Sukses


Mbah Putih Siap Buka-bukaan soal Kasus Persibara ke Penyidik

Bola.com, Sleman - Anggota Komisi disiplin (Komdis) PSSI, Dwi Irianto atau yang dikenal dengan Mbah Putih, siap menghadap ke Polda Metro Jaya untuk penyidikan kasus match-fixing atau pengaturan skor sepak bola. Kedatangannya tak lepas dari penangkapan Ketua Asprov PSSI Jateng, Johar Lin Eng, Kamis (27/12/2018).

Johar Lin Eng ditangkap atas dugaan kasus praktik pengaturan skor sepak bola Indonesia. Polda Metro yang dipimpin Ipda Elia Umboh menjemput Johar saat mendarat dari Solo menggunakan pesawat Citilink QG-122 pada pukul 10.19 WIB. Johar telah telah ditetapkan sebagai tersangka.

Nama Mbah Putih masuk dalam pusaran kasus pengaturan skor setelah disebut-sebut dalam acara Mata Najwa beberapa waktu lalu. Dwi Irianto pernah dipertemukan oleh Johar Lin Eng dengan pengurus Persibara Banjarnegara yakni Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dan putrinya Laksmi Indaryani sebagai manajer tim.

Pertemuan itu untuk membantu Persibara promosi ke Liga 2. Dwi Irianto mengaku segera mendatangi Polda Metro Jaya untuk membantu proses penyidikan kasus pengaturan skor yang sedang marak. Mbah Putih juga akan menjelaskan secara detail kepada tim penyidik.

"Saya akan ngomong jujur apa yang saya alami, terang benderang kasusnya Banjarnegara. Fakta yang saya alami. Kunci diri saya sendiri akan saya sampaikan nanti, dalam artian saya ingin secepatnya menyampaikan biar cepat selesai. Delik aduannya seperti apa saya juga belum tahu," terang Dwi Irianto, Jumat (28/12/2018), soal kasus pengaturan skor di Persibara. 

 

2 dari 2 halaman

Berteman dengan Johar Lin Eng

Pria yang pernah menjabat Ketua Asprov PSSI DIY ini tak menampik berteman cukup lama dengan Johar Lin Eng. Untuk kasus di Banjarnegara, Mbah Putih juga mengaku pernah bertemu dengan pengurus Persibara yakni Ketua klub sekaligus Bupati Budhi Sarwono serta putrinya Laksmi Indaryani. Mbah Putih mengaku tak membicarakan banyak hal selain memberikan arahan soal teknis peningkatan kualitas tim Persibara untuk bisa berprestasi.

"Jujur saya sama sekali tidak tahu betul masalah itu. Awalnya saya membantu sahabat saya Johar Lin Eng, yang minta tolong bahwa orang Banjarnegara ingin ketemu saya. Saya ketemu dan hanya membicarakan secara teknis. Saya menyampaikan bahwa tim Banjarnegara harus merombak pemain atau pelatihnya kalau mau lebih baik," imbuhnya.

"Setahu saya pelatih Persibara adalah Ahmad Muhariah yang menjadi pelatih mereka di Porprov, dan juga tim di Liga 3. Ya mau maksimal bagaimana dengan tim seperti itu. Punya 23 pemain, namun 11 orang saja tidak standar sebagai pesepak bola Liga 3, itu pelatihnya yang bilang. Setelah itu saya tidak tahu sama sekali," jelas Mbah Putih.

Mbah Putih menyerahkan sepenuhnya wewenang kepada tim penyidik dari Polda Metro Jaya atau satgas antimafia bola, setelah nanti memberikan klarifikasi.

"Kalaupun nanti kesimpulan bapak-bapak polisi berbeda ya Wallahu A'lam. Yang penting saya sudah sampaikan fakta yang saya alami di Banjarnegara. Meskipun saya nanti sudah menjelaskan sebenar-benarnya namun pihak penyidik punya kesimpulan lain ya silahkan," tegas Dwi Irianto.

Video Populer

Foto Populer