Perkelahian Kocak Pendekar Kuncoro dan Hamka Hamzah Jelang Uji Coba Arema

Bola.com, Malang - Kejadian kocak terlihat saat pemanasan jelang uji coba Arema melawan klub Pasuruan, Tanobel FC, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (18/1/2019).

Lantaran terik matahari terasa menyengat, asisten pelatih Arema, Kuncoro, punya ide unik. Dia meminjam caping petugas stadion yang sedang membuat garis lapangan.

Ketika dia mengenakannya, pemain yang sedang melakukan pemanasan sempat tertawa terbahak-bahak. Tak lama berselang, ternyata kapten tim Arema, Hamka Hamzah, tergoda untuk melakukan hal yang sama, yakni meminjam caping dari petugas stadion yang lain.

Tetapi, ujungnya, Hamka justru menantang Kuncoro untuk berkelahi layaknya pendekar. Pemandangan ini sempat membuat Aremania yang sudah memasuki tribune penonton, ikut tertawa.

Hamka tidak lama mengenakan topi itu karena dia harus melanjutkan pemanasan dengan serius. Apalagi pelatih kepala, Milomir Selija, tampak mengamati semua pemain dari pinggir lapangan.

Hamka masuk tim utama yang main di 45 menit pertama, sementara Kuncoro tetap mengenakannya sampai pemanasan berakhir.

Bahkan dia juga sempat membantu petugas untuk membuat garis lapangan. Maklum, selain jadi asisten pelatih Arema, dia adalah pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang yang berkantor di dalam Stadion Kanjuruhan sehingga dia sudah sangat akrab dengan semua petugas stadion.

"Cuaca di Malang sedang tidak menentu sekarang. Kadang hujan, tapi sekarang panas bukan main. Makanya, lebih enak pakai topi tadi," kata Kuncoro.

Tim pelatih Arema sebelumnya memprediksi cuaca saat uji coba akan mendung karena saat perjalanan menuju lapangan, di Kota Malang sempat hujan deras. Tetapi, begitu sampai di Stadion Kanjuruhan yang lokasinya di Kabupaten Malang, cuaca sangat panas sehingga tim pelatih juga tidak membawa topi.

Laga uji coba ini berakhir untuk kemenangan Arema dengan skor 7-0. Robert Lima dan Rivaldi Bawuo jadi pemain yang menyumbangkan dua gol. Sisanya disumbangkan Dedik Setiawan, Ahmad Nur Hardianto, dan Sunarto.