol," timpal Satria.

Video Populer

Foto Populer