Sukses


Arema Menuntut Koordinator SOS

Bola.com, Malang - Di tengah libur kompetisi, Arema diterpa kabar kurang sedap. Hal itu bermula dari komentar koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. Akmal menyentil rangkap jabatan Iwan Budianto sebagai CEO Arema dan Kepala Staff Ketua Umum PSSI.

Imbasnya, keberhasilan Arema lepas dari papan bawah musim ini dituding bukan semata-mata kehebatan tim. Ada anggapan yang muncul jika peran orang dalam Arema di PSSI ikut memberi bantuan.

Akmal, dalam sebuah acara diskusi di Surabaya, berharap ke depan tidak ada lagi rangkap jabatan dalam kepengurusan PSSI sehingga anggapan seperti dalam kasus Arema tidak terjadi lagi.

Mendengar komentar itu, manajemen Arema merasa gerah. Media Officer Arema, Sudarmaji, meminta agar Akmal menarik komentarnya dan meminta maaf kepada publik karena pernyataan itu menyinggung semua komponen di Arema yang sudah berjuang keras musim ini.

"Arema berhasil lepas dari papan bawah karena perjuangan keras. Mulai perekrutan pemain di putaran kedua dan usaha semua pemain, tim pelatih dan semuanya. Komentar itu (Arema lolos degradasi karena sudah diatur) tentu sangat menyakitkan bagi kami," tegas Sudarmaji.

Manajemen Arema memberikan waktu kepada Akmal untuk melakukan klarifikasi dalam 2×24 jam. Jika tidak ada tanggapan dari Akmal, manajemen, pemain, pelatih, Aremania akan melakukan gugatan bersama.

"Kami prihatin kenapa harus membangun sepak bola dengan ujaran isu dan fitnah seperti itu. Persoalan match fixing mestinya diselesaikan secara hukum. Tidak menebar isu kebencian seperti itu. Sekarang, banyak yang telepon dan datang ke kantor Arema agar bersikap atas pernyataan Akmal Marhali," lanjut Sudarmaji.

Dia menegaskan manajemen, pemain, dan semua pihak di Arema sudah habis-habisan untuk Arema karena pengalamam tujuh pekan di dasar klasemen membuat mereka melakukan banyak perubahan.

"Manajemen Arema juga meningkatkan performa dengan memberikan hak pemain tepat waktu demi memacu semangat juang di lapangan," ucap Sudarmaji.

Video Populer

Foto Populer