Mengintip Latihan Perdana PSS Sleman

Bola.com, Sleman - Tim promosi Liga 1, PSS Sleman, menggelar latihan perdana di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Senin (14/1/2019) sore. Sebanyak sembilan pemain berlatih di tengah guyuran hujan gerimis yang dipimpin pelatih kepala Seto Nurdiyantoro didampingi asistennya, Danilo Fernando.

Muka-muka lama ikut berlatih seperti kiper Tri Guntoro, Ilham Irhaz, Irkham Zahrul Mila, Bagus Nirwanto, Asyraq Gufron, Dave Mustaine, Zamzani, dan Rangga Muslim. Satu pemain baru yang didatangkan PSS juga langsung ikut berlatih yakni mantan striker Kalteng Putra, Kushedya Hari Yudo.

Sejumlah pemain yang sudah sepakat bergabung dengan Super Elang Jawa (julukan PSS), absen dalam latihan perdana, seperti bek tengah Ikhwan Ciptadi. Seto Nurdiyantoro dan Danilo Fernando memberikan porsi latihan ringan, salah satunya passing. Ratusan suporter setia PSS turut menyaksikan langsung sesi latihan perdana

"Ada sembilan pemain yang ikut latihan perdana sore ini, meski ada yang masih absen karena mungkin ada urusan pribadi. Sepekan ini latihan untuk pemulihan kondisi anak-anak yang libur cukup lama, untuk itu kami mengembalikan sentuhannya lebih dulu," terang Seto Nurdiyantoro setelah latihan.

Pelatih asal Kalasan, Sleman ini mengatakan sesi latihan perdana digunakan untuk persiapan menghadapi Celebration Game. Laga ekshibisi tersebut sebagai bentuk perayaan kesuksesan musim 2018. PSS Sleman mengundang tim tetangga Persis Solo di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (19/1/2019).

"Para pemain ini dipersiapkan untuk Celebration Game dan bisa berlanjut ke persiapan menghadapi Piala Indonesia menghadapi Barito Putera di babak 32 besar," imbuh Seto.

Seto juga turut mengomentari striker anyar asal Kalteng Putra, Kushedya Hari Yudo, yang bergabung dengan PSS Sleman. Kushedya merupakan satu di antara kunci permainan Kalteng Putra di musim 2018 yang juga memastikan promosi ke Liga 1. "Kushedya sudah kami lihat kualitasnya musim lalu di Kalteng Putra. Semua sudah tahu kemampuannya, dan ini bagus untuk tim kami," pungkas Seto Nurdiyantoro.